Manuver mengejutkan disebut-sebut akan dilakukan PSSI dalam menyambut Piala Dunia U-20 2021 dengan rencana menaturalisasi pemain-pemain asing berusia muda dari Brasil. Rupanya rencana ini merupakan “cara-cara luar biasa” yang Mochammad Iriawan (Ketua Umum PSSI) maksud sejak pertama kali ia wacanakan dalam webinar bersama IDN Times Jumat (10/7) bulan Juli lalu.
Rencana naturalisasi ini dilakukan guna membentuk skuat yang ideal dan mampu berbicara banyak di Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan di Indonesia. Status tuan rumah inilah yang mendorong PSSI melalukan cara-cara luar biasa agar tercapai tujuan tampil apik di rumah sendiri.
Hingga Jumat (21/08) sudah terdapat 5 pemain asing berusia U-20 asal Brasil yang sudah datang ke Indonesia. Dari 5 nama pemain yang akan dinaturalisasi tersebut telah tersebar di tiga klub Liga 1 yakni, Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United.
Kelima pemain tersebut adalah Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine de Lima yang turut latihan bersama Macan Kemayoran. Lalu Singo Edan kedatangan Hugo Guilherme Corre Grillo dan Pedro Henrique Bartoli, serta Madura United yang kedatangan Robert Junior Rodrigues Santos.
Walau masih bersifat rencana, namun Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, telah menyatakan bahwa pemain asing U-20 dari Brasil yang ikut latihan bersama Madura United adalah program dari PSSI.
“Madura United akan berkomitmen dalam membantu Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20. Kami bersedia memberikan ruang bagi para pemain muda yang akan menjadi duta Indonesia,” ujarnya yang dilansir Bola.net.
Hal senada juga disampaikan oleh pelatih Persija, Sergio Farias, yang mengaku bahwa pemain Brasil yang ikut latihan timnya merupakan program dari PSSI.
Namun, PSSI rupanya langsung memberikan sanggahan melalui Indra Sjafri seperti yang dikutip dari situs resmi federasi
“Kedatangan pemain muda Brasil tidak ada kaitannya dengan PSSI. Itu urusan klub Liga 1. Pemain yang dipanggil Timnas Indonesia tetap harus berpaspor Indonesia,” kata Indra.
Tentu saja hal ini menuai kritik dari banyak pihak. Tidak satu suaranya PSSI dan klub-klub Liga 1 juga menjadi sorotan, mereka seolah lempar batu sembunyi tangan. Tak ada yang mau mengakui perihal ini. Walau sudah menjadi hal yang biasa dan terbudidaya terkait tak satu suaranya PSSI dengan klub-klub Liga 1, namun perihal rencana naturalisasi harus diusut siapa pencetusnya dan bagaimana kebenarannya.
Lebih-lebih rupanya, pemain-pemain Brasil yang akan dinaturalisasi ini sama sekali tak memiliki hubungan apa pun dengan Indonesia. Mereka tak memiliki darah Indonesia sekalipun dari nenek moyang mereka. Tentu kabar ini membuat banyak pihak mengerutkan dahi penuh keheranan.
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fachri Husaini memberikan komentar menohok perihal rencana menggelitik PSSI ini.
“Jika memang PSSI sudah kehilangan rasa percaya dirinya terhadap para pemain lokal, serahkan saja status tuan rumah Piala Dunia U-20 kepada negara lain,” tulis mantan pemain Timnas Indonesia itu dalam akun Instagram pribadi miliknya.
Hal senada juga disampaikan penyerang muda Persipura Jayapura, Marinus Manewar. Marinus meninggalkan komentar di kolom komentar Instagram resmi PSSI. Penyerang yang pernah memperkuat Bhayangkara FC itu berkata, “Garuda Select gagal, produk lokal gagal,”
Pelatih Timnas Indonesia yang juga menangani Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Dunia 2021, Shin Tae-yong, mengaku masih belum tahu perihal kabar pemain naturalisasi asal Brasil tersebut.
“Kami mencari pemain keturunan Indonesia. Untuk perkembangan memang kami perlu pemain-pemain tersebut. Kami sedang mencari. Untuk pemain naturalisasi asal Brasil itu tidak ada sama sekali. Kami cari pemain keturunan Indonesia di luar negeri supaya pemain Indonesia bisa upgrade satu level lagi.” ujarnya pada detik, Kamis, (20/08) lalu.
Lantas akan seperti apa wajah Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 tahun depan?