Cerita Nostalgia

Ketika Rp 25 Juta Jadikan Ansyari Lubis Gelandang Termahal Indonesia

Namun segunung uang yang digelontotkan Pelita tidak sia-sia, Ia berhasil memberikan gelar juara Galatama untuk klub barunya langsung di musim pertamanya.

Pelita berhasil mengalahkan Gelora Dewata di partai final yang digelar di Stadion Sriwedari, Solo, dengan skor 1-0.

Ansyari Lubis bahkan keluar sebagai top skor turnamen dengan 19 gol. Ditambah lagi, ia juga didapuk sebagai pemain terbaik kompetisi pada musim tersebut.

BACA JUGA: I Putu Gede, Legenda Bali yang “Bukan” dari Pulau Dewata

Berkat kecemerlangannya di klub, pria kelahiran 29 Juli 1970 itu pun dipanggil masuk timnas Indonesia. Ia mengenakan seragam timnas dari 1995 hingga terakhir ikut membela skuat Garuda di ajang kualifikasi Piala Dunia 1998.

Sempat bermain di Persib Bandung dengan sisa-sisa kejayaannya, Ansyari kemudian mudik ke Sumatera Utara untuk memperkuat PSDS Deli Serdang dan pensiun di sana.

Setelah berhenti dari dunia sepak bola profesional, Ansyari  melanjutkan kariernya sebagai pelatih.

Tahun ini umur Ansyari Lubis genap 50 tahun. Namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu gelandang hebat dan termahal yang pernah ada di kancah sepak bola Indonesia.

BACA JUGA: Bima Sakti, Putra Terbaik Kalimantan Timur Yang Melegenda di Tanah Jawa

BACA JUGA: Cerita Hendro Kartiko yang Harum Mewangi dari Banyuwangi

BACA JUGA: Bintang Pelita Jaya 2011/12, di Mana Mereka Sekarang?