Suara Pembaca

DNA Filippo Inzaghi di Tubuh Dominic Calvert-Lewin

Dalam dua pertandingan awal musim ini Calvert-Lewin menjadi pemain dengan jumlah sentuhan paling sedikit di antara 22 pemain yang berada di atas lapangan. Hal ini membuktikan penyerang berusia 23 tahun itu sibuk mencari posisi yang tepat di antaranya para bek.

Sebagian penonton mungkin menyepelekan kemampuan Calvert-Lewin. Pemain sepak bola selalu dinarasikan sebagai pemain yang mampu melewati 2 hingga 3 bek dan menyelesaikan serangan dengan gol dari tendangan voli. Banyak orang berkata gol-gol Calvert-Lewin adalah gol jatuh dari langit. Hanya kebetulan.

Dikarenakan penampilan istimewanya, Calvert-Lewin dipanggil Gareth Southgate masuk ke skuat timnas Inggris untuk pertandingan jeda internasional.

Dari beberapa kasus, banyak pemain Inggris yang berjaya di klub masing-masing tapi melempem di timnas. Calvert-Lewin perlu membuktikan kutukan itu tak berlaku bagi dirinya.

Beberapa media besar seperti BBC dan Washington Post menyebut kesuksesan Calvert-Lewin di awal musim berkat penampilan gemilang James Rodriguez.

Diketahui, James merupakan kreator serangan Everton. Selain menghasilkan umpan-umpan yang yahud, pergerakannya juga mengacaukan konsentrasi bek-bek lawan sehingga Calvert-Lewin memperoleh ruang dan mampu mencetak gol dengan mudahnya.

Calvert-Lewin juga berpotensi menyamai rekor penyerang Manchester City, Sergio Aguero, sebagai pemain yang berhasil mencetak gol di 6 pertandingan awal beruntun. Dia tinggal butuh 2 pertandingan lagi untuk menyamai rekor Aguero, yakni ketika melawan Liverpool (17/10) dan Southampton (25/10).

BACA JUGA: Langkah Simone Inzaghi Lepas dari Kehebatan Sang Kakak

Kemiripan gaya bermain Calvert-Lewin dengan eks juru gedor AC Milan, Filippo Inzaghi, itu diamini oleh pelatih Everton, Carlo Ancelotti. Dalam wawancaranya dengan media, Ancelotti mengenang masa keemasannya di AC Milan bersama Inzaghi.

“Saya memiliki striker fantastis di dalam diri Inzaghi. Ia mampu mencetak 300 gol dan 210 gol di antaranya dicetak hanya dengan satu sentuhan.”

“Seorang striker harus fokus di dalam kotak penalti dan saya pikir Calvert-Lewin sangat memahaminya karena di dalam kotak penalti, dia memiliki kecepatan, dia melompat sangat tinggi, dia memiliki kekuatan. Di mana dia lebih berkembang ada di sana, di dalam kotak,” imbuh Ancelotti.

Inzaghi merupakan ujung tombak jempolan yang berjaya pada masanya. Permainannya kerap mendapatkan cibiran suporter AC Milan lantaran sangat jarang mendapatkan bola.

Namun kehadirannya di atas lapangan tentu sangat dibutuhkan. Bola-bola liar di area kotak penalti lawan dapat diselesaikan menjadi gol lewat satu sentuhan.

Dari 603 pertandingan yang dilaluinya, 275 gol tercipta. Terbanyak ketika ia membela Juventus (89 gol) dan AC Milan (126 gol). Dengan catatan hebat ini, tentu banyak legenda sepak bola yang memuji sosoknya.

BACA JUGA: Filippo Inzaghi dan Emil Audero Mulyadi, Dua Figur Dibalik Meroketnya Venezia