Suara Pembaca

Super Elja yang Tak Terduga

Daerah Istimewa Yogyakarta menempatkan satu wakil dalam kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1 2019. Tim dari utara DIY, PSS Sleman, menjadi utusan untuk tampil di liga paling prestisius di republik ini.

PSS menjadi satu dari tiga tim promosi Liga 2 bersama Semen Padang dan Kalteng Putra untuk menjajaki kerasnya Liga 1, menggantikan PSMS Medan, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar yang harus rela turun kasta di akhir musim 2018.

Tak sekadar promosi, Super Elang Jawa (julukan PSS), berstatus sebagai kampiun Liga 2 setelah mengalahkan Semen Padang di final dengan skor 2-0. 

PSS memulai persiapan untuk menyongsong liga terhitung pada Januari 2019. Kala itu persiapan dilakukan karena PSS juga masih mentas di ajang Piala Indonesia. Dimulai dengan mempertahankan Seto Nurdiantoro sebagai caretaker, dan muka muka lama yang membawa PSS ke takhta juara.

Pemain baru juga tak luput dari bidikan. Empat pemain asing, seluruhnya wajah baru di sepak bola Indonesia sesuai rekomendasi dari Seto. Namun sepanjang pra-musim, PSS nampak tidak merekrut pemain lokal berlabel bintang Liga 1 untuk memperkuat tim di musim pertama mentas di kasta teratas.

Baca juga: Seto Nurdiantoro dan Cinta di Utara Yogyakarta

Isu tak sedap pun bermunculan. Salah satu nya, bahwa CEO tak serius dalam menyikapi kegiatan bursa transfer pemain. Alhasil untuk sektor pemain lokal, Seto mengandalkan pemain dari Liga 2, dengan hanya ditambah pemain senior berpengalaman Liga 1 seperti Purwaka Yudhi dan Jajang Sukmara.

Melihat skuat yang ada, Sleman Fans tak memasang harapan terlalu tinggi bagi Laskar Sembada. Bertahan di Liga 1 untuk musim pertama merupakan hal yang realistis. 

Pekan pertama dimulai. Super Elja langsung dihadapkan tim raksasa sekaligus juara Piala Presiden 2019, Arema FC. Unggul cepat melalui Brian Ferreira, Arema berhasil menyamakan skor melalui sundulan kepala Sylvano Comvalius.

Memasuki babak kedua PSS bermain lebih rapi dan trengginas. Alhasil PSS mampu menjungkalkan Singo Edan dengan skor 3-1. Awal yang baik bagi tim promosi.

Namun, justru setelahnya PSS sering mengalami inkonsistensi penampilan, terutama ketika melawan tim selevel. Yang mengkhawatirkan pula, pertandingan tersebut sering dimainkan di Stadion Maguwoharjo.

Kondisi ini tak pelak dikeluhkan Seto dan Sleman Fans. Mengingat suatu tim wajib tampil konsisten di sistem kompetisi penuh seperti Liga 1. 

Baca juga: BCS Mengingatkan 8 Tuntutan

Tapi siapa sangka, dengan bermodalkan pemain-pemain muda, perlahan namun pasti PSS mampu berbicara lebih banyak, setidaknya dari 27 kali main. Super Elja mampu bertengger di posisi 5 klasemen dengan hasil 10 kali menang, 10 kali seri dan 7, dengan poin 40.

PSS mampu berada di atas tim-tim besar dengan tradisi panjang seperti Persib Bandung, PSM Makassar, dan bahkan juara bertahan Persija Jakarta.

Tak hanya itu, secara mengejutkan Super Elja menjadi tim dengan penampilan terbaik dalam laga tandang. Dari 13 penampilan tandang, PSS mampu meraup 20 poin, hasil dari 6 kemenangan dan 2 kali bermain imbang. Kemasukan 17 gol dan menceploskan bola ke gawang tuan rumah sebanyak 16 gol.

Terbaru, Elang Jawa mampu menahan imbang tim kandidat juara, Bali United, dengan skor kacamata. Catatan mentereng lainnya juga dibuat oleh penjaga gawang Ega Rizky. Kiper berusia 25 tahun ini berhasil mencatatkan 7 nirbobol ketika dipercaya menjaga garis pertahanan terakhir PSS. Bahkan Ega masuk ke dalam jajaran 6 besar kiper dengan clean sheet terbanyak di Liga 1.

Baca juga: Sayap-Sayap Penopang Elang Jawa

Tak cukup sampai di situ. Penyerang asing asal Ukraina yang sempat diragukan di awal musim, Yevhen Bokashvili, mampu menyodok ke papan atas jajaran top skor Liga 1. Dengan 13 gol yang sudah dikemasnya, Baha, sapaan akrab Yevhen, bertengger di posisi 3 bersama dengan Makan Konate, Beto Goncalves, dan Ilija Spasojevic dengan jumlah gol yang sama.

Baha hanya terpaut 2 gol dari Marko Simic, dan 3 gol dari striker Persela, Alex dos Santos, di puncak daftar top skor. 

Torehan demi torehan fantastis ini tentu hal yang sangat tak diduga oleh semua kalangan, bahkan Sleman Fans sendiri. Persiapan awal musim yang tak sesuai harapan, dan status sebagai tim promosi membuat catatan mengesankan yang ditorehkan Laskar Sembada menjadi hal yang sangat wajib untuk disyukuri.

Liga masih menyisakan 7 pekan bagis PSS. Teranyar, PSS akan menjadi tuan rumah bagi Borneo FC di pekan 28, Rabu (20/11). Konsistensi dan konsentrasi di setiap pertandingan tentu menjadi kunci untuk meraup tiga angka.

 

*Penulis merupakan penulis lepas alumnus Universitas Gadjah Mada dan seorang Liverpudlian yang selalu sabar menanti juara EPL. Bisa ditemui di akun Twitter @moh_imaduddin