Eropa Inggris

Selamat Tinggal, Melwood

Ada kesedihan di kubu The Reds yang tampil tak terkalahkan di bulan November 2020 tatkala harus mengucapkan “selamat tinggal” pada Melwood yang tak lain adalah tempat latihan tim utama Liverpool yang digunakan sejak tahun 1950.

Setahun silam Melwood Training Facility beralih kepemilikan dari Liverpool FC ke Torus, sebuah grup pengembang perumahan yang telah membangun lebih dari 40.000 rumah di barat laut Inggris, sebagaimana dilansir dari situs resmi klub.

Ya, para fans alias Kopites kini harus mengucapkan selamat tinggal kepada Melwood yang akan segera berubah menjadi kompleks perumahan.

Tim utama The Reds sendiri sudah pindah ke AXA Training Centre di Kirkby yang baru saja rampung tepat sebelum hari-hari terakhir Jordan Henderson dan koleganya meninggalkan Melwood untuk terakhir kalinya. Bicara soal Melwood, bagi para Kopites tentu lokasi ini adalah lokasi yang sangat diidam-idamkan untuk dikunjungi selain stadion Anfield.

Salah satu legenda Liverpool, Ian Callahan, bahkan menyebut nama Melwood telah melebur dengan identitas klub sama seperti halnya Anfield. Selama tujuh dekade tempat ini menjadi ‘pusat saraf’ tim utama. “Ini membangkitkan kenangan indah tak hanya untuk semua mantan pemain yang telah melewati pintu ini, tetapi juga para penggemar.”

Melwood telah menjadi tempat latihan tim utama Liverpool selama 70 tahun terakhir, Bill Shakly menjadi sosok pertama yang mengubah tempat ini menjadi tempat latihan tim utama Liverpool. Lebih dari tujuh dekade, di Melwood-lah para pelatih dan pemain mematangkan konsep The Liverpool Way.

Mulai dari Kenny “The King” Dalglish hingga Robbie “The God” Fowler, dari Steven Gerrard dan Jamie Carragher serta Jordan Henderson, menjadi beberapa nama yang ditempa di Melwood menjadi legenda tak hanya bagi Liverpool tetapi bagi sepak bola Inggris dan dunia.

Mengucapkan selamat tinggal pada Melwood ternyata tak hanya soal bangunan fisiknya saja. Beberapa pemain dan legenda bahkan menyebutkan orang-orang di dalam Melwood memiliki kisah dan kenangan tersendiri bagi mereka seperti Lucas Leiva yang mengenang para penjaga keamaan serta dua staff front desk Liverpool, Carol dan Caroline.

Pelatih Liverpool saat ini, Juergen Klopp, mengatakan bahwa meninggalkan Melwood bukanlah keputusan mudah. “Bahkan ketika hari itu semakin dekat, itu (pergi dari Melwood) semakin sulit untuk dilakukan. Kami meninggalkan tempat yang menjadi bagian utama dalam sejarah klub.”

Sembari mengucapkan selamat tinggal kepada Melwood, Football Tribe Indonesia mengumpulkan sejumlah fakta menarik tentangnya. Sekali lagi… Selamat tinggal, Melwood.

BACA JUGA: Mengenal Archibald Leitch, Sang Perancang Stadion Klub-klub Liga Inggris

BACA JUGA: Menjelajah Stadion-stadion Piala Dunia U-20 2021

Wajah Melwood di masa lalu

Terletak di wilayah West Derby Melwood diakuisisi oleh Liverpool FC dari SFX College pada 1950, pada awalnya dilengkapi dengan paviliun kriket yang terbuat dari kayu dan sejumlah lapangan yang dulu digunakan untuk kriket. Ada banyak kisah soal Melwood di masa lalu, seperti Bill Shankly dan para staff yang kerap bermain melawan anak asuhnya hingga suara teriakan Ronnie Moran yang bergema seantero kamp latihan.

Tanpa sekat dengan penggemar

Sejak pertama kali dibangun dan dikembangkan Melwood selalu terbuka bagi para penggemar untuk menonton langsung sesi latihan tim utama. Banyak cara yang dapat dilakukan fans, mulai dari memanjat atau mengintip dari celah-celah dinding granit legendaris di sekelilingnya. Tak hanya positif terkadang fans garis keras yang tak puas dengan penampilan klub kerap membentangkan banner atau memberikan teror tersendiri kepada tim.

Satu hari yang lebih ramai dari biasanya

Pada Oktober 2013 Brendan Rodgers mengundang tim wanita Liverpool ke Melwood yang baru saja merayakan gelar juara liga untuk ikut berlatih bersama tim utama. Hal tersebut nampaknya menjadi yang pertama dalam sejarah sepak bola dunia bahwa tim utama dan tim wanita sebuah klub berlatih di tempat yang sama, bahkan beberapa kali mengadakan sesi latihan menembak hingga adu kecepatan bersama-sama.

Penggusurannya sempat diprotes warga

Agustus 2019 sesaat setelah pengumuman penjualan Melwood ke Torus sejumlah warga dari berbagai komunitas memprotes keputusan klub. Pasalnya mereka menyayangkan kehilangan tempat ikonik tersebut dan pihak Torus pada saat itu belum berdiskusi dengan masyarakat. Aksi tersebut didukung oleh sejumlah anggota parlemen daerah. Warga menilai alih-alih membangun perumahan baru, Melwood bisa dialihfungsikan menjadi fasum untuk warga.

Selamat tinggal, Melwood

Dari masa ke masa Melwood mempercantik dirinya, dari sebuah paviliun menjadi tempat latihan yang lengkap dengan kantor tim, tempat konferensi pers, klinik kesehatan yang sering digunakan tim medis untuk menyambut pemain baru hingga lapangan indoor sintetis yang kerap digunakan para legenda untuk mengadakan pertandingan amal. Sayang sebentar lagi fasilitas tersebut akan rata dengan tanah dan dibangun sekitar 160 rumah di atasnya.

Simak juga salah satu cuplikan video latihan terakhir Liverpool di Melwood berikut ini.