Suara Pembaca

Terima Kasih untuk Musim yang Fantastis, PSS Sleman!

Thanks for the great season. Itulah kalimat yang terpampang pada banner di belakang gawang sisi utara Stadion Maguwoharjo, kandang PSS Sleman, Minggu sore (22/12).

Banner yang dipasang oleh Slemania tepatnya di tribun utara itu, tampil di pertandingan terakhir Liga 1 musim 2019, manakala PSS Sleman menjamu PS TIRA-Persikabo. Kalimat yang tentu saja memiliki makna mendalam.

Sang Super Elang Jawa mengarungi kerasnya kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan sangat luar biasa. Berstatus tim promosi bersama Semen Padang dan Kalteng Putra, membuat PSS tidak menjadi unggulan pada gelaran musim 2019.

Tapi siapa sangka, PSS mampu menjawab semua keraguan publik sepak bola Tanah Air khususnya Sleman Fans sendiri. Skuat asuhan Seto Nurdiantoro menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan untuk kompetisi musim 2020.

Dua tim promosi lainnya, Semen Padang dan Kalteng Putra, hanya mampu menduduki posisi dua terbawah tabel klasemen akhir.

Tak hanya itu, PSS juga mampu mengakhiri kompetisi di posisi 8 besar dengan koleksi 48 poin, dari hasil 12 kali menang, 12 kali imbang, dan 10 kali kalah dengan selisih gol surplus 3.  Bahkan Laskar Sembada mampu mengungguli tim-tim besar seperti Arema FC, Persija Jakarta, serta kampiun Piala Indonesia 2018/2019, PSM Makassar.

BACA JUGA: Seto Nurdiantoro dan Cinta di Utara Yogyakarta

Torehan manis lainnya yakni PSS mampu menjadi tim terbaik ke-6 dalam perolehan poin laga tandang. Enam kemenangan, tiga hasil imbang, dan delapan kekalahan dicatatkan Ega Rizky dkk. dalam laga tandang.

Tak berhenti sampai di situ, ujung tombak andalan PSS, Yevhen Bokashvili, tampil apik di musim pertamanya tampil di Liga Indonesia, dengan bertengger di posisi 4 pencetak gol terbanyak. Ia 16 kali membobol gawang lawan. Jumlah gol Yevhen hanya kalah dari Marko Simic, Beto Goncalves, dan Alex dos Santos. 

Penulis pernah membahas beberapa faktor yang membuat PSS mampu bersaing di musim perdananya kembali ke kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.

Pemilihan pemain yang tepat baik lokal maupun legiun asing, perombakan pelatih dan pemain yang membantu PSS promosi ke Liga 1 yang tidak terlalu sporadis, serta dukungan militan penuh cinta dan dedikasi dari seluruh Sleman Fans di penjuru dunia.

Faktor dukungan suporter dapat dilihat dari statistik jumlah kehadiran pada laga kandang di Stadion Maguwoharjo.

Merunut statistik yang dihimpun dari akun twitter @liga1statisctics, per tanggal 19 Desember 2019 PSS berada di peringkat kedua jumlah kehadiran suporter dengan rataan 304.133 penonton.

Jumlah yang sangat besar, mengingat Super Elang Jawa bukan tim besar dengan basis suporter besar layaknya Persija dengan Jakmania, Persib dengan Bobotoh, maupun Arema dengan Aremania.

BACA JUGA: Sayap-Sayap Penopang Elang Jawa

Akhir kata, PSS Sleman mampu menjawab kepercayaan Sleman fans dengan tampil penuh determinasi, sehingga mampu bertahan di kompetisi kasta tertinggi.

Dibuka dengan kemenangan 3-1 vs Arema FC, lantas pesta dituntaskan dengan menggasak PS TIRA-Persikabo 5-2, Minggu sore.

Teruntuk seluruh elemen sepak bola Sleman, mari sambut musim 2020 dengan gairah dan semangat yang sama. Jaga api semangat ini agar tak pernah padam. Terus sebarkan virus cinta PSS. dan tentu saja, Cinta PSS selalu!

 

*Penulis merupakan penulis lepas alumnus Universitas Gadjah Mada dan seorang Liverpudlian yang selalu sabar menanti juara EPL. Bisa ditemui di akun Twitter @moh_imaduddin