Turun Minum Serba-Serbi

Mengakarnya Bahasa Italia dalam Sejumlah Nama Klub di Jepang

Tradisi penamaan klub di Jepang sangat unik. Alih-alih menggunakan bahasa setempat, beberapa klub menggunakan bahasa asing seperti bahasa Italia untuk menunjukkan identitas mereka.

Umumnya beberapa klub sepak bola terdiri dari dua suku kata dan salah satunya mengandung asal klub tersebut. Misalnya Manchester United dari kota Manchester, Real Madrid dari kota Madrid atau AC Milan dari kota Milan. Di Jepang, untuk melengkapi nama klub tersebut mereka biasanya menambahkan kata atau bahkan portmanteau (gabungan kata) dari bahasa asing.

Praktek ini acap ditemui di berbagai negara lain misalnya Amerika Serikat dan Australia, misalnya Portland Timbers atau Los Angeles Galaxy, Newcastle Jets dan Wellington Phoenix. Namun jika di MLS dan A-League kata yang menggandeng kota asal klub merupakan bahasa lokal (bahasaa Inggris) hal ini tidak berlaku di Jepang.

J.League yang dimulai sejak tahun 1993 dengan 10 klub kini sudah beranggotakan 57 klub di tiga divisi (J1, J2 dan J3) dan sebelas dari 57 klub tersebut menambahkan kata dari bahasa Italia sebagai nama klub mereka.

Sebut saja Kawasaki Frontale dan Gamba Osaka, hingga Roasso Kumamoto dan Giravanz Kitakyushu yang menyelipkan portmanteau dalam bahasa Italia sebelum kota atau prefektur asal klub tersebut.

Menariknya penggunaan nama dalam bahasa Italia dan bahasa asing lainnya ini juga menyimpan cerita dan harapan menarik untuk klub itu sendiri. Mau tahu arti mendalam dari setiap kata dan portmanteau yang dipakai? Cek daftar di bawah ini, ya, Tribes!

BACA JUGA: Sugoi Desu Ne, Timnas Jepang!

Kawasaki Frontale | Frontale: Depan

Kata 'Frontale' dalam bahasa Italia dapat dijadikan nomina (kata benda) dan adjektiva (kata sifat). Disadur dari web resmi klub pemilihan kata ini memiliki makna semangat maju ke depan, selalu di garis depan dan berjuang dari depan. Penjelasan ini mirip dengan ungkapan dalam bahasa Italia attacco frontale yang secara harfiah berarti menyerang dari depan. Hal ini sedikit banyak menjelaskan tentang visi-misi klub atau mungkin juga gaya bermain Azzurro Nero alias si Biru Hitam.

Gamba Osaka | Gamba: Kaki

Meski secara harfiah diartikan sebagai kaki, dalam kaitannya dengan sepak bola kata 'Gamba' dalam bahasa Italia dapat diartikan tim yang kuat. Terdapat pula ungkapan essere in gamba yang berarti bertalenta dan bagus (kata 'Essere' sendiri secara harfiah berarti adalah.) Namun kata 'Gamba' dipilih juga karena serupa dengan kata 'Ganbatte' (dalam bahasa Jepang) yang berarti lakukanlah yang terbaik. Filosofi dibalik pemilihan kata ini agar tim Gamba Osaka melakukan segaala usaha untuk jadi tim terbaik di Jepang.

Tokushima Vortis: Vortice: Vorteks

Vorteks adalah aliran cairan yang berputar dan biasanya turbulen. Gerakan spiral apapun dengan arah aliran tertutup disebut aliran vorteks. Menurut situs resmi klub vorteks yang dimaksud adalah pusaran air atau sejenisnya. Dalam bahasa Italia sendiri kata 'Vortice' biasanya dipakai untuk menjelaskan kekuatan atau gaya yang menghancurkan. Sementara ungkapan vortice di amore dalam bahasa Italia berarti cinta yang tak dapat diubah. Pun, sebenarnya pengucapan kata 'Vortice' bukanlah vor-tis melainkan vor-ti-ce.

Fagiano Okayama | Fagiano: Burung pegar

Burung pegar atau pheasant merupakan burung khas Prefektur Okayama dan juga burung nasional Jepang yang terkenal dalam cerita rakyat Momotarō. Di Italia daging burung pegar biasanya sangat mahal dan dihidangkan khusus di acara-acara tertentu, maka tak jarang kata 'Fagiano' erat kaitannya dengan kualitas. Sedangkan di dunia balap sepeda terdapat ungkapan fare il fagiano yang berarti kecepatan yang bertambah terus tanpa disadari lawan-lawannya.

Sanfrecce Hiroshima | San: Tiga (Bahasa Jepang), Frecce: Anak Panah

Asal muasal tiga anak panah di tim ini dimulai dari cerita tentang Mōri Motonari, seorang daimyo terkenal asal Hiroshima. Disadur dari situs resmi klub setidaknya ada tiga elemen yang selalu diusung oleh klub: teknologi, taktik, dan kekuatan fisik. Sementara dalam bahasa Italia kata jamak 'Frecce' adalah 'Freecia' yang berarti pula seseorang yang cepat. Ada juga ungkapan lanciare una freccia yang kurang lebih berarti menyakiti lawan dalam sekejap bak anak panah.

Montedio Yamagata | Monte: Gunung, Dio: Dewa/Tuhan

Asalan dibalik frasa 'Dewa Gunung' sebagai nama klub tertuju pada Tiga Gunung Dewa (Dewa Sanzan) yakni gunung Haguro, Gassan, dan Yudono. Pun dalam bahasa Italia penulisan frasa yang benar seharusnya Dio del Monte alih-alih Montedio. Kata 'Dio' dalam ungkapan giocare da dio dalam bahasa Italia yang secara harfiah berarti 'bermain seperti dewa' memiliki arti bermainlah sejauh Anda meninggalkan kesan (mendalam kepada para pendukung). Pesan yang kuat dalam nama klub tersebut, 'kan?

Kataller Toyama | Katare: Menang (dalam dialek Toyama), Aller: Pergi (Bahasa Prancis)

Meski bukan secara harfiah menggunakan bahasa Italia, portmanteau 'Kataller' di sini justru mirip dengan kata 'Cantare' yang berarti bernyanyi dan kata 'Katare' dalam bahasa Jepang sendiri berarti berbicara. Di Italia ungkapan cantare la vittoria yang secara harfiah berarti 'menyanyikan kemenangan' berarti sebuah ungkapan suka cita. Sama halnya dengan ungkapan lainnya 'cantare le imprese' yang kurang lebih bermakna mewartakan kabar suka cita (dimana kata 'Le imprese' secara harfiah berarti tindakan heroik.)

Vanraure Hachinoe | Derivante: Asal, Australe: Selatan

Secara harfiah kata 'Vanraure' memang sedikit menggambarkan asal klub J-3 ini yakni klub yang berasal dari selatan kota Hachinoe tepatnya desa Nangō (yang pada 2005 dimekarkan bersama desa Shimamori dan Nakazawa menjadi kota Hachinoe). Menariknya jika dikaitkan dalam khazanah pesepak bola, ungkapan derivante da un giocatore dalam bahasa Italia memiliki arti yang sangat istimewa yakni "semuanya berasal dari pemain ini, pemain ini adalah legenda."

Kamatamare Sanuki | Kamata: Mangkuk udon (bahasa Jepang), Mare: Laut

Dipakai untuk nama klub sejak 2006 dengan menggabungkan dua kata dalam dua bahasa berbeda, kata Sanuki sendiri diambil dari provinsi lama Prefektur Kagawa hari ini. Kata 'mare' juga memiliki makna 'sesuatu yang tak berhingga,' atau tak terkira seperti beberapa ungkapan dalam bahasa Italia misalnya un mare di tifosi yang berarti pendukung yang tak berhingga atau un mare di amore yang dapat diartikan sebagai cinta yang meluap-luap.

Roasso Kumamoto | Rosso: Merah, Asso: Kartu As.

Selain gabungan dari kedua kata di atas, kata 'Roasso' juga dikaitkan dengan gunung Aso, gunung berapi aktif di kota Aso, Kumamoto. Selain itu ungkapan "kartu as" sering dikaitkan dengan senjata rahasia atau senjata andalan, seperti ungkapan dalam bahasa Italia, asso nella manica atau (yang secara harfiah) 'kartu as yang tersembunyi dibalik lengan baju' berarti di saat kamu kalah, kamu memiliki sesuatu yang tersembunyi untuk menang pada akhirnya.

Giravanz Kitakyushu | Girasole: Bunga Matahari, dan Avanzale: Maju

Kata 'Girasole' yang berarti bunga matahari sebenarnya merupakan dua gabungan kata dalam bahasa Italia. Kata 'Girare' yang berarti menghadap dan kata 'Sole' yang berarti matahari. Dalam tradisi Italia bunga matahari sendiri diberikan untuk memberikan penghormatan kepada seseorang. Jika digabungkan dengan kata 'Avanzale' untuk membentuk portmanteau 'Giravanz' ungkapan ini hendak menggambarkan situasi bekerja keras demi mencapai sebuah tujuan.

BACA JUGA: Hegemoni Sepak Bola Jepang di Era Heisei

Tulisan telah disunting dan dialih bahasakan dari tulisan asli yang tayang di Football Tribe Japan pada tautan berikut ini.