Turun Minum Serba-Serbi

Skandal-Skandal Terheboh di Dunia Sepak Bola

Sebagai cabang olahraga paling populer sejagad raya, sepak bola tentu memiliki penggemar fanatik yang berlimbah. Umat manusia dari berbagai kelas sosial, agama hingga tingkat pendidikan, menjadi satu dan nyaris tanpa sekat kala bersinggungan dengan sepak bola.

Namun berawal dari situ juga, lahir kepentingan-kepentingan tertentu dalam sepak bola. Contohnya saja keinginan pemilik klub agar tim miliknya bisa terus berprestasi, hasrat para pelatih dan pemain guna beroleh gaji dalam jumlah masif, nafsu suporter untuk melihat kesebelasan mereka selalu menang sampai birahi para bandar judi yang ingin mengeruk keuntungan.

Kepentingan-kepentingan inilah yang lantas memantik perbuatan kotor di dunia sepak bola. Skandal pengaturan skor sampai menyuap pemain, pelatih atau ofisial pertandingan jadi praktik yang lazim dilakukan supaya kepentingan mereka tercapai.

Berikut, Football Tribe Indonesia coba merangkum sejumlah skandal terheboh yang pernah ada di kancah sepak bola:

1) Totonero

Terjadi dalam dua periode berbeda, 1980 dan 1986, skandal yang satu ini mengguncang sepak bola Italia. Sejumlah klub ternama seperti AC Milan, Lazio, dan Udinese menjadi suspek utama dalam sepasang kasus Totonero tersebut karena diketahui melakukan tindak pengaturan skor di beberapa level sepak bola Italia pada saat itu. Beberapa nama beken seperti Felice Colombo, Franco Colomba, Renzo Ulivieri, Bruno Giordano, Paolo Rossi hingga Giuseppe Savoldi mendapat sanksi terkait skandal ini.

Foto: Gazzetta

2) Kasus suap Olympique Marseille

Hasrat untuk menjadi kampiun Liga Champions musim 1992/1993 memaksa Presiden Marseille, Bernard Tapie, melakukan suap kepada beberapa penggawa Valenciennes, klub yang akan mereka jumpai di liga sebelum mentas di final Liga Champions melawan AC Milan. Suap itu sendiri bertujuan agar pemain Les Phoceens tetap bugar sebelum final. Kendati Marseille meraih titel Eropa, gelar liga mereka dicabut oleh otoritas Liga Prancis. Tapie akhirnya beroleh sanksi tegas berupa hukuman penjara.

3) Sepak bola gajah ala Indonesia

Sepak bola Indonesia tercoreng namanya akibat perilaku tim nasional saat berjumpa Thailand di laga terakhir penyisihan grup Piala Tiger (kini Piala AFF) 1998. Enggan bersua Vietnam di semifinal, keduanya main tanpa semangat sportivitas. Saat skor 2-2, bek Indonesia, Mursyid Effendi, mencetak gol bunuh diri konyol pada menit akhir laga sehingga Thailand menang 3-2. Sayangnya, hanya Mursyid yang mendapat sanksi terkait skandal ini, sementara otak dibalik instruksi agar sang pemain membuat gol bunuh diri, lolos begitu saja.

Foto: Bola.net

4) Apito Dourado

Sepak bola Portugal dihantam skandal suap dan korupsi jelang penyelenggaraan Piala Eropa 2004. Kasus ini menyeret nama FC Porto, Boavista, sejumlah klub divisi bawah, para petinggi klub sampai wasit. Tujuannya tentu buat mengatur jalannya laga sehingga menguntungkan beberapa pihak. Ada banyak pihak yang akhirnya dihukum akibat kasus ini. Tapi Presiden Porto, Jorge Nuno Pinto da Costa, justru tak terseret kendati namanya berulangkali muncul kala persidangan.

5) Skandal Robert Hoyzer

Hoyzer bukanlah petinggi klub ataupun pengurus teras di asosiasi sepak bola Jerman (DFB). Dirinya cuma seorang wasit profesional. Tapi di tahun 2004, figurnya melejit ke permukaan karena jadi dalang adanya skandal pengaturan skor di 2. Bundesliga, Piala Jerman, sampai liga divisi tiga. Setidaknya, ada 11 partai yang dipimpin Hoyzer di tiga kompetisi tersebut yang kena pengaturan skor. Akibat kejadian ini, ia dihukum larangan berkecimpung seumur hidup di kancah sepak bola.

6) Mafia do Apito

Wasit bernama Edilson Pereira de Carvalho dan Paulo Jose Danelon jadi salah satu dalang pengaturan skor yang terjadi di Serie A Brasil. Keduanya tidak bekerja sendiri karena konon, ada mafia yang bergerak di belakang mereka. Tercatat, ada 22 laga yang terindikasi pengaturan skor karena dipimpin oleh Edilson dan Danelon. Alhasil, keduanya mendapat sanksi berupa pencabutan lisensi wasit profesional dan dilarang berkecimpung di dunia sepak bola seumur hidup.

7) Calciopoli

Skandal ini mencuat dari Italia setelah pihak kepolisian Negeri Pizza mendapatkan bukti-bukti bahwa sejumlah petinggi klub papan atas Serie A macam Juventus, AC Milan, dan Lazio melakukan pembicaraan ilegal supaya ofisial yang memimpin jalannya pertandingan mereka bisa ‘dipilih’ secara khusus. Beberapa sosok penting macam Luciano Moggi dilarang aktif lagi di kancah sepak bola. Gelar Scudetto Juventus di musim 2004/2005 serta 2005/2006 dicabut dan mereka diturunkan ke Serie B per musim 2006/2007.

Foto: Gazzetta

8) Skandal K-League

Liga teratas Korea Selatan juga sempat digoyang skandal pengaturan skor di tahun 2011 lalu. Kabarnya, ada broker dan gangster yang ikut terlibat dalam kasus ini. Merekalah yang membuat para pemain dan pelatih mau mengatur skor. Setidaknya, ada 22 laga yang disinyalir terkena skandal ini. Secara keseluruhan, ada puluhan pesepak bola yang berperan memuluskan skandal ini. Mereka pun mendapat hukuman penjara, denda sampai larangan aktif di dunia sepak bola untuk seumur hidup.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional