Sekarang, atau tidak sama sekali. Dua kekalahan beruntun yang diderita Bhayangkara FC dari Barito Putera dan PSM Makassar membuat upaya mereka untuk meraih gelar juara tersendat, dan kini posisi mereka rawan digusur oleh Bali United serta PSM. Namun, di pekan ke-32 ini setidaknya ada dua keuntungan yang dimiliki Bhayangkara FC saat menjamu Persela.
Pertama, ditundanya laga kontra Madura United pekan lalu membuat anak asuh Simon McMenemy memiliki waktu istirahat lebih. Masa rehat delapan hari adalah waktu yang sangat ideal untuk memulihkan kondisi fisik skuat Bhayangkara FC. Sebaliknya, Persela hanya memiliki jeda waktu lima hari dari laga sebelumnya, dan belum dipotong waktu perjalanan menuju Kota Bekasi.
Kedua, Bhayangkara FC secara tidak langsung akan mendapat jatah laga kandang dua kali beruntun. Dengan jeda pekan yang lebih dari seminggu dan tidak perlu melakukan perjalanan ke luar kota untuk bertandang, The Guardian (julukan Bhayangkara FC) dapat dipastikan berada dalam kondisi fisik terbaiknya di laga ini.
Secara poin di klasemen, jarak Bhayangkara FC dengan Persela Lamongan memang cukup jauh, namun hasrat Persela untuk mencuri poin demi membahagiakan almarhum Choirul Huda dapat menyulitkan upaya tuan rumah dalam misi mendulang tiga poin. Terlebih, dalam 10 laga kandang terakhir, gawang Bhayangkara FC selalu kebobolan.
Itulah yang akan menjadi ganjalan kedua bagi Bhayangkara FC di laga ini. Sebagai tim papan atas, ironisnya mereka sejauh ini hanya meraih dua clean sheets di Stadion Patriot Chandrabhaga. Sebuah ‘harga’ yang harus dibayar memang, karena tim ini menerapkan permainan ofensif, termasuk dua bek sayap mereka yang gemar overlap.
Ketajaman Samsul Arif tampaknya akan menjadi kunci di laga ini. Dengan 15 gol yang telah dicetaknya bagi Persela, ia adalah ancaman terbesar bagi lini belakang Bhayangkara FC. Jika Samsul dapat dihentikan, seluruh pemain Persela mungkin akan ikut mandul. Namun jika ia dibiarkan bebas, bukan tidak mungkin Bhayangkara FC akan menelan tiga kekalahan beruntun.