Cerita

7 Tahun Robert Lewandowski Mengakhiri Khayalan Tingkat Tinggi

Musim ini tampaknya jadi musim terbaik Robert Lewandowski. Penyerang timnas Polandia itu tampil trengginas baik secara individu maupun secara tim.

Musim ini Lewandowski mampu membawa Bayern Muenchen meraih treble winners dengan teranyar pada Senin (24/8) dini hari lalu menjuarai Liga Champions 2019/2020.

Lebih istimewa lagi, Lewandowski juga keluar sebagai pencetak gol terbanyak di kompetisi paling bergengsi di Benua Biru dengan torehan 15 gol. Capaian tersebut membuat musim mantan penyerang Borussia Dortmund tersebut kian sempurna. 

Jika saja penghargaan pemain terbaik dunia 2020 tetap diadakan, Lewandowski-lah nama terdepan yang akan terngiang untuk meraih penghargaan tersebut. Tidak berlebihan dan memang benar pantas mendapatkan penghargaan individu tersebut.

BACA JUGA: Fakta Menarik Keberhasilan Bayern Muenchen Juara Liga Champions

Bagi penyerang 32 tahun itu, Liga Champions adalah segalanya. Si Kuping Besar adalah idamannya sedari belia. Selama kariernya bersama klub yang dibelanya, hanya Liga Champions-lah satu-satunya trofi yang belum pernah ia juarai. 

Sempat dekat dengan trofi tersebut pada tahun 2013 kala ia masih berseragam kuning Borussia Dortmund, harus menangis di akhir laga karena mendapat kenyataan timnya kalah 1-2 dari Bayern Muenchen dalam partai All Germany Final Liga Champions 2012/2013. 

Setelah kekalahan itu, Lewandowski hengkang ke Allianz Arena. Tentu saja harapannya untuk meraih trofi Liga Champions tetap sama besarnya.

Sayang, meskipun sudah memperkuat tim paling superior di tanah Jerman, Lewandowski nyatanya hanya mentok mampu membawa Die Roten sampai di semi-final saja. 

Hingga akhirnya musim ini tiba, tujuh tahun lamanya penyerang bernomor 9 itu akhirnya sukses mengangkat Si Kuping Besar setelah Bayern Munchen menjinakkan PSG 1-0 di pertandingan final yang digelar di Estadio da Luz, Lisbon, Senin (24/8) dini hari WIB lalu. 

BACA JUGA: Usai Jeda Pandemik COVID-19, 4 Klub Eropa Ini Melaju Kencang

Setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sontak membuat penyerang Polandia tersebut menangis kegirangan.

Penantiannya selama tujuh tahun terbayar malam itu. Malam yang indah di Lisbon baginya. Sempat beberapa kali ia tertangkap kamera berteriak berulang kali sembari menetaskan air mata. 

Kelegaan benar-benar terpancar darinya. Bahkan setelah berhasil menjuarai Liga Champions, dalam unggahan Instagram-nya, Lewandowski tak malu-malu membagikan foto dirinya sedang tidur bersama Si Kuping Besar

Dalam tulisan di akun media sosialnya pula, Lewandowski menyatakan bahwa tidak pernah berhenti bermimpi adalah kuncinya meraih trofi Liga Champions kali pertama.

“Jangan pernah berhenti bermimpi dan menyerah saat gagal. Bekerja keras untuk mencapai tujuan. Terima kasih atas dukungan kalian semua (pendukung Bayern Muenchen). Kita adalah juara Eropa!” tulis penyerang 32 tahun itu dalam akun media sosialnya. 

Khayalan tingkat tinggi itu akhirnya tergapai. Robert Lewandowski sepertinya sedang menikmati masa indahnya bersama Si Kuping Besar. Selamat berbahagia, Lewy!

BACA JUGA: Menuju Akhir Cerita Robert Lewandowski

BACA JUGA: Para Penyerang Hebat Polandia Sebelum Robert Lewandowski

BACA JUGA: Profil Bintang Piala Dunia 2018: Robert Lewandowski, Sang Penjaga Asa Polandia