Suara Pembaca

Dangda Bersaudara: Ujung Tombak Sepak Bola Thailand

Sudah sejak lama Thailand menjadi negara yang mendominasi olahraga sepak bola di Asia Tenggara. Berbagai trofi baik di level senior maupun kelompok umur berhasil diraih oleh tim berjuluk Changsuek tersebut. Hal itu membuat sejumlah nama pemain asal Thailand menjadi familiar di kalangan pencinta sepak bola Asia Tenggara, salah satunya Teerasil Dangda.

Teerasil Dangda, tak bisa dipungkiri bahwa striker berusia 31 tahun ini adalah salah satu yang terbaik di Asia sekarang. Teerasil juga memiliki kemampuan duel udara yang sangat baik, penyelesaian akhir yang mematikan, serta visi bermain yang sangat baik. Tak ayal atribut itulah yang membuatnya selalu diwaspadai oleh pemain belakang lawan.

Teerasil pernah menggemparkan publik sepak bola Thailand ketika dirinya direkrut oleh Manchester City pada tahun 2008. Walaupun tidak pernah memainkan satu pun pertandingan di sana, dirinya mengakui kalau pengalamannya bermain di The Citizens membuat kemampuan sepak bolanya menjadi lebih baik. 

Petualanganya di sepak bola Eropa berlanjut ketika dirinya dirinya diundang oleh Atletico Madrid untuk menjalani uji coba selama sebulan di sana pada awal Januari 2013. Sayangnya pada waktu itu dirinya tidak bisa memikat tim pelatih Atleti untuk merekrutnya.

Baca juga: Teerasil Dangda, Mimpi Buruk Gawang Timnas Indonesia

Dirinya akhirnya kembali ke Thailand dan bermain membela Muangthong United. Keinginannya untuk bermain di LaLiga akhirnya terwujud setelah direkrut oleh Almeria pada tahun 2014. Selama setahun di sana Teerasil berhasil mencetak satu gol sebelum akhirnya kembali ke Muangthong pada awal 2016.

Pada awal 2018 dia kembali bertualang ke Liga Jepang membela Sanfrecce Hiroshima. Di sana dia tidak sendiri, karena ada dua pemain Thailand lainnya yang bermain di J.League yaitu Chanathip Songkrasin yang membela Consadole Sapporo, serta Theerathon Bunmathan yang membela Vissel Kobe.

Selama setahun membela Sanfrecce, dia berhasil membukukan 6 gol dari 32 penampilan di semua kompetisi, sebelum akhirnya kembail ke Muangthong pada awal tahun ini. 

Pengalamannya bermain di Eropa dan Jepang  serta ditunjang dengan jiwa kepemimpinan yang sangat baik membuat posisinya hampir tak tergantikan di tim nasional Thailand, kecuali dalam kondisi cedera. Sebanyak 29 gol dan 62 caps berhasil dicatatkan oleh pemain bertinggi 181 cm tersebut sejauh ini.

Berbagai pencapaian baik individu maupun secara tim pun berhasil ditorehkan oleh pemain yang sekarang bermain untuk Muangthong United itu, bersama timnas Thailand. Seperti ketika berhasil menjadi top skor Piala AFF 2016 dengan torehan 6 gol, sekaligus membawa tim nasional Thailand menjadi juara Piala AFF kelima kalinya pada tahun yang sama.

Adiknya tidak kalah hebat

Kontribusi positifnya di timnas Thailand juga diikuti oleh sang adik, Taneekarn Dangda. Berbeda dengan sang kakak yang bermain di kategori putra, sang adik bermain di tim nasional wanita Thailand, dan menjadi pemain kunci seperti sang kakak, serta berhasil menorehkan beberapa pencapaian bagi sepak bola Negeri Gajah Putih.

Taneekarn Dangda namanya. Wanita 27 tahun yang juga berprofesi sebagai model ini menjadi andalan tim nasional putri Thailand sejak lima tahun terakhir. Sebelum memulai kariernya sebagai pesepak bola, Taneekarn pada usia remaja sebenarnya menggeluti olahraga atletik, bahkan dirinya juga memiliki hubungan dekat dengan pelari sprinter Thailand, Jirapon Meenapra. 

Taneekarn yang  yang berposisi penyerang ini juga pernah mengikuti jejak sang kakak bermain di liga Eropa ketika memperkuat klub asal Swedia, Östersunds DFF dengan torehan 3 gol. Soal prestasi, pemain bertinggi badan 173 cm tersebut tidak kalah menterengnya dengan sang kakak.

Berbagai gelar di level internasional berhasil dipersembahkan untuk timnas Thailand, di antaranya menjadi juara Piala AFF Wanita pada tahun 2011, 2015, dan 2018, serta berhasil mempersembahkan medali emas di ajang SEA Games tahun 2013 di Myanmar.

Baca juga: Taneekarn Dangda, Penyerang Perempuan Hebat yang Menapaki Karier Sang Kakak

Bahkan dirinya juga berhasil mengantar timnasita Thailand bermain di Piala Dunia Wanita sebanyak dua kali pada tahun 2015 dan 2019 yang baru saja berlalu. Sebuah pencapaian yang belum atau bahkan sulit dicapai oleh sang kakak di sektor putra. 

Jika ditelusuri, rasanya tak kaget melihat prestasi keduanya di bidang sepak bola, karena kedua bersaudara ini ternyata memiliki darah sepak bola dari sang ayah, Prasit Dangda yang juga mantan pemain sepak bola.

Melihat usia mereka yang sedang berada dalam fase usia emas bagi pemain sepak bola, patut dinantikan prestasi apa lagi yang akan ditorehkan oleh kedua bersaudara tersebut. Terutama melihat status timnas Thailand yang mempunyai reputasi yang sangat baik di sepak bola ASEAN atau bahkan di Asia saat ini.