Turun Minum Serba-Serbi

Alphonso Davies, Remaja 17 Tahun Asal Kanada yang Gabung Bayern München

Klub raksasa Bundesliga, Bayern München, baru saja mendapatkan salah satu remaja terbaik dalam kancah sepak bola dunia. Ia adalah Alphonso Davies, penyerang sayap asal Kanada yang baru berusia 17 tahun!

Davies direkrut dari Vancouver Whitecaps dengan biaya sekitar 13.5 juta US dollar (9 juta euro) dan bisa meningkat hingga 22 juta US dollar! Biaya transfer Davies saat ini menjadi rekor biaya transfer termahal untuk pemain homegrown dari Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, memecahkan biaya transfer Jozy Altidore.

Selain biaya transfernya yang mahal, ada beberapa fakta menarik lainnya mengenai sensasi pemuda dari Kanada ini. Apa saja kah itu? Simak di bawah ini!

Pengungsi dari Liberia

Masa lalu Davies tak seindah kisahnya saat ini. Kala itu, negara tempat orang tua Davies tinggal, Liberia, sedang berada dalam situasi perang saudara. Orang tuanya pun pindah ke kamp pengungsi di kota Buduburam, Ghana, tempat Davies lahir.

Namun, akhirnya mereka hijrah ke Kanada, negara yang memang ramah terhadap imigran dan pengungsi. Setelah lama memegang visa pengungsi, Davies akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Kanada di tahun 2017.

Debut professional di usia 15 tahun

Bakat sepak bola Davies sudah terpancar sejak ia kecil. Di usia 14 tahun, ia sudah direkrut oleh Vancouver Whitecaps. Davies hanya butuh setahun untuk mengasah kemampuannya di tingkat junior, sebelum akhirnya melakoni debut di MLS, dan sebagai pemain kelahiran tahun 2000-an pertama yang turun di MLS. Namun, ia bukanlah pemain termuda yang menjalankan debutnya di MLS, karena kalah dari Freddy Adu yang debut di usia 14 tahun.

Debutan termuda Kanada

Davies melakukan debutnya bagi timnas Kanada di bulan Juni 2017, ketika usianya baru 16 tahun. Ia tampil di Piala Emas, dan mencatatkan turnamen internasional yang mengesankan bagi negaranya. Dalam laga melawan Guyana Prancis, Davies berhasil mencetak dua gol, menjadikannya sebagai pencetak gol termuda di Piala Emas sekaligus pemain kelahiran tahun 2000-an pertama yang mencetak gol di turnamen internasional.

Kiprah di Vancouver Whitecaps

Dua tahun lamanya Davies membela Whitecaps, dan di usianya yang masih remaja, ia berhasil menjadi pemain andalan dari klub yang berbasis di Kanada tersebut. Ia berhasil mengantongi 68 penampilan bagi Whitecaps, dan menciptakan tujuh gol serta 10 asis bagi eks klubnya.

Seperti apa gaya mainnya?

Davies adalah seorang pemain sayap modern. Menurut penuturan AtlantisB, kontributor dari EightySixForever, situs untuk supporter Vancouver Whitecaps, Davies memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang membuatnya mampu mengecoh lawan-lawannya.

Davies adalah pemain berkaki kidal dan beroperasi di kaki kiri, membuatnya lebih menjadi seorang kreator ketimbang pencetak gol. Permainan Davies dianggap mirip dengan Ryan Sessegnon, wonderkid Inggris yang bermain di Fulham. Namun, jika ia mampu memenuhi potensinya, Bayern mungkin telah menemukan penerus Arjen Robben dalam diri Davies.