Sepak bola Indonesia juga pernah mengalami lockdown selama beberapa bulan. Pemerintah membekukan kegiatan resmi sepak bola dan dihukum oleh FIFA karena campur tangan pemerintah.
Siapa yang terkena imbasnya? Banyak orang yang mengatakan, yang terkena imbasnya adalah masyarakat, penjual kaos, dan pedagang asongan.
Saat itu sepak bola mati suri. Benarkah?
Tidak sepenuhnya benar, menurut saya. Pada periode tersebut, sepak bola antarkampung serta turnamen usia dini dan remaja masih lancar jaya.
Bahkan beberapa turnamen yang diikuti oleh klub profesional juga digelar. Jadi yang mati suri siapa? Ya cuma timnas dan klub profesional, yang mati kutu adalah federasi.
Lalu apa hubungannya wabah COVID-19 dengan sepak bola Indonesia?
Pertama, penyakit bisa sangat berbahaya jika kurang tepat penanganannya. COVID-19 tidak hanya menyerang yang tertular.
Seperti halnya bencana alam, yang sehat pun dapat terganggu jiwanya, menjadi trauma, stres, hingga dapat menyebabkan kesehatan tubuhnya terganggu.
Sepak bola Tanah Air juga mempunyai penyakit yang mewabah dan menahun. Mulai dari pencurian umur di usia dini, kerusuhan di dalam dan luar lapangan, penyuapan wasit, hingga pengaturan skor.