Turun Minum Fantasy Premier League

Teropong FPL: Persiapan Menghadapi Jadwal Padat di Akhir Tahun

Jadwal padat siap menghampiri klub-klub Liga Inggris di akhir tahun. Tercatat ada delapan gameweek (GW) yang harus dilakoni klub-klub Liga Inggris dalam periode tersebut. Itu belum termasuk jadwal Liga Champions matchday keenam dan perempat-final Piala Carabao bagi klub-klub yang juga ikut berpartisipasi di dalamnya.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat sendiri jam-jam tanding dan jeda antara pertandingan masing-masing klub di periode ini pada tabel di bawah. Semua waktu disajikan dalam Waktu Indonesia Barat (WIB). Warna hijau menunjukkan tim dengan jeda tanding paling banyak, sedangkan warna merah menunjukkan tim dengan jeda tanding paling sedikit. Bila gambar terlalu kecil, silakan klik link Google Spreadsheet berikut untuk versi orisinalnya:

Jika melihat jadwal di atas, rotasi pemain sepertinya tidak bisa dihindari. Klub-klub Liga Inggris perlu melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran setiap pemain, terutama pemain-pemain kuncinya, agar dapat bertahan hingga akhir kompetisi.

Sayangnya, bagi manajer-manajer FPL, rotasi merupakan mimpi buruk, apalagi jika yang menjadi korbannya adalah pemain yang dimilikinya. Oleh karena itu, strategi yang matang pun perlu disusun oleh manajer FPL agar bisa melewati periode ini dengan mulus.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mempersiapkan tim Anda menghadapi jadwal padat Liga Inggris di akhir tahun:

 

Chancel Mbemba

Hindari pemain-pemain berharga £4.0 dan di bawahnya.

Nama-nama seperti Uwe Hünemeier, Chancel Memba, dan Angel Rangel cukup banyak menghiasi tim-tim manajer FPL saat ini. Pemain-pemain tersebut biasanya dibeli dengan tujuan untuk memberikan bujet tambahan sehingga bisa membeli pemain lain.

Namun, jelang bulan Desember, Anda perlu memikirkan ulang keberadaan mereka dalam tim Anda. Alasannya tidak lain tidak bukan karena kecilnya kesempatan bermain yang mereka miliki.

Bila ada tiga pemain Anda yang misalnya tiba-tiba dirotasi atau cedera di periode ini, maka pemain-pemain tersebut tidak bisa menggantikan mereka secara otomatis. Dampaknya, perolehan poin Anda bisa sangat kecil karena hanya mendapatkan nilai nol dari mereka.

 

Miliki pemain yang bermain reguler tiap pekannya.

Bagi yang sedang menggunakan wildcard, pastikan Anda memiliki 15 pemain yang bermain reguler di tiap pekannya. Sementara, bagi yang wildcard-nya sudah hangus, pertimbangkan menggunakan free transfer yang Anda miliki untuk memperkuat cadangan yang dimiliki.

Tujuannya agar jika ada pemain di starting XI Anda yang tiba-tiba tidak dimainkan, maka ada pemain cadangan yang siap mensubstitusinya secara otomatis. Dua atau tiga poin yang didapat dari pemain cadangan yang reguler bermain masih lebih baik daripada nol poin dari pemain cadangan yang ternyata juga menjadi cadangan mati di klubnya.

Selain itu, perbedaan dua atau tiga poin juga sangat berarti jika Anda sedang berusaha menjaga posisi atau menyalip saingan Anda di liga FPL yang Anda ikuti. Manajer FPL musim lalu tentunya masih ingat ketika juara FPL musim lalu, Ben Crabtree, berhasil unggul dari pesaing terdekatnya, Uwais Ahmed, di pekan terakhir dengan selisih poin yang sangat kecil, yaitu lima poin.

 

Waspadai kebijakan rotasi masing-masing klub.

Di poin ini, klub-klub besar lebih menjadi perhatian karena selain banyak dimiliki oleh manajer FPL, mereka juga berpartisipasi di lebih banyak ajang. Dengan lebih banyaknya pertandingan yang harus mereka jalani, maka lebih besar kemungkinan rotasi yang mereka lakukan di periode tersebut.

Kedua klub Manchester menjadi dua klub yang sangat patut diwaspadai. Mereka rata-rata akan bermain setiap tiga hari sekali dan memiliki jeda tanding paling pendek, yaitu 78 dan 79 jam per pertandingannya. Rotasi pun sepertinya tak terelakkan untuk pemain-pemain dari kedua klub tersebut, terutama penyerang Manchester City dan bek Manchester United.

Chelsea bernasib sama. Masih berpartisipasi di tiga ajang yang berbeda membuat armada Antonio Conte ini harus menjalani 10 pertandingan dalam sebulan dan hanya mendapatkan waktu beristirahat rata-rata 85 jam per laganya.

Di antara pemain-pemain Chelsea, dua bek mereka, Gary Cahill dan David Luiz, patut menjadi perhatian manajer FPL. Keduanya akhir-akhir ini terbukti tidak kebal terhadap rotasi. Di GW 10, Antonio Conte memilih untuk mengistirahatkan Cahill dan memainkan Antonio Rüdiger. Sementara, satu GW setelahnya, giliran Luiz yang harus dirotasi dengan Andreas Christensen.

Beralih sedikit ke London Utara, ada Tottenham Hotspur dan Arsenal yang memiliki kebijakan rotasi berbeda. Tottenham terkenal dengan kebijakan rotasi bek sayap mereka. Kuartet Kieran Trippier, Serge Aurier, Danny Rose, dan Ben Davies pasti akan dimainkan secara bergantian di periode ini, yang semakin membuat mereka menjadi pilihan yang tidak aman untuk dimiliki.

Sementara untuk Arsenal, para manajer FPL wajib mewaspadai rotasi di lini depan mereka. Pemilik rekrutan anyar mereka, Alexandre Lacazette, adalah salah satunya. Meski menjadi salah satu pemain Arsenal yang paling banyak dimiliki di FPL, penyerang asal Prancis itu rawan terkena rotasi. Hingga GW 11, Lacazette baru sekali dimainkan selama 90 menit penuh oleh Arsene Wenger dan sudah dua kali tidak masuk dalam starting XI Arsenal di ajang Liga Inggris.

Terakhir ada Liverpool. Sama halnya seperti Tottenham, klub asal Merseyside ini juga sudah tidak bermain di Piala Carabao sehingga mereka mungkin tidak banyak melakukan rotasi.

Meski demikian, menit bermain pemain-pemain kunci mereka tetap perlu diwaspadai. Mohamed Salah dan Roberto Firmino mungkin dimainkan di seluruh pertandingan pada periode ini, namun mereka mungkin ditarik keluar lebih cepat di beberapa pertandingan untuk mengurangi risiko kelelahan atau cedera, seperti yang biasanya dilakukan oleh Jürgen Klopp di pertandingan-pertandingan setelah jeda internasional.

 

Richarlison de Andrade

Pilih pemain dengan jadwal tanding yang bersahabat.

Berbeda dengan kalimat “jadwal bersahabat” yang biasanya penulis pakai untuk menjelaskan lawan yang tergolong ringan atau mudah, kata “bersahabat” di sini dipakai untuk tim-tim yang memiliki jeda antara pertandingan yang lebih panjang.

Crystal Palace, Watford, dan West Bromwich Albion adalah tim-tim yang termasuk dalam kategori tersebut. Berdasarkan tabel yang tertera di awal, ketiganya memiliki rata-rata waktu istirahat per pekan yang lebih panjang dibandingkan tim-tim Liga Inggris yang lain, yaitu 110 jam per pertandingannya.

Bagi yang tertarik untuk membeli pemain Crystal Palace dan Watford, manajer FPL bisa fokus pada pemain-pemain menyerang yang mereka miliki, seperti Richarlison de Andrade, Abdoulaye Doucouré, dan Wilfried Zaha. Sementara untuk West Brom, lini pertahanan mereka juga bisa menjadi opsi yang menarik untuk dipilih, jika dalam tiga pertandingan di bulan November besok mereka bisa memperbaiki buruknya pertahanan mereka yang selalu kebobolan di tujuh pertandingan terakhir.

Author: Aldo Sahala (@aldosahala)