Setelah terseok-seok pada bulan November-Desember dan sempat tak pernah merasakan kemenangan dalam 7 pertandingan. Arsenal dan Mikel Arteta kini diliputi rasa bahagia. Para Gooners tengah menyongsong kebangkitan Arteta dan Arsenal usai laga Derbi London menghadapi Chelsea pada 27 Desember 2020 lalu.
Pada laga yang dihelat di Emirates Stadium itu The Gunners berhasil menghancurkan The Blues dengan skor 3-1, gol dicetak oleh Alexandre Lacazette, Granit Xhaka, dan Bukayo Saka sementara Chelsea hanya bisa membalas lewat gol Tammy Abraham.
Pada pertandingan melawan Chelsea, Mikel Arteta mengubah susunan pemainnya. Dia mengistirahatkan Aubameyang dan Nicolas Pepe yang senantiasa menghiasi susunan pemain dalam beberapa pertandingan terakhir. Selain dua nama itu, Arsenal juga tidak diperkuat oleh Willian, David Luiz dan Gabriel Magalhaes yang tidak bisa bermain karena cedera.
Komposisi pemain The Gunners pada saat melawan Chelsea banyak diisi oleh anak-anak muda antara lain Bukayo Saka, Gabriel Martinelli dan Emile Smith-Rowe. Di lini pertahanan, Pablo Mari menggantikan posisi yang ditinggalkan Gabriel Magalhaes.
Arteta berjudi dengan memainkan pemain muda yang sering ia pasang di Liga Europa untuk bermain di Liga Inggris, dan hasilnya cukup memuaskan. Gabriel Martinelli, Bukayo Saka dan Emile Smith-Rowe berhasil menjawab kepercayaan Arteta dengan kemenangan melawan Chelsea.
BACA JUGA: Singa Muda Inggris Itu Bernama Bukayo Saka
Bahkan, Bukayo Saka mencetak gol indah dan membantu Arsenal memimpin 3-0 sebelum gol Tammy Abraham yang membuat skor akhir menjadi 3-1 untuk kemenangan Meriam London.
Di pertandingan selanjutnya saat Arsenal melawat ke Amex Stadium, kandang Brighton, Arteta kembali memainkan trio pemain mudanya. Dan kembali lagi skuad muda Arsenal dan Arteta kembali tertawa. Kepercayaan yang ia berikan kepada pemain muda itu tidak salah.
The Gunners menang 0-1 lewat gol tunggal Alexandre Lacazette. Sementara duet Pablo Mari dan Rob Holding berhasil membantu Bernd Leno untuk mencatat nirbobol keempatnya di laga tandang.
Kini perlahan kepercayaan pemain Arsenal meningkat. Mereka mulai lebih baik ketika menyerang dan bertahan. Sentuhan magis Emile Smith-Rowe di lini tengah serta kecepatan Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka di sektor sayap berhasil membuat Arsenal lebih hidup dalam menyerang.
Pada awal tahun 2021, Arsenal harus bertamu ke markas West Bromwich Albion. Susunan pemain The Gunners tidak terlalu banyak rotasi hanya Pierre-Emerick Aubameyang yang menggantikan posisi Gabriel Martinelli serta Dani Ceballos menggantikan Mohamed El-Neny untuk berduet dengan Granit Xhaka di lini tengah.
Arsenal tampil dominan dengan mencetak empat gol dan berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan. Anak-anak muda Arsenal dan Arteta menunjukan kelasnya di hadapan Sam Allardyce yang baru saja didapuk untuk menyelamatkan The Baggies.
Dengan hasil itu, Meriam London berhasil mencatatkan tiga kemenangan dari tiga pertandingan liga dan membuat mereka mulai bangkit dari posisi ke-15 ke posisi ke-11 klasemen. Belum lagi hasil terbaru saat The Gunners menggasak Newcastle United dengan skor 2-0 di ronde ketiga Piala FA.
Kalau konsisten, bukan tidak mungkin The Gunners bisa kembali memanaskan persaingan papan atas Liga Primer Inggris, mengingat poin antar tim di klasemen tidak berbeda jauh. Bahkan, Arsenal yang berada diperingkat ke-11 hanya berbeda tiga poin dari Chelsea yang berada diperingkat keenam.
Kepercayaan Mikel Arteta kepada pemain muda dibayar dengan penampilan ciamik mereka. Emile Smith-Rowe berhasil mengembalikan posisi ‘nomor 10’ yang sempat kosong dalam beberapa pertandingan terakhir.
Ketika pemain-pemain muda dapat menunjukan kelasnya dibandingkan pemain senior yang sering menjadi andalan, harusnya Arteta lebih berani memberi menit yang banyak bagi pemain muda. Dengan skuad mudanya saat ini kebangkitan Arsenal dan Arteta sudah di depan mata.
Penulis adalah seorang Gooners, penikmat kopi dan penikmat kekalahan Tottenham. Dapat ditemui di akun Twitter @ilh4mmmm.