Turun naiknya performa Persija Jakarta adalah hal biasa dalam pertandingan maupun olahraga itu sendiri. Begitu pun pada Bambang Pamungkas, pemain yang kini telah pensiun dan direkrut menjadi manajer Persija.
Bambang Pamungkas, pemain yang berumur namun instingnya masih tajam kala melawan Borneo FC pada perhelatan Piala Indonesia 2019. Terbukti, gol ke-200 bersarang dengan indah pada pertandingan tersebut.
Gol sundulannya melesat ke gawang Nadeo Winata ketika umpan datang dari kaki Riko Simanjuntak. Sundulannya yang khas dan insting pencetak golnya membuat Nadeo Winata tak berkutik kala lompatan Bambang Pamungkas meraih bola di udara melalui kepalanya.
Stadion bergemuruh seketika. Golnya di pengujung laga membawa kemenangan Persija Jakarta atas Borneo FC sekaligus mengantarkannya pada gol yang ke-200.
Bambang Pamungkas, pemain yang dikenal dengan kesetiaannya pada Persija Jakarta itu kini tak lagi berada di dalam lapangan. Meskipun begitu, ia tak lantas pergi meninggalkan tim ibu kota begitu saja.
Pemain kelahiran 10 Juni itu kini sibuk mengurus tim Persija Jakarta. Ia didapuk menjadi manajer tim yang berlambang monas di dada.
Hal itu lantas menjadi kabar gembira bagi pecinta sepak bola maupun pendukung Persija Jakarta sendiri. Bagaimana tidak, Bambang Pamungkas kini telah menjadi ikon Persija Jakarta, juga legenda bagi tim Macan Kemayoran itu.
Tak tanggung-tanggung, di kancah internasional pun Bambang Pamungkas dinobatkan sebagai ikon sepak bola Asia. Prestasi yang gemilang, juga membanggakan pribadi maupun bangsa.
Bepe, sapaan akrabnya, dalam karirenya tak melulu berada di Persija. Beberapa kali ia harus pergi ke tim lain meninggalkan Macan Kemayoran, namun kembali lagi.
Salah satunya Selangor FA. Tim asal Malaysia yang juga melesatkan nama Bepe di kancah Asia Tenggara. Namun Bambang pulang kembali ke rumah sesungguhnya, Persija Jakarta. Kesetiaannya pada Persija Membuat ia kembali dan juara bersama Persija pada tahun 2001.