Kolom

Kontrak Baru untuk Arsene Wenger: Selanjutnya Apa?

Parade demonstrasi, teriakan-teriakan protes, hingga menerbangkan spanduk tak cukup untuk meyakinkan orang paling berpengaruh di Arsenal untuk tak memperpanjang kontrak Arsene Wenger. Beberapa pemegang saham menuntut perubahan. Namun ia bergeming. Hampir sendirian, Stan Kronke melawan arus tersebut. Ia berikan kontrak baru berdurasi dua tahun untuk Le Professeur.

Masa depan Arsene Wenger menjadi saga selama beberapa bulan terakhir. Terutama selepas pergantian tahun dan terdapat sebuah kenyataan bahwa kontrak Wenger bersama Arsenal akan habis di musim panas. Meski berhasil menghadirkan tiga Piala FA dalam empat tahun, stagnansi prestasi keseluruhan selama 13 tahun lebih masih mengendap dalam ingatan sebagian suporter The Gunners.

Kini, dengan kepastian mendapatkan kontrak baru, ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian Wenger. Tentunya, jika ingin bersaing menjadi juara Liga Primer dan lolos ke Liga Champions 2018/2019.

Mempertahankan keluwesan

Musim ini, Arsenal berhasil mengubah peruntungan setelah Wenger (akhirnya) mau mencoba pendekatan baru. Manajer asal Prancis tersebut sangat lekat dengan sistem 4-2-3-1. Namun ketika sistem tersebut terbukti tak lagi manjur dan mudah dieksploitasi lawan, Wenger telalu lamban untuk berubah. Mengharap hasil berbeda dengan cara yang sama, yang terbukti tak lagi berjalan? Anda boleh bilang begitu.

Dan pada akhirnya, Wenger berubah, beradaptasi dan lebih luwes. Melawan Middlesbrough, Wenger bermain dengan tiga bek. Bukan barang baru sebenarnya, karena Wenger pernah menggelar skema yang sama, dahulu sekali. Skema baru ini tak lantas berjalan dengan baik, pun sampai saat ini, kalau boleh jujur.

Tapi setidaknya, skema baru ini membantu Wenger menyelamatkan musim Arsenal. Skema tiga bek membantu para pemain menemukan kesegaran dan kesolidan yang tak ditawarkan skema empat bek ala Wenger. Skema tiga bek pula yang membantu Wenger mengalahkan Pep Guardiola, Jose Mourinho, dan Antonio Conte. Bagaimana nasib Arsenal apabila Wenger tak mengubah skema? Terlalu mengenaskan untuk dibayangkan.

Untuk musim depan, keluwesan seperti ini yang harus terus dipelihara. Tak hanya urusan bermain dengan skema tiga bek. Pun suatu saat, mungkin saja, Wenger dipaksa bermain dengan empat bek atau bahkan lima. Menyadari kekurangan dari sebuah skema, memperbaikinya, dan membantu skuat beradaptasi dengan perubahan adalah landasan yang bagus.

Terbukti, keluwesan tersebut membawa manfaat, ketimbang mudarat. Per Mertesacker sangat terbantu untuk tampil baik ketika bermain dengan tiga bek, Alex Oxlade-Chamberlain akhirnya “menemukan” posisi terbaiknya di pos wingback kanan dan Rob Holding mendapatkan menit bermain yang lebih melimpah. Dan anak muda dari Inggris tersebut membayar kepercayaan Wenger dengan sangat apik.

Luwes dalam pola pikir untuk memperbaiki masalah menjadi pembuktian Wenger kepada pemain bahwa ia ingin menang. Bukan hanya menang sebagai pelatih, tapi menang sebagai sebuah tim, yang solid dan lebih bersatu.

Membuang yang perlu dibuang

Sepak bola bisa menjadi olahraga yang kejam. Anda tak konsisten, maka jangan harap terus berada di dalam skuat dan menikmati gaji yang tinggi.

Selama bertahun-tahun, Wenger dikenal sebagai sosok “bapak” untuk para pemain muda. Simak saja bagaimana kedekatan yang terbangun antara Wenger dengan Aaron Ramsey, Chamberlain, dan Francis Coquelin. Mereka bertiga berharap Wenger bertahan karena sudah sangat berjasa untuk tim, dan tentu saja, bagi jalannya karier mereka.

Ketika Ramsey patah kaki, Wenger selalu ada untuknya, tak meninggalkannya sendirian untuk kesakitan. Ketika Coquelin tak juga berkembang, Wenger tak pernah membuang mukanya dan berpaling. Ia mendorong mereka untuk bangkit dan bekerja lebih keras.

Ramsey berkembang menjadi gelandang yang penting bagi Arsenal. Sementara itu, Coquelin bisa melupakan masa peminjamannya yang kelam di Freiburg dan menjadi sosok kunci dua tahun yang lalu.

Kedekatan adalah hal yang bagus. Namun di sisi lain, rasa kebapakan itu membuat Wenger menjadi kompromis. Meski pahit, ada beberapa pemain yang tak kunjung konsisten, dan harus diberi ultimatum. Mereka harus segera tampil baik, konsisten, atau pemain lain akan mengisi tempat mereka. Dan ujungnya, penjualan adalah hukuman yang perlu dipertimbangkan.

Pun Wenger juga mesti adil dengan jatah bermain. Beberapa pemain selalu tampil maksimal ketika mendapatkan kepercayaan bermain. Namun, ketika jadwal bermain di liga, mereka dilupakan, bahkan ketika mereka tak cedera dan berada dalam kebugaran terbaik. Mereka efektif dan maksimal, namun seperti tak pernah setimpal di mata Wenger. Jika sudah dibeli dan tampil apik, seyogyanya, mereka diberi kepercayaan, yang adil.

Memperbaiki kualitas staf

Terutama apabila kita berbicara soal kebugaran dan performa kiper. Tersiar kabar bahwa Gerry Peyton (pelatih kiper) dan Tony Colbert (pelatih kebugaran) akan dipecat Arsenal. Kabar ini mengindikasikan bahwa memang ada masalah di kebugaran pemain-pemain sekaligus para kiper yang tak bermain apik.

Untuk masalah kiper memang bisa diperdebatkan. Namun, masalah kebugaran memang menjadi masalah menahun yang perlu segera diatasi. Cedera, menjadi sangat akrab dengan Arsenal. Jack Wilshere yang kebugarannya bersama Bournemouth bisa terjaga, tentu menjadi tamparan yang telak ke pipi pelatih kebugaran, dan Wenger juga tentunya.

Memang, kondisi Wilshere selalu dipantau kedua klub, namun ide untuk menerapkan metode tertentu berawal dari Bournemouth. Kenyataan seperti ini harus dipikirkan ulang lantaran menjadi penegasan masalah cedera di skuat Arsenal.

Tentunya, bermain dengan skuat terbaik, adalah sebuah keuntungan. Jadi, tak hanya membuang pemain yang tak konsisten, namun memikirkan kelanjutan karier staf yang tak lagi kompeten juga harus masuk daftar kerja Wenger.

***

Bagaimana dengan transfer?

Selain hampir dipastikan mendapatkan Sead Kolasinac, Wenger sempat berujar bahwa Arsenal perlu belanja dua atau tiga pemain lagi. Jujur saja, untuk musim panas kali ini, rencana transfer Arsenal lebih sulit dibaca. Bisa jadi dikarenakan menunggu kepastian masa depan Wenger atau memang belum menemukan kandidat pemain yang ideal.

Namun yang pasti, memastikan masa depan Wenger memberi Arsenal keuntungan, yaitu bisa segera berbelanja apabila perlu dan punya waktu lebih lama untuk persiapan skuat musim depan.

Bagaimana Gooners? Optimis?

#COYG

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen