Kode kembali dikirimkan. Kode yang ditafsirkan dengan satu arti oleh pendukung setia Macan Kemayoran. Kode yang kemudian membuat mereka terhanyut dalam suasana perpisahan.
Video hitam putih diunggah akun ofisial Persija Jakarta memperlihatkan seorang legenda mereka sedang bersiap di ruang ganti. Sembari tertunduk, pembalut dipasang seolah bersiap memulai laga. Namun latar musik dan keterangan “Almost There” seolah memberi arti berbeda.
https://www.instagram.com/p/B6DmL2wjSSY/
Sebagian besar Jakmania sontak terkaget dengan kemunculan video yang ditafsirkan sebagai pertanda perpisahan pria dalam video tersebut. Ia memang beberapa kali menyampaikan pesan lewat kode-kode yang baru disadari kemudian.
Tentu masih teringat ketika ia berpamitan dari tim nasional dengan cara serupa. Jersey yang biasa tertulis nama depannya, diubah dengan “Pamungkas”, nama belakangnya. Orang-orang tidak menyadari ketika ia memasuki lapangan dengan jersey tidak biasa tersebut. Hingga akhirnya ia memberikan keterangan resmi perpisahannya.
BACA JUGA: Arti Hadirnya Bambang Pamungkas
Juga di awal musim lalu. Secara tersirat ia meminta seluruh pendukung setianya untuk membeli jersey merah kebanggaan Persija Jakarta dengan tulisan namanya. Ia menyebut, mungkin saja edisi tahun itu menjadi jersey terakhir bagi dirinya.
Kemudian saat menjadi juara di akhir musim 2018. Jersey “Pamungkas” kembali dikenakannya. Seolah semua menjadi pertanda akan kepergiannya, serupa kala ia meninggalkan tim nasional.
Meski bukan kali pertama pria asal Getas meninggalkan klub ibu kota, perpisahan dengan legenda yang hampir separuh usianya dihabiskan bersama Persija Jakarta dan Jakmania, bukanlah hal mudah. Sebab, setelah perpisahan ini kita tidak akan lagi melihat macannya Persija di depan gawang lawan.
Tidak akan ada lagi lompatan tinggi dan sundulan mematikan. Tidak akan ada lagi striker dengan rambut mohawk dan kumis tebal di barisan depan. Tidak akan ada lagi selebrasi khas yang selalu dinanti.
Pria yang kini berusia 39 tahun itu memang mengawali karier profesionalnya bersama klub ibu kota. Namun ia pernah beberapa kali berpisah dengan klub yang diberinya dua gelar juara ini.
Perpisahan pertamanya terjadi tidak lama setelah ia mempersembahkan gelar juara pertama. Kala itu tidak ada kesedihan dari Jakmania. Sebaliknya, mereka bangga pemain idolanya bisa menjejakkan kaki di sepak bola Eropa. Sayangnya tidak lama ia bertahan jauh dari rumah.
Beberapa tahun kemudian ia kembali meninggalkan mes di Stadion Menteng untuk kedua kali. Diiringi selentingan isu kurang sedap, dikarenakan sulit bersaing dari pemain asing yang memiliki posisi serupa dengannya, ia justru bisa menaklukkan kasta kedua Liga Malaysia.
Sukses di negara tetangga tidak membuatnya lupa dengan klub, yang dalam satu kesempatan dalam bukunya ditulis memiliki terlalu banyak cerita dengannya. Puluhan gol ke gawang lawan menjadi bukti dedikasi dan kecintaannya kemudian. Bukan hanya dipuji, ia menjelma menjadi pujaan.
Dalam kemesraan luar biasa, nyatanya ia kembali harus meninggalkan Jakarta. Dengan tidak baik-baik saja, sang kapten mengambil keputusan sejenak beristirahat di tempat yang lebih sejuk dari ibu kota. Ia memilih sejenak menepi untuk menyelesaikan semua masalah yang ada. Meski akhirnya ia kembali bersama pasukan Macan Kemayoran
Sulit membayangkan Persija kembali berpisah dengannya, sosok yang menemani hari-hari sepak bola Jakmania hingga nyaris separuh usianya.
Semua kode kemudian dikuatkan dengan unggahan di akun pribadinya.
https://twitter.com/bepe20/status/1206118066309873664
Kini, akankah perpisahan itu benar-benar terjadi? Akankah pertandingan esok hari benar-benar menjadi pertandingan pamungkas Bambang Pamungkas?