Cerita

Kebangkitan Ivan Perisic yang Dinanti Interisti

Tatkala sebuah klub mati-matian menjaga salah seorang penggawanya agar tidak dibajak tim lain, maka itu adalah sebuah sinyal jelas bahwa klub tersebut menganggap sang pemain sebagai aset terbaiknya. Terlebih, di kemudian hari sang pemain juga memperoleh perpanjangan kontrak plus kenaikan gaji.

Pada bursa transfer musim panas kemarin, nama winger Internazionale Milano berpaspor Kroasia, Ivan Perisic, begitu santer menjadi target buruan Manchester United. Konon, pihak The Red Devils sudah mengirimkan tawarannya kepada manajemen La Beneamata dengan nominal 35 juta euro.

Sayangnya, hal itu ditolak mentah-mentah oleh Inter. Mereka merasa bahwa Perisic adalah pemain penting yang kudu dipertahankan jelang Serie A musim 2017/2018 bergulir.

Walau sempat dinyinyiri oleh Interisti yang terlanjur berekspektasi akan hadirnya Anthony Martial sebagai paket yang diminta Inter apabila Perisic pindah ke Stadion Old Trafford, tapi keputusan La Beneamata perihal lelaki kelahiran Split ini tidak salah.

Baca juga: Mengapa Jose Mourinho Idamkan Ivan Perisic?

Di bawah asuhan Luciano Spalletti yang didapuk sebagai nakhoda baru Inter, performa Perisic begitu memesona. Sayatannya di sayap kiri La Beneamata begitu mengerikan untuk tim-tim lawan.

Umpan-umpannya kerapkali memanjakan sang kapten yang juga penyerang utama Inter, Mauro Icardi, buat mencetak gol-gol krusial. Pihak La Beneamata bahkan sampai memunculkan tanda pagar #PerisicToIcardi di sejumlah akun media sosialnya sebagai bukti padunya kerja sama dua penggawa ini.

Lebih jauh, Perisic juga andal bila harus mengeksekusi peluang yang didapatkannya. Entah melalui kepala ataupun kaki, Perisic bukanlah figur yang ragu untuk mencatatkan namanya di papan skor. Laga melawan Chievo Verona pada 3 Desember lalu, merupakan salah satu episode istimewa Perisic bareng Inter setelah mengukir hat-trick perdananya di Serie A.

Akan tetapi, nama Perisic seolah jadi ‘musuh’ Interisti dalam kurun dua bulan terakhir. Bersamaan dengan degradasi penampilan yang diperlihatkan La Beneamata di atas lapangan hijau, Perisic juga dicatut sebagai kambing hitam.

Skema permainan Inter yang selalu mengandalkan serangan via sayap sudah bisa diantisipasi oleh klub-klub lawan. Jika ingin membasmi Icardi dan kawan-kawan, rumus kebiri pergerakan sang kapten dan juga kedua winger andalan Spalletti (Perisic dan Antonio Candreva) merupakan kunci utamanya.

Benar saja, dalam rentang sembilan laga pamungkas, baik di Serie A maupun Piala Italia, Inter tak pernah menang! Celakanya lagi, pundi-pundi gol mereka terasa seret karena cuma bikin lima buah saja. Alhasil, grafik La Beneamata di papan classifica pun mulai turun perlahan.

Situasi negatif ini membuat Interisti mulai khawatir jika klub kesayangannya gagal mentas lagi di ajang Liga Champions. Padahal, mereka sudah absen selama enam musim dari kejuaraan antarklub paling prestisius di Eropa tersebut. Tak ayal, pemasukan Inter pun begitu minim dalam beberapa musim pamungkas.

Melempemnya performa Perisic akhir-akhir ini juga memunculkan kritikan kepada Spalletti agar tak ragu untuk mencadangkan sosok yang sekarang (2/2) merayakan hari jadinya yang ke-29. Interisti merasa jika itu bisa menjadi sebuah ‘hukuman’ yang pantas supaya Perisic mengevaluasi penampilannya dan bisa tampil lebih baik lagi saat diberi kesempatan beraksi.

Sayangnya, mewujudkan hal tersebut tidak semudah ucapan belaka sebab Spalletti tahu betul kualitas skuat yang dimilikinya saat ini. Tanpa bermaksud membela Perisic, tapi dialah winger kiri paling kompeten yang dipunyai La Beneamata di dalam skuat.

Di tengah kondisi sulit macam ini, mengarahkan telunjuk kepada pemain atau pelatih Inter seperti Perisic dan Spalletti merupakan sesuatu yang paling mudah dilakukan. Namun di tengah keterbatasan yang ada, pekerjaan untuk membangkitkan Inter dari keterpurukan, bukanlah persoalan enteng yang bisa diselesaikan hanya dalam sekejap mata.

Dengan pendekatan dan penanganan yang tepat, khususnya dalam hal psikologis karena keseluruhan skuat sedang mengalami masalah akut, Perisic pasti akan kembali mengaum di atas lapangan. Kepala dan kaki dari mantan penggawa Borussia Dortmund dan Wolfsburg tersebut akan kembali menunjukkan sihirnya secara paripurna.

Segeralah bangkit, Perisic. Interisti sudah menanti kebangkitanmu seperti sedia kala dengan seragam biru-hitam. La Beneamata pun masih memerlukan kemampuan terbaikmu.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional