Eropa Italia

Harapan Itu Berada di Tangan Gianluigi Donnarumma

Jelang berakhirnya tahun 2017, diumumkan serangkaian penghargaan untuk yang terbaik dari yang terbaik. Selain ajang anugerah kepada para pemain yang diselenggarakan oleh induk organisasi sepak bola dunia, FIFA, dengan tajuk FIFA The Best, beberapa hari sebelumnya juga penghargaan pemain muda terbaik atau Golden Boy Award. Pada edisi tahun 2017 ini, penghargaan tersebut diberikan kepada penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.

Sejak penghargaan diberikan pertama kali kepada Rafael van der Vaart pada tahun 2003 lalu, penghargaan Golden Boy selalu menjadi acuan untuk melihat para pemain muda potensial di masa mendatang. Bahkan dalam beberapa tahapan lain, ajang Golden Boy juga digunakan untuk memprediksi siapakan sosok pemain terbaik dunia di masa-masa selanjutnya.

Dari pemenang penghargaan Golden Boy edisi tahun 2017 ini, yaitu Kylian Mbappe, hingga nominator lain yang membuntuti, harus diakui bahwa mereka merupakan pemain-pemain yang berpeluang besar untuk menjadi kekuatan dominan di percaturan sepak bola secara global. Setelah Mbappe, ada Ousmane DembeleMarcus RashfordGabriel Jesus, dan nama terakhir adalah kiper muda, Gianluigi Donnarumma.

Baca juga: Gianluigi Donnarumma, Si Anak yang (Akhirnya) Berbakti pada Orang Tua

Keberadaan Mbappe dan nama-nama lain memang menarik perhatian, tetapi keberadaan Donnarumma adalah yang paling signifikan ketimbang nominator lain. Keberadaan Donnarumma di peringkat lima besar penghargaan Golden Boy, membuat pemain asal Italia ini menjadi andalan di posisi kiper untuk meraih gelar pemain terbaik dunia di masa mendatang.

Seperti yang diketahui, dalam sejarahnya, pemenang pemain terbaik FIFA dari semua era, baik ketika masih terpisah dengan penghargaan Ballon d’Or, bergabung, lalu terpisah kembali, para pengawal di bawah mistar gawang selalu kesulitan untuk meraih gelar pemain terbaik dunia Hanya ada satu pemain di posisi kiper yang kemudian berhasil memenangkan penghargaan tersebut. Pemain tersebut adalah kiper legendaris Uni Soviet, Lev Yashin.

Kini dengan masuk nominasi lima besar Golden Boy, Gigio Donnarumma diharapkan bisa menjadi suksesor dan memecahkan rekor Yashin yang sudah bertahan selama lebih dari setengah abad. Donnarumma diberikan ekspektasi untuk bisa melewati pencapaian kiper-kiper hebat seperti Manuel Neuer dan Gianluigi Buffon, yang hanya mentok meraih medali perunggu dalam anugerah pemain terbaik dunia.

Donnarumma jelas memiliki potensi. Ia masih muda, namun ketahanan fisik dan keterampilannya mengawal gawang sudah berada dalam kualitas jempolan. Ia punya segalanya untuk melewati pencapaian dari Kylian Mbappe dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia. Donnarumma memberikan harapan bagi persatuan para kiper di seluruh dunia bahwa sektor penjaga gawang memiliki potensi besar untuk menjadi yang terbaik.

Yang selanjutnya mesti dilakukan adalah Donnarumma mesti lebih fokus dalam berlaga di lapangan, karena karier dari para pesepak bola diketahui tidak akan berlangsung lama bila tidak konsisten.

Tetapi karena dominasi para pemain di sektor gelandang dan penyerang. akan ada pekerjaan besar yang diusung oleh Donnarumma untuk membuat publik sepak bola sama seperti pernyataan dari Philip Lahm yang menyebut bahwa penghargaan pemain terbaik tidak dilakukan secara sederhana.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia