Antiklimaks dialami Gianluigi Donnarumma di Coppa Italia. Setelah menjadi pahlawan AC Milan di babak semifinal, Gigio justru menjadi biang kekalahan I Rossoneri di partai puncak. Dua blundernya berbuah dua gol Juventus, dan satu kesalahan komunikasi yang berujung gol bunuh diri Nikola Kalinić.
Donnarumma sebenarnya memulai pertandingan dengan sangat baik. Performanya di babak pertama termasuk luar biasa, dengan melakukan sejumlah penyelamatan gemilang. Bahkan bisa dibilang, di 45 menit pertama Donnarumma bekerja sendirian pontang-panting menyelamatkan gawang Milan.
Namun segalanya berubah di babak kedua.
Juventus unggul lebih dulu lewat gol sundulan Medhi Benatia memanfaatkan umpan sepak pojok di menit 56. Donnarumma tidak bersalah di gol tersebut. Ia memang mati langkah, tapi lebih dikarenakan akurasi sundulan Benatia yang sangat baik. Nah, di gol kedua atau hanya lima menit kemudian, barulah petaka dimulai.
Berawal dari pergerakan Douglas Costa di sisi kiri pertahanan Milan, ia kemudian merangsek ke halfspace dan mendapat ruang tembak. Dilepasnya tendangan kaki kiri, tepat ke arah tangkapan Donnarumma. Dari tayangan ulang sangat terlihat Donnarumma berusaha menangkap bola, bukan menepisnya.
Itulah yang menjadi penyebab blunder pertama Donnarumma. Bola gagal ia kuasai dengan baik, dan tetap meluncur ke gawangnya. Mirip seperti kegagalannya menepis tendangan Granit Xhaka saat melawan Arsenal di Liga Europa. Hanya dalam tempo lima menit I Bianconeri menggandakan keunggulan, yang membuat mental Milan runtuh seketika. Akan tetapi, musibah bagi Donnarumma belum berakhir.
Puncaknya terjadi di gol ketiga Juventus, tepatnya pada menit 64 atau hanya tiga menit setelah gol Douglas Costa. Lagi-lagi dari sepak pojok, Mario Mandzukic yang memenangi duel udara lawan Leonardo Bonucci berhasil menyundul bola ke gawang Milan. Donnarumma sebenarnya berada di posisi yang tepat untuk menangkap bola, tanpa ada tekanan dari pemain lawan, tapi rak disangka bola justru terlepas dari kedua tangannya.
Benatia yang berdiri di dekat Donnarumma langsung bereaksi cepat dengan menyambar bola tersebut. Gol! 3-0 Juventus memimpin dan ketiga gol tersebut dicetak hanya dalam waktu 8 menit! Donnarumma sempat protes ke wasit meminta pelanggaran, tapi tidak digubris oleh sang pengadil lapangan.
Setelah dua blunder, petaka bagi Donnarumma di Olimpico masih tersisa satu lagi. Pada menit 76, lagi-lagi berawal dari sepak pojok, sang kiper miskomunikasi dengan Nikola Kalinic. Ketika Donnarumma maju menghalau bola, Kalinic juga mencoba menyundulnya. Bola kemudian menyentuh ubun-ubun Kalinic dan meluncur mulus ke gawang Milan yang kosong ditinggal penghuninya.
Dua blunder dan satu miskomunikasi membuat Donnarumma dianggap sebagai biang kekalahan Milan di final Coppa Italia. Sebuah ironi, mengingat namanya sangat dielu-elukan ketika mengantar Milan memenangi semifinal, dengan menggagalkan dua penalti Lazio di babak adu penalti.
Dan lebih miris lagi, karena di awal musim ini Milan sangat berhasrat mempertahankan Donnarumms, dengan menuruti segala keinginannya di perpanjangan kontrak. Mulai dari kenaikan gaji, klausul pelepasan, sampai perekrutan kakaknya, Antonio Donnarumma.