Eropa Inggris

Memberikan Pertanyaan bagi Jürgen Klopp

Halo, Herr Klopp, apa kabar? Semoga Anda senantiasa sehat selalu, ya. Jangan lupa juga untuk mandi dan menggosok gigi, karena jenggot di muka Anda sudah melebat dan gigi Anda semakin menguning.

Oh ya, maaf sebelumnya, saya ingin menanyakan beberapa hal kepada Anda melalui surat ini. Namun sebelumnya, saya mau bilang kalo Anda tuh sebenarnya keren betul sewaktu jadi manajer Borussia Dortmund. Tapi, sayang banget, sekarang Anda tidak sekeren dulu.

Masalahnya, Liverpool yang diasuh Herr Klopp sekarang nggak ada bagus-bagusnya. Kalau orang-orang bilang, Herr Klopp beruntung punya reputasi yang bagus dan punya aura yang bisa membuat orang lain gampang suka sama Anda, lewat gairah yang Anda tunjukkan di lapangan.

Reputasi dan aura tersebut-lah yang membuat manajemen Liverpool sulit untuk memecat Anda. Maaf kalau tiba-tiba jadi ofensif, kalau begitu, langsung saja ya ke pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan. Semoga Anda bisa menjawabnya.

Yang pertama, mengapa Anda terus-terusan memainkan Dejan Lovren? Begini masalahnya, kita semua tahu, Lovren sebenarnya memang memiliki kualitas yang cukup baik, terutama ketika ia masih bermain di Southampton, namun, form-nya belakangan ini sedang buruk sekali bukan?

Ia beberapa kali membuat blunder konyol, dan puncaknya terjadi dalam kekalahan telak melawan Tottenham Hotspur dengan skor 4-1 itu, yang mana ia menghadiahkan Spurs dua gol secara gratis. Tentunya, Herr Klopp malu sekali bukan dibantai oleh tim seperti Tottenham?

Bisa dibilang, Lovren jadi salah satu penyebabnya, tetapi, kesalahan terbesar tetap berada di tangan Anda. Herr Klopp tahu kan, kalau ia sedang mengalami cedera punggung yang cukup parah. Herr Klopp selalu memaksa Lovren untuk bermain sambil menahan rasa sakit. Anehnya, Anda juga meminta bek dengan nomor punggung 6 itu untuk absen di laga internasional bersama Kroasia dengan alasan ia tidak fit. Jadi, mengapa Anda memaksa Lovren untuk tetap bermain bagi Liverpool, ketika Anda tahu ia tidak berada dalam kondisi yang sanggup untuk bermain sepak bola?

Mungkin Anda akan beralasan, bahwa Liverpool gagal untuk membeli satu bek tengah pun saat bursa transfer musim panas lalu, oleh karena itu, tak ada pilihan lain selain memainkan Lovren. Lalu, mengapa Anda hanya menghabiskan tiga bulan waktu transfer hanya untuk tarik-ulur dengan Southampton demi Virgil van Dijk seorang? Seolah-olah, tidak ada bek tengah lain selain dirinya.

Jika memang menginginkan bek yang memiliki profil serupa dengan van Dijk, coba tengok apa yang bisa Internazionale Milano dapatkan dalam diri Milan Skriniar. Memiliki opsi lain sangatlah penting, Herr Klopp, sebab mempertaruhkan semua waktu hanya untuk satu pemain tentu bukan langkah yang bijak.

Masalah lain yang dimiliki klub Anda saat ini juga, adalah tidak adanya gelandang bertahan yang mampu melinduni bek-bek Anda, Herr Klopp. Tim-tim elite di Liga Primer Inggris saat ini setidaknya memiliki satu gelandang bertahan yang mumpuni; Chelsea dengan N’Golo Kante, Manchester United dengan Nemanja Matic, Tottenham dengan Eric Dier, dan Manchester City dengan Fernandinho.

Anda memercayakan Jordan Henderson untuk mengisi peran ini, dan keputusan tersebut sejauh ini tidak menguntungkan tim Anda. Henderson adalah pemain bagus, namun ia tidak disiplin untuk menjaga lini pertahanan, karena pada dasarnya ia bukan gelandang bertahan.

Pada kekalahan melawan Tottenham lalu, hanya di babak pertama, skuat asuhan Mauricio Pochettino tersebut berhasil menembus lini pertahanan Liverpool sebanyak lima kali, akibat tidak adanya gelandang yang mematahkan serangan Spurs. Manajer sekaliber Herr Klopp tentunya menyadari hal ini, bukan?

Lagi-lagi, kebijakan transfer Anda dipertanyakan, dan pertanyaan berikut inilah yang menjadi sorotan utama: mengapa Anda menghabiskan uang sebanyak 35 juta paun untuk seorang Alex Oxlade-Chamberlain? Saat ini, Liverpool tengah kehilangan gelandang serang dan gelandang sayap dalam diri Adam Lallana, Sadio Mane, dan Georginio Wijnaldum. Namun, tak kunjung pula Anda menurunkan Chamberlain sebagai starter. Wajar bukan apabila orang-orang berasumsi kalau Anda sebenarnya tidak membutuhkan pemain Inggris yang satu ini. Apa Anda hanya ingin membuat kesal Arsene Wenger? Atau Anda hanya ingin Perrie Edwards rutin datang ke Anfield?

Jika Anda benar-benar membutuhkan Chamberlain, tentu Anda akan memainkannya. Anda mungkin beralasan bahwa Chamberlain butuh waktu untuk menyesuaikan diri, namun, bukankah sebelumnya Chambo juga bermain di Liga Primer Inggris? Kalaupun Anda tidak membutuhkannya saat ini, mengapa menghabiskan uang begitu banyak untuknya? Mengapa tidak menunggu hingga akhir musim, ketika Anda mampu mengakuisisinya dengan gratis?

Baca juga: Para Badut Liga Inggris: Dari Paul Gascoigne hingga Jürgen Klopp

Toh, jelas-jelas Chambo memang ingin pindah, dan Liverpool adalah salah satu tim kesukaannya karena ia mengidolakan Steven Gerrard. Dengan membelinya lewat harga mahal plus kontraknya yang tinggal setahun kurang, tentu ada urgensi dari kesepakatan ini, namun Herr Klopp tak menunjukannya sama sekali.

Uang sebanyak itu, tentu cukup untuk membeli satu bek tengah dengan kualitas yang lebih dari Lovren, atau mungkin seorang kiper yang lebih konsisten ketimbang Simon Mignolet, atau bahkan gelandang bertahan yang lebih layak ketimbang Jordan Henderson, sebelum Naby Keita datang tahun depan?

Rasanya, sudah terlalu banyak pertanyaan yang dituliskan di sini. Namun, maksudnya baik kok, agar Herr Klopp sadar bahwa Liverpool butuh peningkatan segera.

Sekadar info saja, rekor Brendan Rodgers dalam 78 pertandingan di Liverpool di Liga Primer Inggris, total pertandingan yang telah Anda jalani saat ini bersama The Reds, lebih baik ketimbang Anda. Anda tentu tidak mau kan, kalah dari Rodgers?

Anda masih punya waktu untuk memperbaiki keadaan, namun apabila Liverpool tetap jalan di tempat, ada ancaman pemecatan yang mengintai Anda lho, Herr Klopp.

Disclaimer: Disarikan dengan beberapa penambahan dan penyesuaian tanpa mengurangi esensi asli dari kolom Neil Humpreys untuk Football Tribe berjudul “No More Excuses for Jürgen Klopp”

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket