Menjelang hari Natal dan sibuknya jadwal tim-tim Liga Primer minggu depan, dua tim besar saling berhadapan. Arsenal dan Liverpool, dua tim dengan nasib dan masalah yang hampir-hampir mirip. Liverpool punya penyerang yang gemar mencetak gol, namun lini belakang yang masih rapuh. Arsenal juga memiliki hal yang sama di lini bertahannya. Tidak konsisten mungkin menjadi yang paling mirip di antara keduanya. Bermain bagus di satu pertandingan, namun tiba-tiba jeblok di pertandingan lain. Tidak konsisten adalah kesan yang muncul ketika mendengar nama kedua tim itu.
Kemenangan besar di pertemuan pertama menjadi bekal berharga bagi Jurgen Klopp. Arsene Wenger tentu tidak ingin melakukan kesalahn yang sama untuk kedua kalinya, apalagi kali ini mereka bermain di kandang. Kedua tim pastinya mengejar kemenangan, karena minggu depan segalanya bisa saja terjadi.
Sayangnya, Wenger belum terlalu belajar dari kekalahan sebelumnya. Di babak pertama, the Reds terlihat lebih mengusai pertandingan dibandingkan the Gunners. Roberto Firmino beberapa kali membahayakn gawang Petr Cech melalui sundulan-sundulannya. Tanda-tanda gawang Arsenal akan kebobolan sudah nampak dan Philippe Coutinho pun merealisasikannya. Berawal dari serang balik cepat, umpan Mohamed Salah yang di-block Laurent Koscielny membuat bola melambung tinggi. Sedikit sentuhan kepala Coutinho cukup untuk memperdaya Cech.
Dua gol harusnya bisa didapatkan Liverpol andai dua peluang Sadio Mane, salah satunya tendangan akrobatik, bisa menembus gawang Cech. Keunggulan satu gol bertahan hingga turun minum.
Salah yang sudah mendapat beberapa peluang di babak pertama akhirnya mencetak gol juga di babak kedua. Menerima umpan dari Firmino, Salah sempat menggiring bola sebelum melepaskan tendangan cerdik ke gawang Arsenal. Namun, gol Salah ini sepertinya memantik semangat pemain the Gunners. Tak tanggung-tanggung, mereka langsung membalikkan keadaan dengan tiga gol. Pertama, gol Alexis Sanchez berkat asis Hector Bellerin. Kedua, Simon Mignolet gagal mengantisipasi dengan baik tendangan jarak jauh Granit Xhaka. Ketiga, terpecahnya kosentrasi pemain Liverpool dimanfaatkan Mesut Ozil melalui kerjasamanya denga Alexandre Lacazette.
Serunya pertandingan ini belum berakhir. Cech yang kali ini gagal menepis dengan baik tendangan Firmino. Bola tepisannya masih meluncur ke gawang, membuat Liverpool sukses menyamakan kedudukan.
Skor 3-3 bertahan hingga pertandingan usai. Klopp pastinya kecewa dengan hasil ini karena timya bermain bagus di babak pertama. Wenger mungkin senang dengan hasil dan semangat yang ditunjukkan pemainnya di babak kedua.
Drama enam gol hadir di Emirates Stadium, hal yang normal terjadi. Wenger dan Klopp memilih untuk saling tukar kado untuk Natal, yaitu sebuah poin.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola