Suara Pembaca

Matt Doherty Layak Dinanti

Liga Primer Inggris musim 2018/2019 sudah usai. Manchester City berhasil menjadi juara dengan label Back to Back Champions, itu karena musim lalu The Citizens juga sukses keluar sebagai kampiun Liga Primer Inggris.

Banyak kejutan yang terjadi musim ini. Fulham yang diprediksi bisa bertahan di kasta teratas malah harus terdegradasi. Gebrakan memboyong nama-nama beken macam Andre Schuerrle, Jean Michael Seri, Luciano Vietto, dan Ryan Babel, nyatanya tak berbuah positif.

Kemudian juga Liverpool yang sempat unggul 10 poin dari Manchester City, di akhir musim nyatanya harus kembali gigit jari setelah gagal menjuarai Liga Primer Inggris musim ini.

Namun, ada satu tim yang sangat menarik perhatian pencinta Liga Primer Inggris, yaitu tim promosi Wolverhampton Wanderers, atau yang lebih dikenal sebagai Wolves.

Wolves berhasil finis di peringkat tujuh. Ya, tujuh, tepat di bawah Big-Six. Wolves juga sering membuat kewalahan tim papan atas. Mereka hanya sekali kalah melawan tim enam besar, yaitu pada pertandingan terakhir Liga Primer Inggris melawan Liverpool di Anfield.

Baca juga: Callum Paterson, Bakat Tersembunyi di Kota Cardiff

Penampilan memukau Wolves

Tak bisa dimungkiri lagi bahwa memang Wolves musim ini sangat menunjukkan kelasnya sebagai tim kuda hitam. Berstatus sebagai tim promosi dan berhasil finis di peringkat 7 adalah suatu hal yang luar biasa dan prestasi tersendiri bagi Nuno Espirito Santo, manajer Wolves.

Di awal musim, Wolves berbelanja sesuai kebutuhan mereka. Berhasil mendatangkan Rui Patricio, Joao Moutinho, Leander Dendoncker, dan Raul Jimenez adalah salah satu faktor sukses musim perdana Wolves di Liga Primer Inggris.

Namun ada satu pemain yang tidak banyak diperhatikan oleh banyak orang, walau perannya sangat signifikan untuk Wolves. Kilaunya tertutup oleh nama-nama rekanya yang juga bermain apik musim ini, seperti, Diogo Jota dan Raul Jimenez.

Siapakah pemain itu?

Baca juga: Liverpool Mendekati Sempurna, tapi…

Matt Doherty!

Pria asal Irlandia Utara ini tampil sangat mengesankan di musim 2018/2019. Performanya sangat memuaskan bagi Nuno Espirito Santo. Bahkan peranya musim ini tak tergantikan.

Doherty berhasil melalui Liga Primer Inggris musim ini tanpa cela. 38 pertandingan dimainkan olehnya, dan hanya tiga kali Doherty memulai pertandingan dari bangku cadangan.

Pada masa remajanya, Doherty ditolak oleh 15 klub dari Inggris sebelum Mick McCarthy (pelatih Wolves saat itu) membayar  75 ribu paun pada 2010 untuk membawanya ke Wolves dari Bohemian, kota asalnya.

Awalnya Doherty berjuang dan dipinjamkan ke beberapa klub, akan tetapi dia perlahan berhasil membuktikan dirinya, dan menjadi bagian integral dalam pendakian Wolves dari League One ke papan atas. Lalu setelah memenangkan promosi ke Liga Primer Inggris, Doherty sempat khawatir dia mungkin telah mencapai level yang tidak bisa dia tangani.

Ini adalah salah satu kutipan Doherty yang ternyata dia sendiri sempat meragukan kemampuanya untuk bermain di ajang sebesar Liga Primer Inggris, yang disadur dari The Guardian.

Orang-orang berpikir langkahnya tidak terlalu besar tetapi setelah melakukannya, saya dapat mengatakan itu adalah langkah yang benar-benar sebesar itu. Saya tidak memulai musim dengan baik. Saya memiliki beberapa pertunjukan yang tidak bagus dan saya mencetak gol bunuh diri melawan Leicester (kalah 2-0) di pertandingan kedua musim ini. Anda mulai memikirkan berbagai hal dan mempertanyakan diri Anda sendiri,” ujar Doherty.

Baca juga: Ketika Eropa Dikuasai Empat Singa

Titik balik Doherty

Semua dimulai ketika Wolverhampton berhasil mengalahkan West Ham 0-1. Doherty merasakan permainan terbaiknya ketika Nuno Espirito Santo mencoba formasi barru 3-5-2, dan menempatkan Doherty sebagai wing-back kanan.

Ketika Nuno Santo menggunakan formasi 4-3-3, Doherty memang lebih cenderung bertahan, namun ketika berubah ke 3-5-2, Doherty diberikan kebebasan juga untuk membantu penyerangan di sisi kanan Wolves.

Doherty sesungguhnya memiliki kelebihan bisa menggunakan kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu sebabnya Doherty juga bisa bermain sebagai wing-back kiri.

Formasi baru Nuno Santo ini ternyata berbuah manis bagi pria kelahiran Dublin tersebut. 4 gol dan 5 asis sepanjang musim adalah hal yang positif untuk Doherty.

Permainan Doherty bisa dibilang sangat impresif, di mana Doherty sukses melakukan 62 umpan silang ke kotak penalti lawan. Empat gol Doherty juga berhasil dicetak melalui semua bagian tubuhnya. Dua melalui kepala, sisanya dari kaki kanan dan kirinya.

Jangan lupakan juga keberhasilan tekel Doherty musim ini mencapai 64%. Dari data-data tersebut, menunjukkan bahwa dalam bertahan ataupun menyerang, Doherty sama baiknya.

Baca juga: Diaspora Pemain Inggris di Tanah Eropa

Doherty patut dinanti!

Penampilan impresif Doherty musim ini sangat mengagumkan, membuat Tottenham, West Ham, dan Everton tertarik menggunakan jasanya.

Doherty musim ini baru saja mengikat janji setianya bersama Wolves untuk 5 tahun ke depan, yang artinya Doherty masih terikat kontrak hingga 2023. Tetapi apapun bisa terjadi, jika memang datang tawaran yang menggiurkan untuk Doherty.

Layak ditunggu, apakah musim depan Doherty masih berseragam Wolves, atau ada klub baru yang benar-benar menanti Doherty? Ya, penampilan Doherty memang selalu dinanti!

 

*Penulis bisa dijumpai di akun Twitter @bullseyeeeeeee