Gaya bermain yang diterapkan Jose Mourinho bersama Manchester United (MU) kembali menuai kritikan. Kali ini, giliran pemain legendaris MU, Eric Cantona, yang memberi kritikan kepada The Special One. Cantona menyebutkan bahwa skema defensif yang diterapkan Mourinho bukanlah identitas asli Sang Setan Merah, dan ia lebih senang apabila MU memainkan sepak bola yang lebih ofensif.
“Ia memainkan sepak bola defensif, sesuatu yang bukan merupakan identitas dari MU,” ujar Cantona dikutip dari Goal.
“MU adalah klub saya. Mereka seperti darah yang mengalir di tubuh saya, jadi lebih dari sekadar klub, namun saat ini, saya lebih suka menyaksikan klub yang bermain dengan lebih kreatif. Contohnya Barcelona, atau Real Madrid yang memiliki pemain-pemain seperti Luka Modric dan Toni Kroos yang menjadi otak dari tim.”
Meskipun begitu, legenda yang juga terkenal akibat tendangan kung fu-nya ini mengatakan bahwa sebenarnya ia menyukai Mourinho. Namun, ia tak memungkiri bahwa ia lebih menginginkan sosok Pep Guardiola untuk menjadi manajer MU saat ini, karena gaya permainan manajer Manchester City itu yang lebih menarik.
“Baik Guardiola maupun Mourinho adalah manajer yang luar biasa, namun saya lebih menyukai sepak bola yang menyerang, sepak bola yang kreatif. Saya memainkan sepak bola yang sepert itu dalam karier saya,” ujarnya dikutip dari BBC.
“Saya tak paham mengapa manajemen MU membiarkan tim memainkan sepak bola defensif. Jangan salah, saya suka Mourinho, ia memiliki karisma, namun saya lebih suka melihat tim seperti Barcelona.”
“Saya lebih suka cara tim Guardiola bermain, dan saya lebih memilihnya untuk menjadi manajer MU, hal tersebut lebih masuk akal bagi saya. Saya tidak menonton Manchester City karena mereka Manchester City, namun saya tak membantah bahwa saya menyukai tim yang dilatih oleh Guardiola.”
Meskipun begitu, baru-baru ini, sang manajer asal Portugal membela gaya mainnya. Ia menyebutkan bahwa tidak ada tim yang lebih ambisius ketimbang tim asuhannya dalam memenangkan pertandingan.
“Untuk melebihi ambisi yang kami miliki sama sekali tidak mudah, saya tak tahu tim mana yang lebih ambisius ketimbang kami,” ungkap manajer berusia 54 tahun ini dikutip dari Goal.
“Kami bermain melawan Newcastle dengan Paul Pogba, Marcus Rashford, Anthony Martial, Juan Mata, dan Romelu Lukaku. Bek sayap yang saya gunakan, Ashley Young dan Antonio Valencia, bukan seorang bek murni. Mereka adalah pemain sayap murni. Jadi saya tak paham mengapa saya dikritik karena gaya bermain yang saya terapkan.”
Bagaimana menurut Tribes, setuju dengan Cantona atau Mourinho?
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket