Suara Pembaca

Redupnya La Masia, Maraknya Transfer Dagelan di Barcelona

Usai mundurnya Rosell, harapan Cules untuk La Masia kembali mengorbit terpaksa kandas setelah penerusnya yang juga wakil serta sekutunya, Bartomeu memilih untuk mengimpor pemain bintang demi perkara komersial dan peningkatan kualitas instan.

Mulanya kebijakan transfer Bartomeu mendapat acungan jempol. Sukses memboyong dua kiper kelas wahid sekaligus, Ter Stegen dan Bravo, menjadi trademark kesuksesannya.

Jangan lupakan juga transfer Luis Suarez yang notabene berstatus top skor Eropa kala itu. Rakitic yang sekarang angin-anginan mulanya adalah rekrutan brilian. Buah dari balada transfer Barcelona di tahun 2014 ini demikian mentereng: treble winners.

Petaka mulai menyeruak kala Neymar yang saat itu menjadi kepingan puzzle trio maut MSN, memilih cabut dari Camp Nou pada tahun 2017.

Dengan mahar 222 juta euro hasil penjualan pemain termahal sepanjang masa ini, Barcelona menjadi norak. Ditambah kalap mencari pengganti Neymar, lengkap sudah prasyarat Barcelona untuk tenggelam dalam saga transfer dagelan.  

BACA JUGA: Andres Iniesta dan Hari yang Tak Terlupakan di Afrika

Dimulai dari Dembele, bocah 20 tahun yang membuat Barca mesti merogoh kocek hingga 105 juta euro kepada Dortmund pada transfer musim panas 2017.

Inkonsistensi permainan, indisipliner, hingga langganan Puskesmas membuat Barca pusing tujuh keliling. Lagipula, nilai transfernya terlampau besar untuk pemuda yang baru dilabel wonderkid tanpa bukti prestasi mentereng. 

Tak berhenti disitu, Barca mulai santer diisukan hendak membajak Coutinho yang sedang mesra-mesranya dengan Liverpool.

Lewat saga transfer yang kelewat dramatis, akhirnya Barca mampu menebusnya dengan mahar 160 juta euro. Messi mengharapnya menjadi penerus Neymar, sementara Direktur Olahraga mendaulatnya sebagai pengganti Iniesta. 

Apa pun ekspektasinya, realita bahkan tak ada secuil yang terwujud. Hilangnya kepercayaan diri sebab tidak kunjung diberi posisi natural sebagai free-roam midfielder membuatnya seperti anemia di lapangan.

Tragis memang, transfer impian lekas menjadi mimpi buruk baik bagi Cou maupun pihak klub. Akhirnya, pada transfer musim panas 2019 lalu, ia resmi dipinjamkan ke Bayern Munich.

BACA JUGA: Cerita Dibalik Warna Biru Dan Merah Khas FC Barcelona