Turun Minum Serba-Serbi

Klub-klub The Invincible di Asia dalam 10 Tahun Terakhir

Di sepak bola modern, romansa gelar The Invincible lekat dengan Arsenal. Tapi nyatanya, di Asia juga ada beberapa klub yang dijuluki Asian Invincible, setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

Klub-klub ini di antaranya bahkan berasal dari Asia Tenggara. Fenomena The Invincible di Asia sudah dimulai sejak 1904 di Singapura. Kala itu tim bernama Band and Drums yang melakukannya di Liga Singapura, tapi karena minimnya data, baru sejak 1973/1974 jawara liga Iran, Persepolis, mencatatkan diri sebagai peraih gelar Asian Invincible untuk pertama kalinya.

Sejak sedekade ke belakang, tercatat ada 26 klub dari 19 negara berbeda di Asia yang berhasil melakukannya. Berikut tujuh di antaranya yang Football Tribe Indonesia pilih dengan kisahnya masing-masing.

BACA JUGA: 9 Kisah The Invincible di Sepak Bola Eropa

Al-Hilal Riyadh (2010/2011)

Jawara Liga Champions Asia musim lalu termasuk di daftar ini. The Blue Crescent berhasil menaklukkan Saudi Premier League 2010/2011 dengan 26 gim tanpa kekalahan. Namun, musim berikutnya mereka gagal mengulang kisah sukses tersebut. Rival mereka, Al-Shabab, secara mengejutkan mampu mengulangi raihan The Invincible di musim 2011/2012.

Foto: IFFHS

Muangthong United (2012)

The Kirins jadi klub Thailand pertama yang menyabet gelar The Invincible. Mereka berhasil meraih 25 kemenangan dari 34 laga di Thailand Premier League 2012. Sang pelatih, Slavisa Jokanovic, boleh berbangga hati karena gelar ini ia raih setelah menggantikan posisi Robbie Fowler. Ini adalah kali pertama Muangthong United juara liga tanpa sebiji kekalahan.

Foto: goal.com

Buriram United (2013 dan 2015)

Selain Muangthong United, Buriram juga pernah menyabet predikat The Invincible, bahkan The Thunder Castle melakukannya dua kali hingga kini. Di musim 2013 dengan disanksinya Sisaket FC, Buriram dan 17 klub lainnya hanya memainkan 32 pertandingan per musim. Selain itu di musim 2013 anak asuh Alejandro Menéndez juga meraih tiga gelar lokal lainnya yakni Kor Royal Cup, Piala Liga Thailand dan Piala FA Thailand.

Foto: bettinggenius.co.uk

Johor Darul Ta'zim (2016)

Didukung penuh Kesultanan Johor secara finansial, The Southern Tigers tampil mendominasi Liga Malaysia sejak 2014. Lalu di musim 2016 mereka merasakan predikat The Invincible di bawah asuhan Mario Gomez, dengan memenangkan 18 dari 22 laga dalam semusim, serta memenangkan dua gelar lokal yakni Piala FA Malaysia dan back-to-back Piala Sumbangsih sejak 2015.

Foto: goal.com

FC Istiklol (2017)

Sejak 2010-2019 The Lions selalu memenangkan Tajik League kecuali edisi 2012 dan 2013. Mereka juga sudah empat kali merasakan gelar The Invincible yakni pada musim 2010, 2014, 2015, dan 2017. Di musim 2017 terasa begitu spesial karena mereka memenangkan Piala AFC untuk pertama kalinya. Lalu di tiga musim unbeaten lainnya mereka juga memenangkan Tajik Cup yang tak bisa mereka raih di musim 2017.

Foto: goal.com

Al-Ahed (2017/2018)

Al-Ahed menjuarai Lebanese Premier League dalam tiga tahun beruntun sejak musim 2016/2017-2018/2019. Namun baru di musim 2017/2018 mereka melakukannya tanpa satu pun kekalahan. Dari 22 pertandingan, Al-Ahed berhasil memenangkan 16 di antaranya dan mencetak 50 gol. The Yellow Castle sendiri adalah juara bertahan Piala AFC.

Foto: twitter.com/alahedfc

Ceres-Negros (2019)

The Busmen tampil fantastis musim lalu, dengan tak terkalahkan di seluruh kompetisi domestik, lalu memenangkan Philippines Football League dan Copa Paulino Alcantara. Dari 24 laga di liga, Ceres mencatat 22 kemenangan dan mencetak 99 gol serta hanya kemasukan 12 gol saja. Ini adalah gelar ketiga Ceres sejak memenangkan kasta tertinggi di 2017 lalu.

Foto: bworldonline.com