Piala Dunia 2018

Profil Bintang Piala Dunia 2018: Robert Lewandowski, Sang Penjaga Asa Polandia

Dalam penyelenggaraan Piala Dunia 1974 di Jerman Barat dahulu, sebuah kejutan besar muncul dari tim nasional Polandia yang ketika itu diisi nama-nama seperti Kazimierz Deyna, Henryk Kasperczak, dan Grzegorz Lato secara fantastis mengakhiri turnamen sebagai tim peringkat tiga.

Kesuksesan itu ternyata sanggup diulangi Polandia saat bertempur di Piala Dunia 1982. Digawangi oleh figur matang seperti Zbigniew Boniek, Andrzej Iwan dan Wlodzimierz Smolarek, plus Lato sebagai pemain senior, mereka terbang tinggi. Sayangnya, pencapaian eksepsional tersebut hilang ditelan Bumi pada gelaran Piala Dunia selanjutnya. Entah karena rontok di fase penyisihan grup atau bahkan tidak lolos sama sekali.

Padahal negara yang kini jadi tempat Egy Maulana Vikri meretas karier profesional itu memiliki segudang talenta gemilang mulai dari Artur Boruc, Jacek Krzynowek, Euzebiusz Smolarek, sampai Zewlakow bersaudara (Marcin dan Michal).

Kebangkitan nyata Polandia baru benar-benar terlihat manakala Robert Lewandowski melejit sebagai bintang anyar Bialo-czerwoni, julukan Polandia. Aksi-aksinya bareng Lech Poznan di pengujung tahun 2000-an memang memikat mata. Hal itu pulalah yang memaksa Borussia Dortmund rela merogoh kocek senilai 4,5 juta euro guna memboyongnya ke Stadion Signal Iduna Park di musim panas 2010.

Semenjak hijrah ke Bundesliga Jerman, baik saat bersama Dortmund dahulu maupun kini bareng Bayern München, Lewandowski memperlihatkan kualitas yang makin terang benderang. Di sepasang klub top itu, lelaki yang sekarang berusia 29 tahun ini selalu dijadikan pendulang gol nomor satu.

Berdasarkan statistik via Transfermarkt, dalam kurun delapan musim (sedari 2010/2011 hingga 2017/2018), Lewandowski bermain sebanyak 257 kali di ajang Bundesliga dan menggelontorkan 180 gol. Catatan tersebut bikin namanya meroket sebagai salah satu penggawa asing dengan koleksi gol terbanyak sepanjang sejarah Bundesliga.

Impresifnya performa Lewandowski berimbas kepada statusnya di timnas Polandia. Pelan tapi pasti, ia berkembang jadi ujung tombak andalan Bielo-czerwoni dalam menjalani kampanye mereka buat lolos ke turnamen-turnamen mayor seperti Piala Dunia dan Piala Eropa.

Piala Eropa 2008, 2012, dan 2016 menjadi taman bermain Polandia bersama Lewandowski di kancah internasional. Meski mengepak koper lebih awal di dua gelaran yang disebut pertama, Bialo-czerwoni tampil bagus saat berlaga di turnamen pamungkas. Untuk pertama kali, mereka menjejak fase perempat-final sebelum dikandaskan Portugal.

Penantian panjang Polandia buat merasakan sensasi tampil di Piala Dunia, terakhir kali berlaga di Piala Dunia 2006, akhirnya terjawab di gelaran tahun ini. Laju menawan Lewandowski dan kolega selama babak kualifikasi menyegel satu tiket ke Rusia. Sebagai juru gedor utama tim asuhan Adam Nawalka, Lewandowski memang luar biasa. Tak main-main, sosok setinggi 185 sentimeter ini menjadi pencetak gol terbanyak selama kualifikasi dengan gelontoran 16 gol, unggul sebiji dari koleksi Cristiano Ronaldo.

Acapkali dimainkan sebagai lone striker dalam skema andalan Polandia, Lewandowski memperlihatkan kemampuan apik yang ada pada dirinya secara gemilang. Berdasarkan data Wyscout di tiga partai yang ia lakoni bersama Bialo-czerwoni (versus Montenegro, Nigeria dan Korea Selatan), Lewandowski tidak diplot sebagai penyelesai serangan belaka.

Oleh Nawalka, ia juga dituntut untuk berkontribusi dalam skema permainan, khususnya di fase menyerang. Lewandowski yang punya kecepatan, kekuatan tubuh dan teknik brilian, juga sering diinstruksikan buat bergerak lebih ke dalam guna membuka ruang yang dapat dimanfaatkan rekan-rekannya.

Kendati demikian, ketergantungan pada sosok Lewandowski, khususnya dalam membobol gawang lawan tentu dapat mengganggu perjalanan Polandia di Piala Dunia nanti sebab rival mereka pasti akan menyiapkan kontra-strategi buat mematikan sang penyerang ganas. Nawalka wajib memperhatikan hal ini baik-baik.

Tergabung di Grup H bersama Jepang, Kolombia, dan Senegal, Polandia jelas memiliki kans cukup tinggi buat lolos ke fase gugur. Jika Lewandowski sanggup tampil prima dan trengginas dalam mencetak angka, asa Polandia agar tak sekadar numpang lewat di Rusia pasti akan terjaga.