Nasional

Arti Hadirnya Bambang Pamungkas

Meski lebih sering memanaskan bangku cadangan, kehadiran Bambang Pamungkas tampaknya tetap dibutuhkan Macan Kemayoran. Sebagai pemain senior penuh pengalaman juga pencapaian, sosoknya tentu menjadi panutan pemain muda Persija Jakarta.

Meski tidak lagi seproduktif ketika di puncak kariernya, beberapa kali Bepe tetap menjadi harapan ketika klub ibu kota menemui kebuntuan. Harus diakui, ketajamannya di penghujung senja tidak seperti dulu lagi. Secara permainan pun ia bukan lagi pilihan utama.

Sepanjang tahun ini saja ia baru menyarangkan dua gol di Piala Indonesia, sedangkan di liga, dari 207 menit bermain, belum ada bola yang dikirimnya masuk ke gawang lawan. Musim lalu tidak jauh berbeda. Total hanya 17 kali ia turun lapangan di ajang liga maupun kompetisi Asia dengan 1 asis dan 1 gol yang dicipta.

Kehadirannya memang bukan lagi sebagai mesin gol utama. Tapi harapan untuk membantu Persija Jakarta meraih kemenangan tetap dibebankan kepadanya. Seperti kemarin malam (8/12) ketika klub kebanggaan publik sepak bola Jakarta tandang ke Lampung guna jumpa Badak Lampung FC.

BACA JUGA: Langkah Salah yang Diambil Perseru Badak Lampung FC

Saat itu Persija Jakarta mengalami kesulitan. Andritany dan kolega telah tertinggal 2 gol dan seolah lupa caranya membalas. Lagi-lagi Bambang Pamungkas yang diharapkan menjadi jawaban. Ia dimasukkan Edson Tavares dengan harapan membawa perubahan, juga mencetak gol penyelamat muka dari kekalahan.

Sayangnya kehadiran pemain bernomor punggung 20 di gelanggang tidak berarti banyak. Setidaknya hanya dua ancaman yang dicipta, itupun tidak berbuah hasil apa-apa. Hingga akhir laga, kehadiran Bambang Pamungkas belum mampu menyelamatkan klub yang lama dibelanya.

Kehadirannya memberi arti lebih di momen berbeda pada pertandingan yang sama. Pada menit ke-17 pertandingan sempat terhenti. Ratusan Jakmania tumpah ke pinggir lapangan. Bukan karena hendak membuat kerusuhan, tidak ada lagi tempat di tribun menjadi alasan.

Saat itu sosok legenda bernama Bambang Pamungkas hadir menghampiri. Sosok dewasanya coba menenangkan situasi. Dengan pengeras suara berwarna merah, ia menyampaikan bahwa hanya ada dua pilihan. Teman-teman Jakmania meninggalkan stadion yang telah penuh sesak, atau tetap tertib agar pertandingan bisa dilanjutkan.

BACA JUGA: Tentang Cap “Juara Settingan” di Liga Indonesia

“Malam ini hanya ada dua opsi. Pertama, teman-teman sekalian dikeluarkan dari stadion, dan itu pasti bukan pilihan kita. Atau kedua teman-teman bisa tertib di sini di garis yang telah ditentukan. Jadi mohon kerja samanya supaya pertandingan bisa dijalankan kembali.”

Kata-kata Bambang Pamungkas didengar pendukung setianya. Mereka memilih opsi kedua. Tetap tertib dan menyaksikan pertandingan. Kekhawatiran tetap ada. Situasi dan faktor keamanan menjadi pertanyaan. Beberapa pihak masih meragukan. Tapi kata-kata sang idola dipahami dan dipatuhi betul oleh seluruh Jakmania.

Hingga akhir pertandingan, meski berujung hasil mengecewakan untuk mereka yang datang jauh dari Jakarta, semua berjalan baik-baik saja. Selain berkat kerja pasukan keamanan, tentunya semua tidak bisa dipungkiri berkat kehadiran sosok Bambang Pamungkas.