Eropa Inggris

Ketika Aaron Ramsey Cedera

Arsenal selamat dari kekalahan ketika bertamu ke St. Mary’s Stadium, kandang Southampton. Gol larut Olivier Giroud menghindarkan Arsenal dari mimpi buruk kekalahan. Skor menjadi sama kuat, 1-1. Namun, di balik “hasil positif” tersebut, The Gunners terjebak dalam mimpi buruk yang berbeda, ketika Aaron Ramsey memegangi paha belakang. Ia cedera.

Selepas laga, Arsene Wenger mengungkapkan bahwa selama 10 hingga 12 menit terakhir, Ramsey sudah merasakan sakit di paha belakangnya. Arsenal tak bisa menarik keluar Ramsey karena sudah melakukan tiga kali pergantian. Oleh sebab itu, bisa dibayangkan 12 menit di atas lapangan, di tengah usaha Arsenal mencari kemenangan, Ramsey menahan nyeri di pahanya.

Pemeriksaan lebih lanjut masih akan dilakukan pada hari Senin (11/12). Terlepas dari hasil pemeriksaan, jika memang divonis cedera hamstring, setidaknya, Ramsey harus absen selama dua hingga tiga minggu. Absennya Ramsey terjadi di saat Arsenal sangat membutuhkan performanya. Terutama, mengingat Desember adalah periode ketat dengan jadwal yang begitu padat.

Jika setidaknya absen selama tiga minggu, Ramsey akan absen ketika The Gunners melawan West Ham United, Newcastle United, Liverpool, Crystal Palace, West Bromwich Albion, dan bahkan, ketika melawan Chelsea. Menengok sejarah, lawan-lawan tersebut hampir selalu menyulitkan Arsenal. Lawan yang berbahaya, ditambah pemain terbaik yang absen karena cedera. Mimpi buruk yang sempurna.

Betul, Ramsey adalah salah satu penampil terbaik untuk Arsenal bersama Alexandre Lacazette dan Mesut Özil, setidaknya hingga pertengahan Desember ini. Sejauh ini, pemain asal Wales tersebut sudah berkontribusi sembilan gol, dengan rincian tiga gol dan enam asis. Kontribusi akan gol yang dicatat Ramsey sama seperti yang sudah dibukukan oleh Lacazette.

Oleh sebab itu, kehilangan Ramsey bisa menjadi pekerjaan yang penuh risiko untuk Wenger. Di bangku cadangan, baik Francis Coquelin dan Mohamed Elneny tak selalu bisa diandalkan. Keduanya menjadi yang paling sering turun sebagai duet gelandang sentral ketika Arsenal berlaga di ajang Liga Europa. Namun, keduanya tak berada dalam performa terbaik untuk turun di Liga Primer Inggris.

Opsi lain adalah, akhirnya, memberi Jack Wilshere kesempatan mengawali laga sebagai starting tim utama di Liga Primer Inggris. Selama ini, bersama Coquelin dan Elneny, Wilshere banyak turun di ajang Liga Europa. Posisi Wilshere didorong lebih ke depan, tepatnya di belakang penyerang, dalam variasi skema dari 3-4-2-1 dan 4-2-3-1.

Yang menjadi masalah adalah, setiap personel Arsenal yang bisa bermain sebagai gelandang sentral, masing-masing punya spesifikasi yang berbeda. Oleh sebab itu, misalnya, mengganti Ramsey dengan Coquelin begitu saja bukan pilihan yang bijak. Cara bermain dan kebiasaan yang berbeda, biasanya, akan memberikan hasil yang juga berbeda. Bahayanya, hasil yang didapat justru sebuah petaka.

Maka, beberapa penyesuaian (mungkin) harus dilakukan Wenger, demi memfasilitasi siapa pun yang kemungkinan bermain menggantikan Ramsey. Mari kita telusuri beberapa opsi tersebut.

Mengistirahatkan Xhaka dan perubahan skema

Dua laga terakhir Arsenal tak berakhir dengan menyenangkan, yaitu kalah dari Manchester United dan susah payah menahan imbang Southampton. Di dua laga tersebut, Granit Xhaka tak bermain konsisten. Selain bermain di dalam sistem yang tak cocok dengan corak permainannya, Xhaka sering membuat kesalahan kecil, namun mengganggu. Misalnya, gagal melakukan umpan sederhana.

Di tengah jadwal padat, ada baiknya Wenger memberi waktu istirahat untuk gelandang asal Swiss tersebut. Mengapa? Perlahan-lahan, Xhaka sudah membangun koneksi yang apik dengan Ramsey. Oleh sebab itu, memainkan Wilshere begitu saja dengan Xhaka bisa berisiko. Artinya, Xhaka, di tengah penurunan performa, harus beradaptasi dengan rekan kerja yang berbeda corak.

Di tengah fisik yang terkuras, daya berpikir seorang pesepak bola bisa menurun drastis. Memberi jeda untuk Xhaka bisa menguntungkan, baik untuk si pemain maupun untuk Arsenal tentu saja. Untuk mengakomodasi Xhaka yang “diistirahatkan”, Coquelin bisa menjadi pilihan yang menarik untuk menjadi pengganti.

Coquelin sudah lebih lama bermain dengan Wilshere. Apalagi, keduanya juga sering bermain bersama di ajang Liga Europa. Gelandang bertahan asal Prancis tersebut bisa kembali memainkan perannya seperti ketika berduet dengan Santi Cazorla. Ketimbang bermain sebagai box-to-box, tugas Coquelin disederhanakan menjadi melindungi ruang di belakang Wilshere dan memastikan lini pertahanan Arsenal tak bekerja sendirian.

Keuntungan yang didapat dari opsi ini adalah membantu Coquelin kembali ke performa terbaik. Semenjak cedera, kepercayaan diri Coquelin menurun drastis. Terlibat dalam kemenangan di Liga Primer Inggris bisa menjadi mental booster yang pas. Pun, dengan tugas yang sederhana artinya membantu Coquelin tidak melakukan kesalahan yang tak perlu. Misalnya dengan terlalu lama menguasai bola di wilayah sendiri.

Demi menyediakan ekosistem yang ideal untuk Coquelin, Wenger juga bisa kembali menggelar skema 4-2-3-1. Sebuah skema yang berfungsi dengan baik ketika melawan United dan Soton. Pun, dengan skema empat bek, Wenger tak perlu pusing untuk memikirkan siapa saja tiga bek yang harus diturunkan.

Maklum, semua bek tengah tengah tidak berada pada performa terbaik. Kembali ke skema yang familier bisa memberi pemain pola pikir yang lebih bebas.

Wilshere adalah solusi yang dibutuhkan

Memberi Wilshere situasi yang ideal

Wilshere cocok dengan Olivier Giroud. Kemampuan drive (menggiring bola ke arah kotak penalti menerobos berikade lawan) dari Wilshere akan semakin berbahaya ketika ia mempunyai rekan yang bisa digunakan sebagai tembok. Jangan salah, Lacazette juga bisa melakukannya. Namun, sekali lagi, Wilshere sudah bermain lebih lama bersama Giroud ketimbang Lacazette.

Memberi Wilshere kemudahan dalam diri Giroud juga menjadi kebijakan yang sehat terkait rotasi pemain. Lantaran menit bermain yang makin terbatas setelah kedatangan Lacazette, Giroud dikabarkan tengah berada di persimpangan jalan, antara bertahan atau hengkang. Giroud perlu menit bermain demi mengamankan satu tempatnya di timnas Prancis untuk Piala Dunia 2018.

Satu batu, dua burung. Memberi Wilshere situasi yang tepat ketika menggantikan Ramsey, juga membantu pemain lain untuk mendapatkan menit bermain. Sebuah kebijakan yang sehat, sebagai pelipur lara dari cedera yang menimpa Ramsey.

Opsi mana yang akan diambil Wenger?

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen