Pertama adalah pelanggaran terhadap Bruno Fernandes yang dilakukan oleh Ezri Konsa saat United bertandang ke Villa Park untuk menghadapi Aston Villa.
Kontroversi muncul karena Fernandes terjatuh justru dalam kondisi kaki kanan yang menginjak engkel Konsa. Wasit Jon Moss lalu mengecek VAR.
Meskipun diiringi protes oleh para pemain Villa, Moss tetap menunjuk titik putih dan memberi United penalti yang berhasil dieksekusi oleh Fernandes sendiri.
Pertanyaannya, apakah memang Konsa layak dihukum?
Secara visual Fernandes memang secara jelas menginjak Konsa. Pihak liga sendiri akhirnya mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam kejadian tersebut, meski Moss tidak diberikan sanksi atau peringatan secara terbuka.
Hanya saja ada sudut pandang lain dari Gary Neville, yang meskipun akan terdengar sangat bias mengingat Neville adalah seorang one-club man di United, mengenai pelanggaran tersebut.
Dikutip dari Birmingham Mail, Neville menyatakan bahwa dia sendiripun tentu akan sangat kecewa dengan penalti tersebut jika ia adalah pemain Villa. Namun kecerdikan Fernandes yang membuat penalti itu terlihat sesuatu yang layak.
Ketika Fernandes memutar untuk bisa masuk ke sisi tengah kotak penalti dan akhirnya menginjak Konsa, ia memiliki hak penuh atas “ruang” yang akan ditempati oleh kaki kanannya.
Hal itu disebabkan karena Fernandes-lah yang terlebih dahulu meraih bola daripada Konsa. Oleh karenanya wasit berasumsi, bahkan setelah melihat rekaman video, bahwa Konsa telah mengganggu pergerakan Fernandes dengan menempatkan kakinya di “ruang” milik Fernandes tadi.
Tentu hal ini sangat bersifat subyektif dan menjadi hak prerogatif wasit untuk menentukan apakah penalti diberikan atau tidak. Dan hasilnya, kita tahu, Moss memberikan penalti untuk United.