Nasional

Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Adalah Momentum

Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut bila Indonesia berhasil terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 merupakan momentum untuk sepak bola Indonesia bergerak lebih cepat, berakselerasi lebih cepat. Hal tersebut disampaikan Tisha dalam sesi jumpa media yang diadakan PSSI di Garuda Store, Senayan, Minggu sore (22/9).

Seperti sama-sama diketahui, PSSI telah berniat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, dan kini tiga tahapan penting untuk mewujudkannya telah dilalui. Dari mulai pengajuan diri hingga inspeksi langsung dari FIFA telah dilakukan.

“Ini kondisi bersejarah karena untuk pertama kalinya setelah PSSI berhasil melakukan submission tepat waktu yaitu sebelum tanggal 31 Agustus, kemudian setelahnya FIFA merilis secara resmi di website-nya untuk mengumumkan bahwa memang submission kita diterima yang artinya dokumen kita secara lengkap diajukan kemudian disahkan untuk ditetapkan sebagai kandidat, dan kemudian yang ketiganya dilakukan inspeksi,” terang Tisha.

Baca juga: Lara Penyerang Asli Indonesia

Inspeksi sendiri telah dilakukan perwakilan FIFA pada 16-19 September lalu. Beberapa stadion dan fasilitas latihan dari total sepuluh stadion yang dilengkapi masing-masing lima fasilitas latihan dipilih secara acak. Untuk hari pertama, Stadion Pakansari dan Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi sasaran.

“Inspeksi dimulai 16 September. FIFA datang langsung menuju inspeksi di area Bogor untuk melihat Stadion Pakansari beserta contoh dua dari lima lapangan laitihan yang PSSI ajukan. Kemudian setelah itu FIFA bertolak ke Jakarta untuk melihat situasi lapangan yang ada di GBK, kemudian melihat stadion GBK juga, kemudian malamnya diakhiri dengan melihat persiapan pertandingan AFC U-16,” imbuhnya.

Selain Bogor, Jakarta, Solo, dan Yogyakarta, Bali menjadi tujuan berikutnya. Di Solo, Stadion Manahan yang baru saja menerima sentuhan perbaikan dikunjungi. Juga beberapa lapangan penunjang latihan. Begitu juga dengan Yogyakarta dan Bali yang menjadi tujuan berikutnya.

Karena tiga tahapan penting telah berhasil PSSI lalui, menurut Tisha sekarang tinggal kita sama-sama menunggu keputusan dari FIFA. Selain itu ia juga memohon doa seluruh masyarakat Indonesia serta meminta untuk sama-sama menjaga sepak bola Indonesia. Untuk hasilnya sendiri akan diumumkan pada 23 Oktober mendatang.

“Dari FIFA sendiri informasinya akan mengabarkan kembali kepada kami itu nanti di tanggal 23 Oktober.”

Baca juga: 10 September 2013: Langkah Awal Timnas U-19 Genggam Trofi Juara

Dukungan lain hadir dari pihak pemerintah. Fasilitas, utamanya lapangan latihan akan ditingkatkan kualitasnya.

“Sama-sama kita ketahui secara fasilitas utamanya lapangan latihan, PSSI sebagai organisasi sangat-sangat memerlukan support dan bantuan pemerintah untuk kita bisa meningkatkan kualitas. Dan alhamdulillah dokumen yang kami ajukan langsung diterima dan ditanda tangan oleh bapak Joko Widodo, untuk meng-upgrade lapangan latihan sambil berjalan proses kita sebagai kandidat piala dunia U-20 nanti.”

Secara fasilitas Indonesia memang tertinggal dari kandidat lainnya. Terlebih salah-satu negara kandidat lain pernah penjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun Sekjen PSSI yakin, ada modal lain yang dimiliki Indonesia untuk dapat terpilih.

Keberagaman, persatuan yang kuat, serta negara dengan masa depan sepak bola, menjadi unggulan. Slogan untuk turnamen ini pun sudah dibuat, yakni Diversity, UnityOpportunity.

Pun bila yang terburuk terjadi, Indonesia gagal terpilih dalam kesempatan kali ini, wanita penuh optimisme tersebut menyampaikan akan kembali mencoba di kesempatan berikutnya.

“Kalau gagal coba lagi. Kami akan coba bidding lagi untuk Piala Dunia U-17,” pungkas Ratu Tisha.