Analisis

Di Timnas Indonesia, Andritany Masih Pilihan Terbaik

Kemasukan total enam gol dari dua pertandingan tentu hal tidak mengenakkan. Terlebih untuk penjaga gawang itu sendiri, Andritany Ardhiyasa. Bagol, sapaan akrabnya, telah kemasukan tiga gol di laga pertama kontra Malaysia dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023. Tapi nyatanya ia masih menjadi pilihan di partai berikutnya menghadapi Thailand.

Sorotan langsung mengarah pada pemain yang juga mengemban jabatan kapten tim nasional tersebut. Kekalahan beruntun ditengarai akibat kesalahannya. Sorakan kekecewaan hingga cacian bahkan hadir menghampiri penjaga gawang 27 tahun.

Melihat hal demikian, Simon McMenemy pasang badan untuk anak asuhnya.  Menurutnya penjaga gawang adalah posisi tersulit dalam sepak bola. Satu saja kesalahan bisa berbuah hukuman gol.

“Kiper adalah posisi tersulit dalam sepak bola. Dia bisa melakukan 4-5 penyelamatan, tapi satu kesalahan saja bisa berbuah gol,” ucap Simon McMenemy, usai kekalahan atas Malaysia.

Lebih lanjut, pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Gojek Traveloka Liga 1 2017 tersebut mengatakan, kalau pemain lain melakukan kesalahan bisa dilapis pemain lain. Tapi kiper hidup di ujung tanduk. Kadang dia pahlawan, tapi kadang dia dicaci. Menurut McMenemy, sangat tidak layak Andritany disoraki.

Baca juga: Kiper: Dalam Kesunyian, Bercengkerama dengan Nyawa

Nyatanya memang tidak layak menjadikan penjaga gawang Persija Jakarta tersebut kambing hitam kekalahan. Tengok saja gol pertama Malaysia yang dicetak Mohamadou Sumareh. Pemain bernomor 13 yang baru saja masuk lapangan sebagai pemain pengganti itu dengan bebas tanpa pengawalan berlari di sisi terluar sayap kanan hingga berhadapan satu lawan satu dengannya.

Pun dengan gol ketiga Thailand. Bagaimana bisa salah seorang pemain Gajah Putih melakukan penetrasi dari lini tengah dengan begitu bebas sebelum akhirnya melakukan kerja sama manis guna menaklukkan Andritany.

Banyak yang bertanya kemudian kenapa Simon McMenemy masih saja menjadikan adik dari Indra Kahfi tersebut sebagai penjaga gawang timnas. Bila mau melihat jernih, Andritany memanglah masih pilihan terbaik. Andritany lebih dari sekadar penjaga gawang, karena Andritany adalah pemimpin pasukan, terlebih di barisan belakang.

Konsistensi beberapa musim ke belakang bisa menjadi alasan. Bersama Persija Jakarta, Andritany selalu tampil gemilang. Bahkan ia berkontribusi menjadikan Macan Kemayoran tim dengan jumlah kemasukan paling sedikit di dua musim gelaran Liga 1.

Baca juga: Dua Faktor Turunnya Performa Timnas Indonesia

Seolah tidak tergantikan, di tahun 2017 Andritany turun 33 kali dari total 34 pertandingan tim ibu kota. Dari jumlah tersebut, Bagol hanya kemasukan 23 gol dari total 24 gol Persija Jakarta semusim. Lebih luar biasa ketika ia berhasil mengakhiri 14 pertandingan tanpa kemasukan.

Di musim berikutnya Andritany lebih sering menepi. Alasan cedera hingga panggilan tim nasional membuatnya hanya tampil 19 kali. Dari jumlah itu ia kemasukan 21 gol, tapi 7 kali nirbobol masih ditorehkan.

Di level tim nasional memang belum terlalu banyak catatan ditorehkan pemain asli Jakarta itu. Setelah debut pada 2014 silam, ia lebih sering menjadi pelapis sahabatnya, Kurnia Mega. Barulah di tahun 2018 ketika sahabatnya harus menepi karena cedera, Andritany mendapat kesempatan jadi penjaga gawang utama.

Sayangnya di tahun 2019 ini ketidakberuntungan seolah menghampirinya. Setelah cedera panjang akibat retak tulang pipi, performanya menurun. Dari total 18 pertandingan di segala ajang, gawangnya telah kebobolan 22 gol. Di Shopee Liga 1 2019 saja ia telah dibobol 9 bola dari 8 pertandingan.

Lagi-lagi ia lebih sibuk dengan cedera usai patah tulang tangan pada Juli lalu.

Baca juga: Beda Pertandingan, Beda Penanganan Keamanan

Sebagai pemain profesional, sebagai pemain yang tumbuh dewasa bersama Macan Kemayoran, Andritany sudah terbiasa dengan segala kritikan. Terlebih untuk tim nasional. Meski mendapat begitu banyak cacian, ia pasti akan kembali. Karena baginya, prestasi tertinggi seorang atlet adalah membela negaranya, dan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi warga yang baik untuk memngharumkan nama bangsa dan negara.

Dalam laman pribadi miliknya, ia menuliskan jika jersey keramat itu adalah segalanya bagi seorang Andritany, dan ia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi.

“Andritany akan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi,” tuturnya di andritany26.blogspot.com.

Tetap semangat, tetap satu untuk Indonesia. Never give up and stay strong, come back stronger!