Eropa Inggris

Cederanya Shkodran Mustafi dan Masalah Pelik Arsenal

Jerman melawan Azerbaijan, pertandingan memasuki menit ke-36 ketika Shkodran Mustafi tumbang. Ia nampak begitu kesakitan, memegangi paha depan sebelah kanan, sebelum akhirnya jatuh ke atas rumput. Yang berteriak paling kencang karena khawatir bukan pendukung Jerman, melainkan para pendukung Arsenal di kejauhan.

Musim panas yang lalu, Arsene Wenger memutuskan untuk tidak membeli bek tengah yang baru, meski melepas Gabriel Paulista ke Valencia. Manajer asal Prancis tersebut berpendapat bahwa Rob Holding dan Calum Chambers sudah cukup menjadi penyokong bek-bek senior lainnya. Pun, Wenger menggeser Nacho Monreal sebagai bek tengah sebelah kiri dalam skema tiga bek.

Sekilas, sikap tersebut merupakan sikap yang bijak mengingat Holding yang masih muda membutuhkan menit bermain dan Chambers baru kembali dari masa peminjaman. Wenger sendiri baru akan membeli bek tengah anyar apabila Mustafi akhirnya dilepas. Pada akhirnya, Mustafi batal hengkang, dan Wenger sudah puas dengan komposisi pemain bertahan.

Performa Mustafi sendiri tidak selalu konsisten, apalagi ketika tidak bermain sebagai bek tengah (CB Centre). Beberapa kali, Mustafi bermain sebagai bek tengah sebalah kanan (CB Right) atau bek tengah sebelah kiri (CB Left). Performanya naik dan turun dan sering kesulitan mencegah lawan mengeksploitasi ruang di belakang pertahanan.

Performanya membaik ketika bermain sebagai CB Centre, dengan diapit Laurent Koscielny di kanan, dan Monreal di kiri. Seperti misalnya ketika ditahan imbang Chelsea bulan lalu, Mustafi menjadi salah satu penampil terbaik. Bek berusia 25 tahun tersebut nampak lebih tenang dan terbantu dengan kecerdasan Koscielny serta Monreal untuk mengisi ruang.

Nah, melihat cedera yang diderita Mustafi, pendukung Arsenal mungkin butuh waktu lama untuk melihatnya kembali merumput. Hal itu juga sudah dikonfirmasi oleh Joachim Löw, pelatih Jerman. “Sepertinya Mustafi menderita sobek otot. Masalah seperti ini bisa membuatnya absen dalam waktu yang lama,” ungkap Löw kepada jurnalis.

Di tengah kecemasan menunggu durasi absen Mustafi, pendukung Arsenal juga harus sudah mulai mencemaskan beberapa hal sebagai akibatnya.

Situasi kebugaran pemain lainnya

Urusan cedera Mustafi bukan hanya soal mengganti pemain A dengan pemain B. Mengapa? Karena beberapa pemain yang punya kemampuan pun kualitas yang sama juga tengah cedera atau tidak berada dalam kebugaran yang ideal. Maka, situasi kebugaran pemain lainnya ini bisa membuat Wenger berada dalam masalah lain.

Saat ini, Koscielny masih dalam tahap perawatan cedera Achilles. Cedera ini merupakan cedera lama yang masih sering mengganggu bek asal Prancis tersebut. Dibutuhkan perawaratan intensif supaya cedera Achilles tersebut tak lagi kambuh. Dan, cedera Mustafi membuat proses perawatan cedera Koscielny harus dipercepat.

Hingga artikel ini selesai ditulis (10/10), Koscielny dikabarkan belum mengikuti latihan secara penuh. Hal itu sudah dikonfirmasi oleh Ben Dinnery, analis data cedera pemain profesional. Padahal, empat hari lagi (14/10), Arsenal akan dijamu Warford dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Jika belum bisa ikut berlatih penuh, dipastikan Koscielny masih akan absen. Jika sudah bisa bermain, kemungkinan Koscielny sedikit dipaksakan, dengan risiko cedera yang akan kambuh.

Situasi mendung juga terasa di tengah situasi Chambers yang menderita cedera paha. Menurut catatan premierinjuries.com yang diasuh Ben Dinnery, Chambers baru akan pulih pada tanggal 14 Oktober 2017. Artinya, bek asal Inggris tersebut baru bisa kembali di hari yang sama ketika Arsenal akan melawan Watford.

Apakah Chambers bisa pulih pada waktunya dan mengisi tempat Mustafi? Jawabannya seperti situasi Koscielny. Jika tak bisa bermain, artinya Chambers belum pulih betul. Apabila sudah bisa bermain, ada kemungkinan Chambers “sedikit” dipaksakan dengan risiko kambuhnya cedera yang tengah ia rasakan.

Mengapa kedua pemain ini harus “dipaksa” bermain? Karena jika Wenger mempertahankan skema tiga bek, memasrahkan lini belakang kepada Rob Holding yang belum konsisten tentu sangat berisiko. Ketika tidak berada dalam performa terbaiknya, Holding justru akan menyulitkan Per Mertesacker yang kemungkinan akan bermain.

Jika bisa berada dalam performa terbaik, dan tentu ini harapan semua pendukung Arsenal, Holding bisa sangat membantu Mertesacker dan Monreal. Seperti ketika ketiga pemain ini tampil sangat solid di laga-laga penting Piala FA musim lalu. Musim berubah, oleh sebab itu, menjadi wajar apabila kekhawatiran akan penurunan performa Holding kembali terjadi.

Kembali ke skema empat bek?

Beberapa minggu yang lalu, banyak pengamat yang menilai ada baiknya bagi Wenger, untuk sesekali, mengembalikan skema ke empat bek (4-2-3-1). Argumen yang digunakan adalah skema 3-4-2-1 Arsenal sangat monoton dan TIDAK STABIL. Kembali ke skema empat bek untuk sekali waktu bukan pilihan yang buruk. Pun, Wenger bisa mencoba skema yang lain, misalnya 4-3-3 atau 4-3-1-2.

Kembali ke skema empat bek juga membuat komposisi lini pertahanan menjadi lebih aman. Mertesacker bisa berduet dengan Monreal sebagai duet bek tengah. Selain sama-sama bugar, keduanya juga sudah memiliki kesepahaman cara bermain masing-masing. Tentu, catatan khusus perlu disematkan kepada Monreal yang jarang bermain dalam skema empat bek dan tidak bermain sebagai bek kiri. Bek kiri tentu akan dipercayakan kepada Sead Kolasinac.

Meski Mertesacker dan Monreal bisa bermain bersama sebagai duet bek tengah, ada kemungkinan Wenger memilih opsi duet Mertesacker-Holding. Alasannya seperti di paragraf sebelumnya, yaitu Monreal cukup jarang bermain sebagai bek tengah dalam skema empat bek.

Apakah lebih aman dengan Holding sebagai teman duet Mertesacker?

Kita sedang berbicara Arsenal (baca: Arsene Wenger), di mana segala variabel di atas kertas bisa berbeda 180 derajat di atas lapangan. Dan hal itulah yang menegaskan judul tulisan ini: masalah pelik Arsenal.

Yang pasti, mengganti peran Mustafi tidak selalu sederhana. Ada banyak kemungkinan lanjutan yang bisa merugikan, atau mungkin menguntungkan Arsenal. Mari mulai berdoa saja!

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen