Eropa Inggris

Sudah Waktunya Liverpool Berpaling dari Simon Mignolet

Empat adalah nilai yang diberikan oleh situs liverpoolecho kepada penjaga gawang Liverpool, Simon Mignolet, seusai laga melawan Arsenal dalam lanjutan Liga Primer Inggris pekan ke-19 dini hari kemarin (23/12).

Partai yang melibatkan dua tim papan atas itu sendiri berkesudahan dengan skor 3-3. Liverpool sempat unggul dengan skor 2-0 terlebih dahulu sebelum dikejar serta diungguli Arsenal menjadi 3-2 hanya dalam tempo lima menit saja. Beruntung, Roberto Firmino berhasil ‘menyelamatkan’ muka The Reds setelah membukukan gol penyama kedudukan.

Bagi penonton netral, partai Arsenal kontra Liverpool kemarin sungguh enak buat dinikmati karena banyaknya gol yang muncul. Akan tetapi, realita sebaliknya tentu mencuat dari dada pendukung setia kedua kesebelasan. Suporter mana yang kepalanya tak pening melihat proses terjadinya gol-gol tersebut?

Teruntuk Liverpool, salah satu nama yang begitu disorot karena performanya begitu labil tentulah Mignolet. Sosok berusia 29 tahun itu lagi-lagi mendapat kritikan tajam perihal aksi-aksinya yang kurang optimal di laga tersebut, khususnya dalam menepis gol sepakan jarak jauh Granit Xhaka, yang bikin papan skor berubah menjadi imbang 2-2 pada menit ke-56.

Sejak diboyong The Reds dari Sunderland di musim panas 2013 kemarin, penampilan yang diperlihatkan Mignolet selama berseragam Liverpool cenderung naik-turun. Inkonsitensi penampilannya bahkan sudah berada dalam level akut.

Di satu laga, pria kelahiran Sint-Truiden ini bisa tampil cemerlang dengan mengukir sejumlah penyelamatan penting. Namun di laga berikutnya, Mignolet justru tampak seperti badut yang konsisten membuat kesalahan-kesalahan elementer sehingga merugikan timnya.

Maka tak perlu heran jika inkonsistensi tersebut bikin para suporter The Reds merasa tak betul-betul tenang jika Mignolet diturunkan oleh Klopp sebagai starter.

Padahal, duit yang mesti digelontorkan Liverpool buat memboyong pelapis Thibaut Courtois di tim nasional Belgia ini juga lumayan tinggi, yaitu 9 juta paun.

Rasa gerah di dada pendukung Liverpool juga seringkali meletupkan keinginan besar supaya manajemen The Reds mau mendatangkan sosok penjaga gawang baru yang kualitasnya satu atau bahkan dua tingkat di atas Mignolet. Mereka tentu jengah dengan aksi-aksi semenjana yang kerap diperlihatkan kiper dengan nomor punggung 22 tersebut.

“Bagiku, dia (Mignolet) tak cukup mumpuni untuk menjadi pilihan utama The Reds di bawah mistar”, tutur Stephane Henchoz, eks penggawa Liverpool di era 2000-an kepada talksport.

Pernyataan Henchoz tersebut diucapkannya selepas laga Liverpool kontra Arsenal di Stadion Anfield pada tanggal 13 Januari 2016 silam yang juga berakhir dengan skor 3-3.

Ketika itu, Mignolet pun disorot oleh para pengamat dan pendukung setia Liverpool karena dianggap sebagai biang kerok suksesnya The Gunners mencetak dua gol via Aaron Ramsey dan Olivier Giroud dalam tempo sembilan menit saja.

Mignolet bisa semakin tersudut lantaran dua eks pemain Liga Primer Inggris, yakni Dion Dublin dan Shay Given, juga pernah menyatakan kalau Liverpool membutuhkan figur lebih tangguh untuk dijadikan pilihan utama sebagai penjaga gawang.

Sesungguhnya, Liverpool telah menunjukkan usaha untuk memperkuat pos penjaga gawang di skuat mereka. Musim panas 2016 kemarin, The Reds memboyong kiper berusia 24 tahun asal Jerman yang membela Mainz, Loris Karius, dengan mahar senilai 4,7 juta paun.

Namun nahas, deputi Mignolet yang disebut-sebut punya kemampuan hebat serta potensial itu nyatanya juga memiliki masalah serupa dengan Mignolet. Pada sejumlah pertandingan di mana ia diturunkan, Karius juga tak bisa menunjukkan performa yang konsisten di bawah mistar.

Tapi dalam sejumlah wawancara, uniknya, Klopp justru beberapa kali kedapatan membela anak asuhnya, terutama Mignolet dan Karius. Pelatih berkebangsaan Jerman itu merasa bahwa amunisi pemain yang dipunyainya di bawah mistar sudah lebih dari cukup.

Entah, pernyataan itu benar-benar tulus diucapkan oleh bekas pelatih Borussia Dortmund tersebut atau malah sebuah sarkasme guna menyentil telinga manajemen The Reds.

Mengingat jendela transfer musim dingin sudah semakin dekat, tak ada salahnya memang jika Liverpool mengintip peluang buat mendatangkan satu orang kiper baru.

Tapi wajib dipahami pula jika sosok tersebut kudu memiliki kemampuan yang lebih baik daripada Mignolet. Ya, sudah waktunya bagi The Reds untuk berpaling dari sosok pas-pasan di bawah mistar bernama Mignolet.

Pasalnya, tanpa pembenahan berarti di posisi ini plus menambal lubang di sektor pemain belakang, kampanye The Reds buat meraih trofi di tiga ajang yang masih mereka ikuti musim ini yaitu Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Champions akan sangat terancam.

Keberingasan lini depan yang dihuni Philippe Coutinho, Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah pun akan begitu sia-sia jika lini pertahanan Liverpool bermain layaknya amatiran.

Semakin terasa konyol untuk khalayak sebab manajemen Liverpool rela merogoh fulus sampai 35 juta paun buat pemain sekelas Alex Oxlade-Chamberlain di musim panas kemarin, namun tak kunjung berani membobol rekening demi mendatangkan kiper yang kualitasnya top.

Ayolah Liverpool, sampai kapan mau membuat pendukung setiamu kenyang dengan jargon next year is ours itu?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional