Cerita

Ada Captain Tsubasa dalam Perayaan Kemenangan Granada

Kemenangan 1-0 atas Real Betis pada jornada kesepuluh membuat Granada sementara waktu memuncaki klasemen LaLiga. Menariknya, ada Captain Tsubasa di dalam perayaan kemenangan Matagigantes. Ya, tokoh anime sepak bola Jepang yang memiliki jutaan fans di seluruh penjuru dunia itu hadir di Estadio Nuevo Los Cármenes.

Tsubasa Ozora dan kawan-kawan hadir dalam bentuk poster berukuran super besar yang dibentangkan para pendukung Granada di stadion kesayangan mereka. Uniknya, mereka bukan mengenakan seragam timnas Jepang melainkan seragam Los Rojiblancos alias merah-putih khas klub yang berdiri pada tahun 1931 ini.

Ternyata poster kreasi para fans ini ikut menambah semangat Roberto Soldado dan kawan-kawan melawan sang tetangga yang sama-sama berasal dari Andalusia. Buktinya lewat gol tunggal Alvaro Vadillo di menit ke-61 Granada sukses bertengger di puncak klasemen LaLiga musim ini dengan mengantongi 6 kemenangan dari 10 laga perdana. Para fans tentunya patut berterima kasih pada Barcelona di peringkat kedua karena berbagai hal.

Baca juga: Tsubasa Ozora Dibuatkan Patung Perunggu di SMA Minami Katsushika

Pertama tentu saja karena ditundanya laga El Clasico, anak asuh Diego Martinez bisa merasakan puncak klasemen barang sebentar saja. Apa lagi menerima kenyataan bahwa meski terpaut satu poin saja, Granada sejauh ini menjadi satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan Blaugrana.

Kemenangan 2-0 tersebut semakin terasa spesial karena diraih di depan pendukung fanatik mereka sendiri di Estadio Nuevo Los Cármenes. Andai persaingan gelar dari pekan ke pekan masih melibatkan Granada, setidaknya mereka punya tabungan head to head yang bagus meski dengan catatan tak dihajar lebih dari dua gol di Camp Nou oleh Lionel Messi dan kawan-kawan.

Pencapaian Granada musim ini terbilang cukup baik. Tak hanya Barcelona, dua tetangga asal Andalusia pun saat ini masih merasakan keangkeran Estadio Nuevo Los Cármenes. Jika di jornada teranyar Granada menang tipis 1-0 atas Real Betis di awal bulan giliran Sevilla yang dihajar 2-1 di stadion yang sama.

Tapi Granada bukanlah tim yang jago kandang, itu terbukti saat seminggu usai menggasak Sevilla, mereka mampu menahan Villareal di kandangnya, Estadio de la Cerámica, dalam drama delapan gol yang menegangkan. Tak hanya itu Granada juga berhasil mencuri poin di Katalunya setelah mempermalukan RCD Espanyol dengan skor 0-3.

Baca juga: Jurus LaLiga Memberantas Pembajakan Audiovisual

Cerita indah Granada sejauh ini rasanya memang seperti menonton kembali perjalanan Tsubasa Ozora, pemuda Jepang yang di puncak kariernya bermain di Spanyol. Anime Tsubasa sendiri sangat menginspirasi beberapa pemain sepak bola seperti James Rodriguez, Alexis Sanchez dan Fernando Torres.

Mungkin para fans memilih Tsubasa dan kawan-kawan, bukan tokoh superhero Marvel atau DC untuk dibuatkan poster ala Granada, tidak lain dan tidak bukan agar para pemain terinspirasi dari semangat Tsubasa cs.

Melanjutkan Cinderella Story di tanah Andalusia

Granada baru saja promosi ke LaLiga dan dalam waktu tiga bulan sudah mampu memuncaki klasemen LaLiga. Meski berstatus tim promosi, nyatanya manajemen Granada tak ingin memasang target sekadar bertahan di LaLiga musim ini.

Di Andalusia, status Granada jelas kalah tenar dari dua saudaranya, Sevilla dan Real Betis. Satu-satunya gelar yang dapat dibanggakan Matagigantes hanyalah juara tiga kali Segunda Division di musim 1940/1941, 1956/1957, dan 1967/1968.

Ambisi Granada untuk memperbaiki prestasi, setidaknya di antara klub-klub LaLiga lainnya asal Andalusia, datang saat pengusaha asal Cina Jiang Lizhang mengakuisisi mayoritas saham klub sejak tiga tahun ke belakang.

Lizhang yang juga merupakan pemilik klub NBA pertama asal Cina sepanjang sejarah juga membeli 60 persen saham Parma sejak 2017 lalu. Melalui Hope Group yang didirikan ia juga tercatat sebagai pemilik klub asal Portugal, CD Tondela, dan tentunya klub lokal Chongqing Lifan.

Jika di tanah Inggris cerita sukses Cinderella Story yang dilakukan mendiang Vichai Srivaddhanaprabha, nampaknya Lizhang juga berambisi meneruskan cerita sukses tersebut di tanah Andalusia. Resep keduanya sama, daripada menghabiskan uang untuk membeli pemain-pemain top, mereka mencari pemain yang benar-benar dibutuhkan klub.

Baca juga: Leicester City, Berduka untuk Bangkit

Berbicara tentang bursa transfer, Granada sendiri mengutamakan pemain-pemain kelahiran Andalusia di skuat mereka saat ini. Mungkin jejak lainnya inspirasi Captain Tsubasa di Granada saat ini adalah menjadikan sekumpulan anak-anak asal Andalusia menjadi tim tangguh di Spanyol, seperti halnya Tsubasa Ozora, Jun Misaki, Kojiro Hyuga, dan kawan-kawan membentuk timnas junior Jepang yang disegani lawan-lawannya.

Demi efisiensi dalam membentuk skuat, Lizhang mengandalkan Antonio Cordon, seorang Spanyol yang berada di balik kebangkitan AS Monaco beberapa musim ke belakang. Di bursa transfer musim panas ini mereka menghabiskan dana kurang lebih 8 juta euro, dan mendapatkan beberapa pemain berpengalaman dengan modal pinjaman bahkan bebas transfer seperti Maxime Gonalons, Ismail Koybasi, dan Roberto Soldado.

Selain Cordon, sosok lain yang berada di tengah kebangkitan Matagigantes sejauh ini adalah keberhasilan menggaet seorang Diego Martinez sebagai pelatih kepala. Martinez yang dikontrak di awal musim 2018/2019 menghabiskan karier kepelatihannya bersama akademi Sevilla dan sejak lima tahun ke belakang menangani Sevilla Atletico, tim reserve Sevilla seperti Barcelona B-nya El Barca.

Dengan Cordon dan Martinez di kedua sisinya, jelas Lizhang punya visi tak sekadar jadi “tim kaya baru” tapi juga ingin mengembangkan sepak bola Andalusia dengan memberikan tempat lebih bagi para pemain muda.

Sayang pada Jumat (1/11) dini hari WIB cerita manis Granada sedikit diganggu tim asal Madrid yang kembali jadi momok Roberto Soldado dan kawan-kawan. Kali ini giliran Getafe yang mengalahkan mereka 3-1 sebelum Real Madrid membuat mereka tersungkur 4-2 di jornada kedelapan.

Namun menarik dinanti, akankah Captain Tsubasa kembali hadir di Granada pada Senin (4/11) dini hari di lanjutan jornada ke-12?