Eropa Lainnya

Ketika Nama Matthijs De Ligt Bergaung di Seantero Eropa

Mesin produksi pemain muda Ajax Amesterdam masih bekerja dengan prima. Sudah sejak dekade 1990-an, klub raksasa asal Belanda tersebut merupakan salah satu klub penghasil pemain muda tersohor di dunia. Dan nama terakhir, dengan potensi besar dan bakat luar biasa, Matthijs De Ligt, mulai menghiasi media-media besar Eropa.

Nama De Ligt sudah mulai dikenal dunia sejak musim lalu, tepatnya ketika menjadi salah satu elemen penting dari skuat Ajax yang berhasil mencapai laga puncak Liga Europa. Sayang, kegemilangannya selama satu musim tertutup oleh kegagalan Ajax di parti final setelah ditundukkan Manchester United.

Namun tentu saja, tak ada pesepak bola dengan bakat besar yang namanya akan tenggelam begitu saja. Praktis, saya berani bertaruh, nama De Ligt pasti ada di semua laporan para pencari bakat tim-tim besar di Eropa. Sebagai “spesies” bek tengah modern, dalam beberapa tahun ke depan, harga pasar De Light pasti akan meroket.

Setidaknya, sudah ada satu klub besar yang berminat kepada pemain berusia 18 tahun tersebut. Klub mana yang dimaksud? Kita akan membahasnya di paruh kedua tulisan sederhana ini. Pertama, kita akrabi terlebih dahulu seperti apa kemampuan yang dimiliki De Ligt.

kemampuan de Ligt

Yang terasa dari dirinya

De Ligt lahir di Leiderdorp pada tanggal 12 Agustus 1999. Ia sudah tergabung dalam skuat akademi Ajax sejak berusia sembilan tahun. Perkembangannya sangat cepat dan cukup menonjol. Oleh sebab itu, selama masih membela Jong Ajax, De Ligt hampir selalu bermain dengan kelompok usia yang lebih tua.

Musim 2015/2016, De Ligt selalu bermain di setiap pertandingan yang dilakoni Jong Ajax, mulai dari pertandingan Eredivisie U-19, hingga pertandingan-pertandingan di antarklub Eropa level muda. Saat itu De Ligt sudah menginjak usia 16 tahun. Bisa dibayangkan, seorang pemain berusia 16 tahun, sudah bermain di kelompok usia 19 tahun.

Jika tak menunjukkan bakat besar lagi konsisten, De Ligt tak mungkin mencatatkan karier akademi yang gemilang seperti itu. Satu musim kemudian, di usia 17 tahun, De Ligt sudah mendapatkan kepercayaan untuk bermain bersama tim utama. Ia bahkan menjadi pencetak gol termuda kedua setelah Clarence Seedorf. Dan ingat, De Ligt adalah seorang bek tengah.

Baca juga: Clarence Seedorf: Nama yang Jarang Didendangkan

Seperti yang disinggung di atas, De Ligt adalah spesies bek tengah modern. Kontrol bolanya cukup mantab, terlihat kepercayaan diri milik De Ligt. Pemain asli Belanda tersebut juga seorang pengumpan yang baik. Musim lalu, ia mencatatkan rata-rata 55,8 umpan dengan tingkat keberhasilan mencapai 87 persen.

Silakan cermati video di bawah ini:

Dari video singkat di atas terlihat kemampuan tekel De Ligt, baik dengan tetap berdiri atau dengan menjatuhkan badan. Dan ini yang luar biasa, rata-rata, De Ligt hanya mencatatkan 0,2 tekel gagal. Artinya, hampir semua tekel De Ligt berhasil dilakukan. Margin kesalahan yang begitu kecil ini membuatnya cukup sulit dilewati lawan.

Satu hal lain yang perlu diingat, sebagian besar tekel De Ligt terjadi dalam kotak penalti. Artinya, tekelnya begitu bersih, dengan kontak fisik yang minimal. Ia sangat jeli membaca waktu untuk mengambil keputusan melakukan tekel. Pun, kemampuan ini menggambarkan betapa besarnya rasa percaya diri De Ligt.

Seorang bek tengah tak boleh sembarangan melakukan tekel, terutama di dalam kotak penalti. Kontak fisik yang hanya minimal pun bisa membuat lawan terpelanting karena ada faktor laju pemain di sana. Oleh sebab itu, tanpa kekuatan mental dan keyakinan, De Ligt tak akan berani mengincar bola di tengah aksi berlari dengan kecepatan tinggi.

Kepercayaan diri yang tinggi juga terlihat dari keberaniannya melakukan penetrasi menggunakan teknik giringan bola. Kontrolnya sangat baik, dengan daya amat yang memuaskan. De Ligt bisa menjadi salah satu opsi menerobos lini lawan, baik dengan umpan vertikal maupun dengan menggiring bola masuk ke wilayah lawan.

Ball-playing defender seperti De Ligt adalah salah komoditas panas di jendela transfer musim panas yang lalu. Jika mampu berkembang dengan benar, De Ligt adalah investasi yang menarik, praktis untuk semua tim besar di Eropa.

Destinasi yang menarik

Dengan bakat sebesar itu, De Ligt bakal cocok dengan banyak klub di Eropa. Asal punya dana, De Ligt dapat segera diboyong di bulan Januari 2018 nanti. Lantas, destinasi mana saja yang menarik untuk karier De Ligt?

Destinasi pertama adalah bertahan bersama Ajax, setidaknya selama dua tahun lagi. Bersama Ajax, De Ligt akan mendapatkan kesempatan bermain seluas mungkin. Menabung pengalaman bermain adalah modal yang istimewa untuk bek berusia 18 tahun. Keistimewaan ini tentu akan sulit De Ligt dapatkan apabila ia segera hengkang.

Destinasi kedua, Liverpool. Saat ini, boleh dibilang, The Reds sangat membutuhkan asupan bek baru. Pun, Jürgen Klopp sudah tercium media tengah menyeleksi berbagai kemungkinan nama bek tengah baru untuk menggantikan Ragnar Klavan. Artinya, De Ligt punya kemungkinan bermain lebih banyak jika diasuh Klopp.

Dengan performa lini belakang Liverpool yang belum konsisten, De Ligt pasti mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri. Jika lolos uji, De Ligt bisa mendapatkan kesempatan yang luas seperti yang sudah dirasakan John Stones bersama Manchester City.

Destinasi ketiga adalah Juventus. Si Nyonya Tua, dalam dua musim ke depan pasti membutuhkan bek tengah baru untuk keperluan regenerasi. Bek muda yang saat ini tersedia hanya Daniele Rugani. Datang dua musim lagi, ketika berusia 20 tahun akan memberikan De Ligt banyak kesempatan untuk tampil bersama tim utama.

Destinasi keempat, Barcelona. Raksasa Catalonia ini sudah menunjukkan intensi paling kuat untuk memboyong De Ligt. Ia akan menjadi suksesor bagi Javier Marcherano yang semakin menua. Namun, dengan Gerard Pique dan Samuel Umtiti yang masih dalam usia produktif, De Ligt kemungkinan hanya akan menjadi pilihan ketiga.

Destinasi kelima, Arsenal. Sama seperti Juventus, Arsenal pasti membutuhkan regenerasi musim depan, terutama setelah Per Mertesacker pensiun dan Laurent Koscielny semakin menua. Saat ini, Arsenal punya dua bek muda dalam diri Rob Holding dan bek cadangan dalam diri Calum Chambers. Namun, keduanya belum konsisten dan hal ini bisa menjadi keuntungan bagi De Ligt.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen