Suara Pembaca

Virus Corona: Heal The World Dulu, Sepakbola Kemudian

Corona seakan menjadi satu kata yang benar-benar mengubah hidup manusia. Setiap manusia laiknya memiliki sebuah harapan. Jelang awal tahun, kita berharap bahwa tahun depan akan menjadi lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun kemudian, muncullah virus yang kini resmi dinamakan SARS Corona Type 2 atau yang lebih dikenal sebagai penyakit Coronavirus Disesase 2019 (COVID-19) yang melanda dunia belakangan ini. Semua pihak berusaha untuk memahami bagaimana ciri-ciri virus ini, bagaimana penyebaran virus ini, dan bagaimana cara menanggulanginya.

BACA JUGA: Corona Gerogoti Dunia seperti Skandal Indonesia

Ketika corona mulai menjangkiti sepakbola

Sepakbola tidak luput dari penyebaran virus ini. Berdasarkan penelusuran berita di linimasa, Timo Hubers, pesepakbola yang bermain untuk Hannover 96 di 2. Bundesliga, menjadi pesepakbola pertama yang terinfeksi. Menyusul kemudian nama pemain yang masih bermain hingga yang sudah pensiun seperti Daniele Rugani, Callum Hudson-Odoi, Paolo Maldini, hingga Manolo Gabbiaddini.

Tak hanya pemain, para pelatih juga terinfeksi hal yang sama seperti pelatih kepala Arsenal yaitu Mikel Arteta, dan yang terbaru adalah staf pelatih Timnas Indonesia Gong Oh-kyun, yang mana baru-baru ini Oh-kyun baru saja dinyatakan negatif setelah jalani perawatan.

Penyebaran virus ini membuat beberapa negara menerapkan peraturan protokol kesehatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Karena hal itu pula, kebijakan lockdown mulai diterapkan di beberapa negara termasuk di Eropa. Inggris, Spanyol, bahkan Italia, mulai menerapkan karantina wilayah untuk cegah penyebaran COVID-19.

BACA JUGA: Lomba FIFA20 di Spanyol untuk Atasi #DiRumahAja

Corona merebak, sepakbola kelabakan

Perkembangan COVID-19 yang semakin menyebar di berbagai benua membuat otoritas sepakbola bergerak cepat dengan mengambil keputusan untuk menunda sementara kompetisi yang sedang berlangsung sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

Seperti misalnya, kompetisi antar-negara seperti Liga Champions dan Liga Europa dan kompetisi domestik seperti Serie A, La Liga, Premier League, dan Bundesliga menunda kompetisinya. Hal yang sama juga berlaku dengan kompetisi dalam negeri yang untuk sementara waktu harus ditunda, hal ini diperlukan sebagai salah satu cara untuk mencegah berkumpulnya para suporter sepakbola.

UEFA selaku Badan Otoritas Sepakbola Eropa juga mengambil keputusan untuk menunda pagelaran Piala Eropa yang seyogyanya diselenggarakan Juni ini. Pertandingan antara negara di Benua Biru tersebut baru akan berlangsung pertengahan bulan Juni tahun 2021. CONMEBOL selaku Badan Otoritas Sepakbola Amerika Selatan juga menunda penyelenggaraan Copa America tahun ini.

BACA JUGA: LaLiga Perangi Pandemik Corona

Semoga semua ini segera berakhir!

Semua orang berharap bahwa virus ini cepat berakhir. Semua pihak ingin beraktivitas secara normal kembali, kembali melakukan aktivitasnya dengan tidak disertai kekhawatiran. Oleh karena itu, secara umum banyak hal yang diharapkan terjadi setelah penyebaran virus ini.

Namun, mengutip pernyataan dari CEO AC Milan Ivan Gazidis, bahwa hal yang lebih penting dari sepakbola yaitu kemanusiaan. Semua pihak berusaha untuk fokus pada tindakan kemanusiaan. Berbagai bantuan berdatangan untuk memenuhi kebutuhan demi tindakan kemanusiaan yang lebih baik.

Mengakhiri tulisan ini, mari menengok lirik lagu “Heal The World” dan berharap semua segera baik.

Heal the world

make it a better place

for you and for me

and the entire human race

There are people dying

If you care enough for the living

Make a better place for you and for me.

 

*Penulis adalah seorang PNS penggemar sepakbola, bisa ditemui di akun Twitter: @freddisidauruk