Nasional

Kualifikasi Piala Asia U-16, Panggung Penyerang Muda Indonesia

Babak kualifikasi Piala Asia U-16 2020 telah usai Minggu (22/9) malam. Indonesia memastikan diri sebagai salah satu peserta yang terbang ke Bahrain tahun depan. Menariknya, babak kualifikasi ini menjadi panggung penyerang muda Indonesia untuk mengasah diri sebagai penerus jejak para penggedor gawang lawan di kancah Asia.

Dua pemain yang hampir selalu masuk dalam susunan sebelas pertama tim asuhan Bima Sakti, Marselino Ferdinan dan Ahmad Athallah Arraihan, mereka menyumbangkan 13 gol dari total 26 gol yang disarangkan Garuda Asia selama babak kualifikasi.

Marselino yang merupakan adik dari winger Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, di akhir kualifikasi menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan koleksi 7 gol, berdiri sejajar dengan Choe Song-jin (Korea Utara). Posisi pertama ditempati Abdulfatohi Khudoidodzoda (Tajikistan) dengan satu gol lebih banyak.

Statusnya sebagai pencetak gol terbanyak Indonesia di fase kualifikasi mengikuti jejak Sutan Zico yang telah mencetak 10 gol untuk Timnas U-16 di babak kualifikasi Piala Asia U-16 2018. Bedanya, Zico saat itu memboyong gelar top skor di babak kualifikasi.

Baca juga: Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Adalah Momentum

Kemudian di urutan kedua top skor Indonesia, bercokol sang penyerang andalan, Ahmad Athallah Arraihan. Pemain bernomor punggung 19 ini mengemas 6 gol selama kualifikasi, yang 4 di antaranya diceploskan ke gawang Mariana Utara. Sisanya, satu gol saat melawan Filipina, dan satu sepakan penalti yang membuka kemenangan Indonesia atas Brunei.

Di daftar top skor kualifikasi, Athallah berdiri sejajar dengan Amir Ebrahimzadeh (Iran), Abdelqader Al-Alem (Yordania), Ri Kum-chol (Korea Utara), Muhammadvoris Saidaliev (Tajikistan), dan Niphitphon Wongpanya (Thailand).

Suburnya Marselino dan Athallah di kualifikasi tentu menjadi kabar bagus untuk Timnas U-16 Indonesia, dan jenjang usia di atasnya. Dengan kualitas yang telah mereka tunjukkan, Piala Asia U-16 2020 akan menjadi panggung pembuktian kualitas berikutnya, sebelum naik kelas ke jenjang U-19, U-23, dan tidak menutup kemungkinan, timnas senior.

Kebetulan, timnas Indonesia sudah lama sekali tidak punya penyerang lokal yang tajam sepeninggal Bambang Pamungkas, dan belum lagi memiliki gelandang tengah dengan insting gol tinggi usai Evan Dimas promosi ke timnas senior dan bermain lebih ke dalam.

Baca juga: Indonesia Wakil Tunggal Asia Tenggara di Piala Asia U-16 2020