Eropa Inggris

Leicester City, Berduka untuk Bangkit

Duka menyelimuti kubu Leicester City di akhir Oktober. Kematian sang pemilik klub, Vichai Srivaddhanaprabha, pada Sabtu malam (27/10) dalam sebuah kecelakaan helikopter tragis di markas Leicester City, King Power Stadium, menjadi penyebabnya.

Duka mendalam itu tak hanya dirasakan oleh seluruh penggawa dan jajaran staf klub, tetapi juga masyakarat kota Leicester. Hal itu terlihat dari penuhnya kawasan stadion saat acara penghormatan digelar untuk Vichai.

Tak hanya itu, sosok taipan asal Thailand ini juga membekas di benak mantan pemain The Foxes yang kini berkarier di Manchester City, Riyad Mahrez, saat merayakan gol kontra Tottenham Selasa dini hari (1/11). Mahrez menengadahkan tangan ke atas sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang Vichai.

Mahrez merupakan satu dari sekian banyak pemain yang bermain untuk The Foxes di era kepemimpinan Vichai. Mendiang Vichai bahkan telah memimpin Leicester City sejak berlaga di Divisi Championship. Puncaknya di era kepemimpinannya, The Foxes mampu menyabet gelar juara Liga Primer Inggris di musim 2015/2016, ketika ditangani Claudio Ranieri yang juga ikut memberikan tribut kepada mendiang.

Vichai Srivaddhanaprabha bersama empat orang lainnya tewas usai menyaksikan laga Leicester City kontra West Ham United di pekan 10 Liga Primer Inggris, Sabtu lalu. Helikopter yang mereka tumpangi jatuh di dekat King Power Stadium, dan terbakar di kawasan parkir luar stadion.

Baca juga: Apa Kabar Chapecoense?

Setelah dikonfirmasi pihak kepolisian Leicestershire, tidak ada yang selamat dalam peristiwa nahas tersebut. Tak ingin berlama-lama larut dalam kesedihan, wakil chairman Leicester City yang juga anak mendiang Vichai, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, akan meneruskan bisnis sang ayah termasuk mengontrol klub sebagai presiden baru.

“Hal ini membuat saya sadar betapa berharganya ayah saya untuk banyak orang. Dia meninggalkan saya dengan sebuah peninggalan yang harus saya teruskan dan saya akan melakukan segalanya untuk meneruskan visi dan mimpi besarnya,” kata Aiyawatt sebagaimana dikutip dari situs resmi klub.

Meski sebelumnya Leicester City menunda laga babak 16 besar Piala Carabao karena berdekatan dengan acara pemakaman dan penghormatan kepada mendiang, anak asuh Cluade Puel akan tetap bermain di laga pekan 11 Liga Primer Inggris kontra Cardiff City, pada Sabtu mendatang (3/11).

Performa minor The Foxes yang tak menang dalam tiga laga terakhir membuat laga melawan Cardiff menjadi titik balik sekaligus pelecut semangat kebangkitan mereka. Sebuah kemenangan akan terasa indah untuk mendiang Khun Vichai.

Operator liga juga mengkhususkan pekan ke-11 sebagai pekan berkabung atas tragedi ini. Dilansir dari situs resmi klub, para pemain akan mengenakan ban hitam di lengan mereka dan mengheningkan cipta selama satu menit, sebelum sepak-mula dalam laga tandang kontra The Bluebirds.

Beredar kabar pula bahwa Leicester City akan membuat patung mendiang Vichai di kompleks stadion yang kemungkinan besar akan berganti nama menjadi Khun Vichai Stadium.