Eropa Inggris

Mampukah Liverpool Mempertahankan Mohamed Salah?

Bagi sebagian pendukungnya, performa Liverpool sejauh ini mungkin berada sedikit di bawah ekspektasi. Di Liga Primer Inggris, skuat asuhan Jürgen Klopp harus terlempar dari empat besar sementara setelah hanya mengumpulkan 26 poin dari 14 laga. Lini pertahanan Liverpool yang memang kurang memuaskan menjadi target kritikan utama.

Kegagalan merekrut bek tengah yang berkualitas baik di bursa transfer lalu setelah menghabiskan tiga bulan hanya untuk seorang Virgil van Dijk dinilai menjadi keputusan yang tidak bijak. Bukti dari keroposnya pertahanan The Reds dapat dilihat dari total kebobolan mereka, yang mencapai 18 gol, terbanyak di antara top six tim Liga Primer Inggris.

Meskipun begitu, tentunya Kopites masih memiliki beberapa alasan untuk bersikap optimis. Musim masih berjalan panjang, dan masih ada harapan bagi mereka untuk memperbaiki peringkat di klasemen ke depannya. Amunisi mereka di lini depan yang dibintangi oleh kuartet Phillipe Coutinho, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah tentunya menjadi andalan utama Klopp untuk membawa timnya ke tempat yang seharusnya. Total, empat pemain ini sudah mencetak 36 gol di semua kompetisi!

Performa Coutinho, Mane, dan Firmino mungkin tidak tergolong mengejutkan, karena mereka berhasil menjadi aktor utama keberhasilan Liverpool untuk lolos ke Liga Champions musim ini setelah dua musim sebelumnya harus absen. Namun, nama Salah-lah yang secara mengejutkan berhasil menjadi top performer Liverpool di musim ini.

Penyerang sayap asal Mesir ini memang tengah berada di puncak performanya setelah pindah dari AS Roma di awal musim ini. Salah menjadi bagian integral negaranya untuk lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia nanti setelah terakhir kali Mesir berpartisipasi di Piala Dunia adalah di tahun 1990 di Piala Dunia Italia. Namun, performanya bersama Liverpool lebih mengagumkan lagi.

Pemain berusia 25 tahun ini berhasil menjadi top skor klub dengan total 17 gol di semua kompetisi. Sebagai anak lama yang baru kembali ke Inggris setelah merantau di luar, ia berhasil mencuri perhatian dengan menjadi top skor sementara Liga Primer Inggris dengan total 12 gol, mengalahkan nama-nama yang sebelumnya digadang-gadang menjadi pencetak gol terbanyak seperti Harry Kane, Sergio Aguero, dan Romelu Lukaku.

Meski berpenampilan bagus bersama AS Roma musim lalu, Salah sempat diduga akan mengalami kesulitan untuk mengulang performanya di Italia ketika bermain di Inggris. Wajar saja keraguan datang, mengingat Salah sempat menjalani masa tak bahagia ketika berkarier di tanah Britania bersama Chelsea.

Kala itu, Salah yang direkrut dari klub Swiss, FC Basel, tak mampu mendapat kesempatan bermain di tim utama The Blues ketika bermain di bawah asuhan Jose Mourinho. Diduga, permainan fisik yang lebih intens di Inggris tak akan cocok bagi Salah yang berpostur kecil. Namun, sejauh ini, ia secara brillian berhasil mematahkan dugaan tersebut.

Hanya di musim perdananya, Salah sudah membuktikan bahwa ia adalah kepingan penting dari skema permainan Klopp. Melalui kemampuan larinya yang luar biasa kencang, ditambah dengan kemampuan dribel dan finishing yang luar biasa, ia adalah pemain yang tak ternilai bagi The Reds. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Liverpool mampu mempertahankan pemain terbaiknya yang satu ini?

Sudah sering kita melihat Liverpool kehilangan pemain-pemain terbaiknya untuk mengejar karier di klub lain, mulai karena alasan trofi, atau sekedar masalah finansial. Mulai dari zaman Michael Owen, Fernando Torres, Xabi Alonso, hingga tentu saja, Luis Suarez. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi kubu Merseyside merah yang satu ini, karena untuk menjadi yang terbaik kembali tentunya mereka membutuhkan pemain-pemain terbaik yang saat ini mereka miliki.

Menyoal Salah, pemain yang satu ini, dilansir dari ESPN FC, sempat masuk ke dalam radar dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Terkhusus untuk klub yang terakhir disebutkan, salah satu legenda timnas Mesir, Mido, berkata bahwa juniornya yang satu ini akan pindah ke Madrid di tahun-tahun berikutnya. Menurut mantan pemain Tottenham Hotspur ini, Salah memiliki kapasitas baik secara kemampuan untuk mental untuk bermain di klub sekelas Madrid.

Meskipun begitu, lagi-lagi pendukung Liverpool memiliki peluang untuk melihat bintangnya yang satu ini bertahan lebih lama di Anfield. Berkaca pada kasus yang terjadi pada Coutinho, Klopp sepertinya mampu mengubah citra Liverpool dari klub penjual.

Coutinho, yang di bursa transfer lalu secara gencar diburu oleh Barcelona, mampu dipertahankan oleh manajemen Liverpool dengan segala cara. Blaugrana yang memang telah meminati gelandang serang asal Brasil itu sejak lama, semakin kukuh tekadnya untuk mendapatkan tanda tangan Coutinho pasca kepergian Neymar. Namun, keteguhan Liverpool untuk mempertahankan mantan gelandang Internazionale Milano ini jauh lebih besar dari tekad Barcelona, meski Coutinho sempat ‘ditepikan’ untuk sementara oleh Klopp akibat masalah ini. Bukan tak mungkin, prestasi Liverpool untuk kasus Coutinho ini mampu diulang kembali ketika Salah benar-benar diincar oleh Madrid di masa depan nanti.

Meskipun begitu, hal ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi klub untuk benar-benar mencatatkan suatu prestasi, yang dalam artian adalah sebuah trofi mayor. Tentunya bukan hanya Salah saja yang akan pindah, bisa jadi Coutinho, Mane, bahkan Firmino, menginginkan untuk pergi apabila The Reds tak kunjung kompetitif di Liga Primer Inggris atau kompetisi besar lainnya.

Kasus Suarez dapat terulang lagi apabila klub tak mampu memenuhi ambisi pemainnya. Lalu, apakah Salah mampu dipertahankan Liverpool? Saat ini jawabannya ya, namun, syarat dan ketentuan berlaku.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket