Liga Thailand beberapa waktu lalu mendapatkan kabar kurang mengenakkan saat salah satu tim Thai League 1, PTT Rayong, bubar.
Klub yang didanai perusahaan gas nasional Thailand, Petroleum Authority of Thailand, ini menyatakan undur diri di Thai League 1 musim depan kendati mampu bertahan di posisi kesebelas Thai League 1 2019. Lantas bagaimana nasib Victor Igbonefo yang membela The Oil Millionaires?
Klub yang berdiri pada 1998 ini resmi dibubarkan usai Thai League 1 2019 selesai digelar per akhir bulan ini. Hal tersebut tak lantas membuat PTT keluar dari tanggung jawabnya membina sepak bola Thailand. Alih-alih berhenti mendanai tim utama untuk berlaga di Thai League, perusahaan gas nasional tersebut akan tetap mendanai tim yang berlaga di kompetisi usia muda.
BREAKING: PTT Rayong confirm their suspend from Thai League 1 next season since PTT Group, the parent company, decided to stop funding the club. Starting from next year, PTT Group will only provide support for the club youth academy. https://t.co/AuUBlCIdXA
— All Things Thai Football 🇹🇭 (@ThaiFootballs) October 28, 2019
Di satu sisi keputusan berat ini membuat Derbi Rayong batal terlaksana musim depan, pasalnya Rayong F.C. menjadi salah satu tim yang promosi dari Thai League 2. Sementara itu Suphanburi FC juga tak jadi terdegradasi kendati berada di posisi ke-14 dari 16 tim yang berlaga di kompetisi kasta tertinggi Negeri Gajah Putih musim ini.
Tentu para penggawa The Oil Millionaires langsung menjadi buruan jelang bursa transfer awal musim 2020 nanti. Salah satu yang menarik dinantikan adalah masa depan bek naturalisasi Indonesia, Victor Igbonefo.
Pemain berusia 34 tahun ini total bermain dalam 18 pertandingan dalam semua ajang bersama PTT Rayong. Tak hanya sebagai bek tengah, pemain kelahiran Enugu, Nigeria, ini juga mulai fasih bermain sebagai gelandang bertahan bersama skuat asuhan Teerasak Po-on tersebut.
Jika kembali ke Indonesia, sudah pasti banyak klub yang menginginkan tanda tangan pemain bertinggi 183 sentimeter tersebut. Kembali ke Persipura Jayapura nampaknya akan menyenangkan, terlebih Victor dapat bernostalgia dengan Jacksen F. Tiago, pelatih yang sukses menorehkan empat bintang di atas logo klub kebanggaan masyarakat Papua khususnya Jayapura tersebut.
Persipura sendiri merupakan salah satu tim yang paling sedikit kebobolan di Liga 1. Sejauh ini (hingga Sabtu, 2 November 2019) pertahanan klub yang digawangi sosok senior Ricardo Salampessy itu kebobolan 24 kali, hanya kalah dari sang pemuncak klasemen, Bali United yang baru kebobolan 22 kali. Tentunya ada perasaan sentimentil menutup karier di tanah tempat ia mengawali karier usai hijrah dari kampung halamannya 14 tahun silam.
Namun bukan menutup kemungkinan jika kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Igbonefo akan pindah ke klub lain demi mencari suasana baru di penghujung kariernya. Uniknya sebelum kepindahannya ke PTT Rayong musim ini, Stefano Cugurra sempat ingin memboyong Igbonefo dari Persib Bandung ke Persija Jakarta.
Dikarenakan sang pelatih sudah tak lagi bersama Macan Kemayoran, apakah Igbonefo akan berlabuh ke skuat calon juara Liga 1 musim ini?
Namun jika tidak kembali dan memilih tetap di Thailand, tentu Igbonefo bisa menjadi buruan panas di antara klub-klub Thai League 1, apa lagi mereka yang berusaha memenuhi kuota pemain asing Asia Tenggaranya.
Bukan tak mungkin Igbonefo bisa bernostalgia dengan Chiangrai United, klub pertamanya di Negeri Gajah Putih yang kini merengkuh gelar juara Thai League 1, mengungguli beberapa klub seperti Bangkok United, Buriram United dan Muangthong United.
Memang masih dini menerka rencana ke mana Victor Igbonefo akan berlabuh usai PTT Rayong bubar. Yang jelas sudah beberapa musim ke belakang bek-bek asal Indonesia mampu bersaing di Liga Thailand, di saat Liga Indonesia masih amat ketergantungan pada jasa bek asing.
Namun toh baik Igbonefo ataupun Yanto Basna dan sempat juga Ryuji Utomo, ketiganya mampu membuktikan diri bahwa mereka dapat bersaing dengan bek asing asal Eropa atau Amerika Latin yang juga menjejali liga-liga Asia Tenggara seperti Indonesia dan Thailand.