#MontellaOut, #AncelottiIn, pilih mana?
Saya termasuk orang yang kurang setuju dengan kedua tagar yang sedang populer itu, dan yang akan saya utarakan di sini adalah keraguan saya apabila Carlo Ancelotti benar-benar kembali ke Milan. Apakah ia memang sosok yang dibutuhkan I Rossoneri di kursi pelatih?
Carlo Ancelotti baru saja dipecat Bayern München, dan di saat yang bersamaan, Vincenzo Montella kencang diisukan akan didepak Milan bila tak kunjung menunjukkan peningkatan performa. Di atas kertas, mengganti Montella dengan Ancelotti memang keputusan yang tepat. Pengalaman serta jam terbang yang lebih banyak menjadi keunggulan Don Carletto, tetapi mengganti pelatih di dunia nyata tak semudah mengganti pemain di Winning Eleven.
Alasan pertama dari keraguan saya adalah komposisi skuat Milan saat ini. Milan di tahun 2017 jauh berbeda dengan Milan di awal tahun 2000-an ketika Ancelotti didapuk sebagai pelatih kepala Il Diavolo Rosso. Tim ini sudah cukup lama tenggelam di papan tengah, terlempar dari Liga Champions, dan sedang membangun kekuatan untuk kembali menjadi klub terbaik di dunia.
Kalimat “sedang membangun” perlu digarisbawahi, karena membangun itu tidak mudah. Gedung kampus saya dulu konon sempat ditinggal kontraktornya, dan pembangunannya dilanjutkan oleh kontraktor baru. Hasilnya adalah gedung yang cacat di berbagai tempat, walaupun tetap berdiri kokoh setelah diguncang gempa sekalipun. Meski ranahnya berbeda, tapi itulah yang saya khawatirkan apabila Ancelotti memutuskan untuk balikan. Pasti akan ada kecacatan.
Musim ini merupakan musim kedua Montella, dan skuat yang ada saat ini adalah skuat yang diminta Montella. L’Aeroplanino meminta perombakan besar di lini belakang, datanglah Leonardo Bonucci, Andrea Conti, dan Ricardo Rodríguez. Ketika ia ingin lini tengahnya lebih dinamis, datanglah Franck Kessié. Lalu saat Montella menghendaki lini depannya diisi oleh satu penyerang murni, diboyonglah Nikola Kalinić ke San Siro.
Ancelotti memang pelatih hebat. Ia sudah bekerja dengan ratusan pemain sepanjang kariernya sebagai pelatih, tetapi meracik sebuah tim yang kurang sesuai dengan kriterianya membutuhkan masa adaptasi yang tidak singkat. Itulah mengapa Montella masih layak dipertahankan, karena dalam hal ini Montella lebih paham tentang komposisi skuatnya ketimbang Ancelotti.