Suara Pembaca

Inikah 3 Pesaing Gianluigi Donnarumma di Timnas Italia?

Italia dikenal hebat dalam memproduksi kiper-kiper andal. Sebut saja Dino Zoff, Walter Zenga, Gianluca Pagliuca, Francesco Toldo, hingga Gianluigi Buffon.

Selain nama-nama tadi masih banyak lagi kiper-kiper asal Negeri Pizza yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Namun sejak Buffon berkuasa sebagai kiper nomor satu Gli Azzurri, regenerasi kiper di timnas Italia memang agak terhambat jalannya.

Hal ini tak terlepas dari konsistensi penampilan Sang Superman dan keputusan klub-klub besar Serie A yang lebih senang memilih kiper non-Italia sebagai penjaga gawang utama mereka, alih-alih memberikan kesempatan dan jam terbang yang cukup bagi kiper asli Italia.

Setelah era Buffon berakhir barulah kesempatan untuk melihat wajah baru di pos penjaga gawang utama Azzurri tiba. Dan sekarang giliran Gianluigi yang lain, yakni Gianluigi Donnarumma, yang merebut takhta nomor satu sepeninggal Buffon.

BACA JUGA: Kiper dan Takdir sebagai Sumber Kesalahan

Siapa yang bisa memungkiri kalau keberhasilan Donnarumma menduduki posisinya yang sekarang ada andil klubnya, AC Milan, yang memberikan kepercayaan tinggi dengan menyerahkan tampuk kiper utama dari usia Gigio yang masih 16 tahun.

Dengan kepercayaan sebesar itu Donnarumma mampu membalasnya secara memikat dan terus berkembang hingga sekarang.

Meski sudah mendapat tempat di tim utama baik di klub maupun timnas, di usianya yang tanggal 25 Februari nanti akan menginjak angka 22, Donnarumma tetap patut waspada terutama persaingan di timnas Italia.

Sebab, banyak yang mengincar posisinya itu dan tidak ingin membiarkan Gigio merajai pos tersebut terlalu lama seperti halnya Buffon dahulu.

Untuk itu diperlukan pesaing-pesaing yang bisa menciptakan persaingan yang kuat dan sengit. Hal ini tentunya bagus agar para portiere semakin terpacu untuk meningkatkan kemampuannya, tak terkecuali bagi Donnarumma.

Berikut ini adalah tiga kiper pilihan penulis yang berpotensi menjadi pesaing ataupun pendamping bagi Donnarumma di timnas Italia.

BACA JUGA: Donnarumma: Pahlawan di Semifinal, Biang Kekalahan di Final

Mattia Perin

Kredit: Getty Images

Salah satu kiper yang saat kemunculannya digadang-gadang sebagai kiper masa depan Italia. Apalagi dengan penampilan rambut gondrongnya waktu itu, yang terlihat lebih cocok sebagai pemain band.

Ia pun sempat diproyeksikan sebagai pengganti Buffon di Juventus saat didatangkan dari Genoa di musim panas 2018.

Sayangnya ia gagal mendapat tempat sebagai penjaga gawang utama Juve, kalah bersaing dengan Wojciech Szczesny dan sempat didera cedera.

Kembalinya Buffon ke I Bianconeri setelah semusim berseragam Paris Saint-Germain (PSG) membuat posisi Perin semakin sulit. Ia pun pindah ke klub lamanya, Genoa, dengan status pinjaman agar menit bermainnya tidak hilang. Di Genoa ia menjadi pilihan utama dan salah satu pilar penting bagi tim.

Di usianya yang sekarang 28 tahun, sudah saatnya ia bermain di klub yang jauh lebih kompetitif ketimbang Genoa.

Jika nantinya sulit untuk meraih tempat di Juventus, Perin bisa mempertimbangkan tawaran dari klub luar Italia yang mampu meningkatkan kariernya agar ia tidak kehilangan tempat di timnas Italia.

BACA JUGA: Kenapa AC Milan Pilih Pepe Reina?

Pierluigi Gollini

Perjalanan karier Pierlugi Gollini terbilang cukup unik. Di usia yang masih muda ia sudah pernah merasakan bermain di luar Italia, menjajal peruntungan bersama Manchester United dan Aston Villa.

Sayang perjalanannya di negeri asal band The Beatles ini tidak berjalan dengan mulus. Gollini pun pulang kampung untuk membela Atalanta.

Di Atalanta penampilannya semakin berkembang dan menjadi salah satu pemain kunci yang berperan membawa Atalanta menembus papan atas Serie A dalam dua musim terakhir.

Tampilnya Gli Orobici di Liga Champions turut serta melatih mental dan pengalaman sang portiere dalam menghadapi laga-laga sulit dan kompetitif.

Pengalaman-pengalaman yang telah didapat Gollini menjadi modal yang amat berharga bagi perkembangan dirinya.

Dengan modal yang dipunyai ini bisa membikin Gollini menjadi salah satu pesaing kuat bagi Donnarumma di Gli Azzurri.

BACA JUGA: Para Kiper dengan Persentase Clean Sheet Terbaik

Alessio Cragno

Kredit: Getty Images

Jika ada kiper yang mampu menyingkirkan posisi kiper berlabel timnas, maka kiper itu bukanlah kiper sembarangan.

Alessio Cragno telah membuktikannya. Ia mampu merebut kembali posisi kiper utama Cagliari dari tangan Robin Olsen, kiper timnas Swedia, setelah sembuh dari cedera yang didapat di awal musim 2019/2020.

Cragno sudah menjadi penjaga gawang utama Gli Isolani sejak musim 2017/2018. Kedatangan Olsen dan cedera yang menghampirinya musim lalu nyatanya belum cukup menggoyahkan posisinya sebagai pelindung pertahanan terakhir I Rossoblu.

Di musim ini ia masih menjadi andalan Cagliari di bawah mistar. Refleks dan penyelamatannya masih dibutuhkan tim. Namun mengingat usianya yang sudah 26 tahun, sudah saatnya bagi Cragno untuk memikirkan masa depannya.

Bermain di klub yang lebih besar bisa menjadi salah satu cara bagi Cragno untuk meningkatkan skill-nya, dan tentu saja memperlebar peluangnya untuk masuk ke dalam skuat Italia.

Selain tiga portiere pilihan penulis tadi masih ada kiper-kiper lain yang memiliki potensi untuk masuk ke timnas Italia, seperti Alex Meret dari Napoli atau Marco Silvestri dari Hellas Verona.

Namun siapa pun itu, kehadiran kiper-kiper ini jelas diperlukan untuk menjaga regenerasi kiper Italia berjalan ke arah yang benar, serta mempertahankan tradisi Italia sebagai penghasil kiper-kiper jempolan.

BACA JUGA: Gianluigi Donnarumma, Si Anak yang (Akhirnya) Berbakti pada Orang Tua

*Penulis bisa disapa di akun twitter @__diel