Melanjutkan rubrik mingguan Yang Naik Daun dan Turun Pamor, pekan ini kami akan kembali mengulas pemain-pemain on form mana saja yang bisa dipertimbangkan untuk dibeli atau masuk daftar watchlist dan pemain-pemain under perform mana saja yang mungkin sebaiknya manajer lepas atau hindari.
Berikut daftar pemain yang naik daun dan turun pamor di Gameweek (GW) 12:
Pemain yang naik daun
David de Gea (£5.7, Kepemilikan 40,8 persen)
Meski timnya hanya meraih empat poin dalam empat pekan terakhir, performa de Gea di bawah mistar gawang Manchester United bisa dibilang konsisten. Menghadapi tiga anggota enam besar musim lalu, yaitu Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Chelsea, kiper asal Spanyol itu mampu membuat rata-rata 5,3 penyelamatan dan 7,3 poin per pertandingannya.
Di GW 12, jadwal bersahabat menghampiri de Gea dan kolega. Mereka akan bermain di kandang melawan Newcastle United, yang baru mencetak tiga gol dalam lima laga tandangnya. Ini tentunya menjadi modal baik bagi de Gea untuk menambah catatan clean sheet-nya di musim ini.
César Azpilicueta (£6.8, Kepemilikan 18,1 persen)
Sebagai pencetak poin terbanyak untuk kategori bek, sepertinya kurang lengkap jika tidak memasuk nama Azpilicueta di daftar rekomendasi pemain yang naik daun di pekan ini. Menghadapi West Bromwich Albion pekan ini, bek asal Spanyol itu didukung dengan catatan tandang Chelsea yang baik di musim ini.
Dalam lima pertandingan tandang, tim asuhan Antonio Conte itu baru sekali mengalami kekalahan dan kebobolan sebanyak empat kali. Peluang untuk mendapatkan clean sheet pun semakin besar dengan kembalinya N’Golo Kanté. Dalam enam pertandingan terakhir ketika Kanté bermain, Chelsea sukses mencatatkan empat kali clean sheet.
Charlie Daniels (£4.8, Kepemilikan 9,3 persen)
Jadwal bersahabat menjadi salah faktor yang membuat bek dan kiper Bournemouth menarik untuk dipertimbangkan di GW 12. Mereka akan menghadapi Huddersfield Town yang selalu gagal mencetak gol dalam empat laga tandang terakhir.
Di antara bek-bek yang dimiliki Bournemouth, Daniels bisa menjadi pilihan yang menarik di FPL. Tidak hanya menawarkan potensi clean sheet, bek kiri berusia 31 tahun itu juga sering membantu serangan The Cherries.
Total tujuh tembakan yang berhasil dilepaskan Daniels merupakan yang terbanyak dibandingkan bek-bek Bournemouth lain. Sementara, 11 umpan kunci yang dibuatnya merupakan kedua tertinggi di Bournemouth setelah Joshua King.
Joseph Gomez (£4.6, Kepemilikan 4,1 persen)
Di antara anggota enam besar musim lalu yang lain, bek-bek Liverpool jarang dilirik oleh manajer FPL. Total hanya 14,2 persen manajer yang “berani” memilih bek Liverpool. Jumlah tersebut bahkan jauh lebih rendah dari total persen kepemilikan bek rival sekota mereka, Everton, yang mencapai 18,1 persen, meski berada di peringkat ke-15 klasemen sementara.
Alasan mengapa sedikit manajer yang memercayai bek Liverpool itu jelas, pertahanan mereka tergolong rapuh. The Reds menempati peringkat keenam daftar tim yang paling kebobolan di musim ini dengan jumlah kebobolan sebanyak 17 kali.
Namun, jelang GW 12 lawan Southampton di kandang, bek Liverpool patut untuk dipertimbangkan oleh para manajer FPL. Meski kebobolan banyak musim ini, The Reds ternyata memiliki pertahanan yang solid ketika bermain di Anfield. Liverpool baru kebobolan sekali dalam lima laga kandang atau yang tersedikit kedua dibandingkan tim-tim kandang lain.
Bila harus memilih bek Liverpool mana yang sebaiknya dibeli, Gomez mungkin adalah jawabannya. Selain dibanderol murah, dirinya juga tidak memiliki banyak pesaing di posisi yang sama untuk saat ini.
Trent Alexander-Arnold lebih banyak dimainkan oleh Jürgen Klopp di ajang Liga Champions. Sementara, Nathaniel Clyne masih menjalani pemulihan cedera punggung dan belum diketahui kapan bisa bermain kembali.
Andre Ayew (£6.9, Kepemilikan 1,3 persen)
West Ham United memang sedang berada dalam tren negatif setelah gagal mencatatkan kemenangan dalam empat pekan terakhir dan berada dalam zona degradasi. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Ayew untuk memberikan kontribusi lebih bagi timnya tersebut.
Gelandang asal Ghana itu selalu mencetak gol ataupun asis dalam tiga pertandingan terakhir. Total sudah tiga gol dan satu asis berhasil disumbangkannya untuk West Ham dalam kurun waktu tersebut.
Pekan depan, Ayew berpotensi melanjutkan tren positifnya tersebut. Dirinya akan menghadapi Watford yang pertahanannya tidak begitu bagus ketika bermain di kandang. Tim asuhan Marco Silva itu baru sekali mencatatkan clean sheet dan kebobolan 11 kali dalam lima laga kandang yang dijalaninya.
Jamie Vardy (£8.6, Kepemilikan 14,9 persen)
Memilih Vardy yang akan melawan Manchester City, tim yang baru kebobolan tiga kali saat bermain tandang, mungkin terlihat tidak begitu menarik. Namun siapa sangka, penyerang Leicester City itu ternyata rajin mencetak gol ketika melawan tim-tim besar.
Dari enam golnya musim ini, lima gol berhasil dicetaknya ke gawang-gawang tim anggota enam besar. Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Everton telah menjadi korban gol Vardy sejauh ini.
Menariknya lagi, Vardy juga memiliki kenangan manis saat berjumpa Manchester City musim lalu. Bermain di King Power Stadium, dirinya berhasil mengakhiri puasa golnya selama 741 menit dengan mencetak trigol ke gawang The Citizens.
Pemain yang turun pamor
Fraser Forster (£5.1, Kepemilikan 9,3 persen)
Berbeda dengan penampilan gemilangnya di tujuh pekan pertama yang mencetak rata-rata 5,7 poin per laga, penampilan Forster di empat pekan terakhir bisa dikatakan sangat buruk. Kiper Southampton itu tidak pernah membuat lebih dari dua penyelamatan dan hanya mengumpulkan rata-rata 2,8 poin per laga.
Peluang untuk bangkit dari tren negatif itu pun kelihatannya kecil di GW 12. Forster dan kolega akan menghadapi salah satu tim yang perkasa ketika bermain di kandang, yaitu Liverpool. Di semua ajang, tim asuhan Klopp itu belum pernah terkalahkan dan hanya sekali gagal mencetak gol.
Nicolás Otamendi (£5.9, Kepemilikan 17,8 persen)
Satu kartu kuning yang diperolehnya saat menghadapi Arsenal membuat Otamendi harus menjalani larangan tampil satu laga karena akumulasi lima kartu kuning. Bek Argentina ini pun menjadi pemain yang paling banyak ditransfer keluar di pekan ini dengan jumlah penjual sebanyak 136 ribu lebih manajer.
Ben Davies (£5.8, Kepemilikan 19,5 persen)
Seperti yang telah dijelaskan di artikel Yang Naik Daun dan Turun Pamor pekan lalu, memillih bek sayap Tottenham bukanlah pilihan yang aman. Keempat bek sayap mereka secara bergantian dirotasi oleh Mauricio Pochettino.
Pekan lalu, Bavies, julukan Ben Davies di FPL untuk membedakan dengan Tom Davies-nya Everton, menjadi “korban” dari kebijakan rotasi Pochettino tersebut. Bersama Kieran Trippier, dirinya hanya berhasil masuk dalam daftar pemain cadangan saat menghadapi Crystal Palace.
Sayangnya, nasib lebih buruk harus dialami oleh pemilik Bavies di pekan tersebut. Berharap Bavies tidak dimainkan supaya pemain cadangan yang poinnya lebih tinggi naik menggantikannya, Pochettino justru memasukkan dirinya di perpanjangan waktu babak kedua. Hasilnya? Pemiliknya yang memasangnya di tim utama pun harus pasrah menerima satu poin dari Bavies di GW 11.
Jelang GW 12, peluang Bavies untuk bermain sejak menit pertama mungkin lebih besar karena terlalu riskan bagi Pochettino untuk memasang Danny Rose yang belum terlalu bugar saat menghadapi Arsenal. Namun, potensi clean sheet Bavies sangat kecil untuk pertandingan tersebut. Dalam tujuh pertemuan terakhir ketika Arsenal menjadi tuan rumah, The Lilywhites selalu mengalami kebobolan dan gagal meraih kemenangan.
Jamaal Lascelles (£4.8, Kepemilikan 12,1 persen)
Pekan lalu, pemiliknya pasti kesal melihat Lascelles harus ditarik keluar pada menit ke-55 atau hanya berjarak lima menit untuk mendapatkan poin clean sheet. Namun, hal tersebut bukanlah disengaja atau untuk keperluan taktik, melainkan karena kapten Newcastle itu mengalami cedera pergelangan kaki akibat tekel yang diperoleh sebelumnya di babak pertama.
Jelang GW 12, Lascelles diragukan bisa bermain menghadapi Manchester United. Berdasarkan konferensi pers oleh Rafael Benítez pada tanggal 9 November 2017, Lascelles sudah menjalani proses pemulihan cedera pergelangan kaki dengan tim fisioterapi, tapi perkembangannya berjalan lambat dan membutuhan pemeriksaan lebih lanjut.
Christian Eriksen (£9.7, Kepemilikan 24,3 persen)
Dengan banderol harga yang tinggi, maka wajar jika pemiliknya memasang ekspektasi yang tinggi pada Eriksen untuk mencetak banyak poin. Sayangnya, dalam empat pekan terakhir, Eriksen gagal menjawab ekspektasi itu.
Total hanya 18 poin atau rata-rata 4,5 poin per pekan yang berhasil disumbangkan oleh gelandang asal Denmark tersebut. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari rekannya yang dibanderol lebih murah, Son Heung-min, yang mampu mencetak total 33 poin atau rata-rata 5,8 poin per pekannya dalam kurun waktu tersebut.
Akibatnya, Eriksen pun harus kehilangan 53 ribu lebih pemiliknya di jendela transfer pekan ini dan membuatnya berada di urutan keempat daftar pemain yang paling banyak dijual.
Tammy Abraham (£5.9, Kepemilikan 17,6 persen)
Rendahnya produktivitas Swansea ketika bermain tandang sedikit memeperkecil potensi Abraham untuk mencetak poin di GW 12. Dari lima laga tandang, The Swans baru mencetak tiga gol atau terendah ketiga di antara tim-tim tandang lainnya.
Lawan yang akan dihadapi pun tidak membantu mengangkat potensi Abraham. Burnley bukanlah lawan yang mudah dijebol pertahanannya ketika bermain di kandang. Tim asuhan Sean Dyche itu baru kebobolan dua kali dalam lima laga kandang.
CATATAN: Semua harga dan persen kepemilikan pemain yang ditulis dalam artikel ini merupakan harga dan persen kepemilikan pemain yang tertera di situsweb FPL pada tanggal 15 November 2017.
Data diolah dari: Situsweb FPL dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)