Kolom

“Maaf, Harga Rob Holding Tak Sampai 50 Juta”

Celotehan tersebut terlontar dari mulut Arsene Wenger setelah Rob Holding, bek muda yang didatangkan Arsenal dari Bolton Wanderers di awal musim ini, bermain apik melebihi ekspektasi. “Maaf, harga Rob Holding tak sampai 50 juta paun,” ungkap Wenger dengan seringai nakal menutup ucapan sarkasnya.

Ucapan itu ditujukan kepada para jurnalis yang beberapa kali membandingkan Holding dengan John Stones, bek anyar Manchester City. Stones didatangkan Pep Guardiola dari Everton dengan dana 50 juta paun. Harga yang bagai langit dan bumi apabila dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan The Gunners untuk Holding. Tepatnya adalah 22 Juli 2016, Holding resmi berseragam Arsenal setelah proses transfernya rampung dan Bolton menyetujui 2,5 juta paun sebagai mahar.

Pembelian Holding yang “murah” mendapat banyak cibiran. Dengan Per Mertesacker yang makin menua, Arsenal harusnya berinvestasi membeli bek yang lebih matang, yang di bursa transfer harganya cukup tinggi. Wenger dipandang terlalu pelit membelanjakan dana transfer. Harga yang hanya “segitu” bukan representasi niat membangun Arsenal menjadi klub yang lebih kuat.

Namun, ketika dipojokkan ke sudut ring, Wenger justru melepaskan pukulan counter telak ke dagu para jurnalis. Holding bermain bagus dan stabil, sedangkan Stones tak kunjung memenuhi ekspektasi yang lahir seiring tingginya harga transfer dirinya. Melihat kenyataan yang berbanding terbalik itulah, Wenger dengan nakal melontarkan kalimat yang menjadi judul tulisan ini.

Datang dengan menyandang status bek masa depan, Holding tak diprediksi akan dengan mudah masuk ke tim utama Arsenal. Soal usia tentu menjadi salah satu halangan. Namun, masalah lain adalah soal keteguhan Wenger memercayai Gabriel Paulista untuk bermain di awal-awal musim, ketika Laurent Koscielny atau Shkodran Mustafi berhalangan.

Ketika mendapatkan kepercayaan, Gabriel tak selalu bermain apik. Ia seperti canggung, mudah panik, dan gegabah ketika satu lawan satu dengan pemain lawan. Belakangan, level permainan Gabriel meningkat setelah beberapa kali bermain sebagai bek kanan. Pengalaman bermain sebagai bek kanan membantu Gabriel lebih tenang ketika membawa bola dan tidak gegabah menerjang lawan.

Holding sendiri banyak mendapatkan kesempatan bermain ketika Arsenal mentas di ajang FA Cup atau Piala Liga. Ia jarang mengecewakan. Tampil tenang dan sangat baik ketika memegang bola. Ia adalah bek dengan tipe modern, yang tak canggung ikut menginisiasi serangan. Meski terlihat kurang tegap dan kekar, Holding tak menghindar ketika berduel fisik dengan penyerang lawan. Melihat stabilnya performa Holding, banyak media yang menyebutnya sudah layak bermain lebih sering di ajang liga.

Baca juga: Menyicipi Skema 3-4-2-1 ala Arsene Wenger

Kesempatan itu tak datang di tengah suasana yang mudah. Ketika itu, Arsenal berada di tengah periode buruk. Rentetan kekalahan dan skema Wenger terus dipertanyakan. Di tengah situasi ini, Wenger mengambil satu keputusan bijak yang mendatangkan banyak keuntungan. Salah duanya adalah performa Arsenal perlahan membaik dan Holding mendapatkan banyak kesempatan bermain.

Kesempatan bermain lebih sering sangat penting untuk pemain muda di mana saja. Artinya, si pemain muda diberi kepercayaan lebih, yang mana bagus untuk perkembangan mental, dan pengalaman bertanding akan membantu perkembangan kualitas sepak bola si pemain. Ia akan beradaptasi dengan segala kekurangan dirinya dan punya kesempatan memperbaiki di pertandingan selanjutnya.

Skema tiga bek yang diuji Wenger juga memberi dampak positif untuk psikologis Holding. “Saya senang bisa mendapat lebih banyak bola dan terlibat dalam permainan. Tiga bek di belakang memberikan rasa aman. Skema ini berjalan denan baik dan saya harap terus berlanjut,” ungkapnya selepas laga di kandang Stoke City.

Bagi pemain muda, terutama seorang bek, bermain di dalam sistem yang tepat dan memberikan rasa aman akan sangat membantunya mencapai kedewasaan yang dibutuhkan. Apalagi, ketika Holding bermain sebagai starter, Arsenal selalu mencatatkan kemenangan. Delapan laga di mana Holding bermain sejak menit awal, Arsenal tak pernah kalah.

Melawan Basel (Liga Champions), Southampton (Piala FA), Sutton (Piala FA), Middlesbrough, Manchester City, Manchester United, Southampton, dan Stoke City adalah delapan lawan yang gagal menundukkan Arsenal ketika Holding bermain sejak awal. Catatan ini sangat baik bagi perkembangan si pemain. Kemenangan menebalkan kepercayaan diri si pemain.

Langkah selanjutnya bagi Holding adalah terus belajar sembari memperbaiki kekurangan diri. Keberadaan Mertesacker dan Koscielny adalah keuntungan bagi Holding. Keduanya adalah pengaruh yang positif, terutama ketika Holding menerima tongkat estafet sebagai bek tengah tim utama Arsenal.

Ia juga perlu terus rendah hati dan optimis. Catatan delapan laga kemenangan ketika bermain sebagai starter adalah fondasi yang baik. Namun, delapan laga bisa terlihat “sangat sedikit” ketika ia mendapat lebih banyak kesempatan sepanjang kariernya. Jangan sampai Holding bagus di 50 pertandingan, namun payah di 200 sisanya.

Optimis, meski tak mendapatkan kesempatan bermain (lagi) di masa depan. Melawan Tottenham Hotspur, laga besar di paruh akhir musim ini, Holding tak mendapatkan kepercayaan bermain. Namun, ketika melawan United, ia bermain sejak awal. Mempertahankan level justru ketika tidak bermain adalah kerja yang lebih berat ketika si pemain terus mendapatkan kesempatan.

Masa depan Holding masih belum terang. Kembali ke dirinya sendiri, apakah ia akan memberi kesempatan kepada jurnalis untuk menghancurkan dirinya dengan rentetan permainan buruk, atau mempertegas celoteh Wenger bahwa, “Maaf, harga Rob Holding tak sampai 50 juta paun.”

#COYG

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen