Dampak COVID-19 juga terasa dalam sepak bola. Terhentinya kompetisi sepak bola Indonesia oleh PSSI dan operator PT. Liga Indonesia Baru (LIB) demi menekan penyebaran virus corona membuat suporter kehilangan hiburan, euforia, dan gairah semangat dalam mendukung tim kebanggaan berlaga.
Hal ini juga terjadi di Kab. Sleman di mana PS Sleman sebagai salah satu klub Liga 1 terpaksa meliburkan pemain dan pelatih karena dihentikannya kompetisi.
Ini mengakibatkan untuk sementara waktu, Sleman Fans belum bisa menyaksikan klub kebanggaannya berlaga di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia.
Di tengah terhentinya kompetisi, muncul berbagai gelombang aksi kepedulian suporter terhadap situasi yang memburuk akibat COVID-19.
Dimulai dari suporter Eropa, sejenak mereka meninggalkan riuh rendah hegemoni sepak bola dan mulai turun ke rumah sakit untuk memberikan bantuan alat kesehatan, makanan, dan semangat kepada petugas medis yang berjuang mati-matian dalam menghadapi COVID-19.
Perjuangan para petugas yang berkorban jiwa dan raga serta tidak terhitung nyawa yang hilang dalam akibat virus ini, telah membuka mata dan hati kita untuk bergerak bersama melawan pandemi ini agar segera berlalu.
Atalanta ultras donate 40000€ to local hospitals to help deal with the coronavirus outbreak using cash they would have spent on cancelled Champions League trip to Valencia 👏👏👏 pic.twitter.com/xIcqUOpYXe
— 101% ULTRAS (@101ULTRAS) March 10, 2020
🇮🇹 Ultras Lazio managed to raise 8,000€ for San Paolo Civitavecchia Hospital pic.twitter.com/HvB6rZSUXV
— 101% ULTRAS (@101ULTRAS) March 29, 2020
Kata-kata Edinson Cavani tersebut mungkin sedikit bisa menggambarkan situasi yang terjadi di antara para penggila bola.
Sepak bola tidak hanya permainan 22 pemain di lapangan tetapi lebih luas maknanya di luar lapangan. Rasa kemanusiaan dan tolong menolong menjadi hal yang paling tepat dilakukan untuk saat ini.
Meninggalkan ego sejenak untuk menolong tanpa melihat dari mana kita berasal, suku, dan agama apa serta mengedepankan jiwa sosial juga gotong royong agar semua bisa kembali seperti sedia kala.
Di tengah aksi boikot Brigata Curva Sud terkait 8 aksi tuntutan kepada manajemen PSS, kelompok Brigata Curva Sud menggalang dana untuk keperluan membeli baju hazmat yang dibagikan ke rumah sakit rujukan dan puskesmas di Kab. Sleman.
Ini adalah buah kesadaran kolektif orang-orang yang tergerak atas rasa kemanusiaan terhadap mereka yang sudah berjuang dengan segenap kekuatan untuk terciptanya rasa aman dan tentram seperti semula.
Matur nuwun, Garis Keras! 🙏🏻 https://t.co/lyBk2sqOKC
— Brigata Curva Sud (@BCSxPSS_1976) April 6, 2020
Matur nuwun 🙏🏻 https://t.co/vowAD6xICK
— Brigata Curva Sud (@BCSxPSS_1976) April 6, 2020
Imbauan melalui media sosial selalu disuarakan oleh akun media sosial Brigata Curva Sud. Hal ini cukup efektif melihat antusiasme dari pandemen PS Sleman selalu update informasi dari akun media sosial Brigata Curva Sud.
Tidak bisa dimungkiri pula bahwa peran media sosial membawa dampak besar dan tentunya positif bagi suporter klub Kabupaten Sleman ini.
Melalui tagline Ora Muntir #MelawanCOVID19!!! besar harapannya pergerakan ini dapat membawa semangat untuk saling gotong royong agar semuanya bisa saling berkontribusi dalam melewati pandemi ini.
Melakukan sebuah kebaikan tidak hanya cukup dengan kata-kata. Apa yang telah kita ucapkan harus mampu kita pertanggungjawabkan dengan aksi nyata.
Memang mengubah jalan pemikiran orang itu tidak mudah. Tidak bisa satu orang merubah pikiran dan pandangan semua orang, maka dari itu tugas terkecil kita adalah menyadarkan diri sendiri dan orang-orang terdekat terlebih dahulu.
Brigata Curva Sud memulai itu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan kemudahan akses yang sebenarnya dapat kita gunakan. Ini semua dimulai dengan membuka pikiran, mencoba belajar, dan menyebarkan kepada orang sekitar.
Respons positif juga mulai terlihat dari banyak suporter bola di Indonesia yang mulai terlibat aktif,
Persatuan Indonesia sebagai pendorong dan ekspresi semangat kegotong-royongan serta cinta Tanah Air harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah.
Puncaknya adalah semua tentang kemanusiaan, karena tidak akan ada sepak bola apabila tidak ada manusia, dan kemanusiaan di atas segalanya.
Panjang umur hal-hal baik! Ora Muntir #MelawanCOVID19!!!
BACA JUGA: Lekas Terbang Tinggi Super Elja!
*Penulis bisa disapa di akun twitter @AndikaIRF atau @CampusBoys_UNY
Simak seluruh statistik kunci Kevin De Bruyne sepanjang karirnya bersama Manchester City dalam video berikut.