Asia

Piala AFC 2019: Perpisahan Manis Macan Kemayoran

Jakarta mulai gelap saat Persija Jakarta tiba di SUGBK. Meski pertandingan kali ini sudah tidak lagi berarti untuk langkah mereka, setidaknya ada harga diri bermain di rumah sendiri yang harus terus dijaga. Kemenangan 6-1 atas Shan United FC menjadi penutup sekaligus perpisahan manis Macan Kemayoran di kompetisi Asia.

Persija Jakarta memang telah lebih awal pamit undur diri dari Piala AFC 2019. Satu wakil Indonesia harus mengaku kalah bersaing di kacah Asia. Permasalahan-permasalahan yang menerpa sejak tahap awal persiapan nampak menghalangi mimpi Persija dan pendukungnya untuk melampaui capaian prestasi musim sebelumnya.

Jika musim lalu Macan Kemayoran begitu garang dan mengagetkan kontestan lain di kiprah awalnya, musim ini Persija seolah kehilangan taring dan cakar-cakarnya. Jangankan untuk meraih kemenangan, untuk mencetak gol seolah hal yang sulit dilakuan. Hingga pertandingan kelima, baru 1 kemenangan dan 6 gol yang berhasil diciptakan.

 

Baca Juga: Piala AFC 2019: Juku Eja Mengunci Posisi Puncak Grup H

 

Publik sepak bola Jakarta yang tahun lalu berhasil menarik pandangan mata penghuni Asia ke Jakarta, kini kehilangan sinarnya. Gariah pertandingan telah hilang dari kubu tuan rumah terpancar dengan kondisi SUGBK yang terlihat sepi. Hingga sepak-mula hanya beberapa sudut yang nampak terisi. Tidak lebih dari 8.633 pasang mata yang hadir dari balik pagar tribun berkapasitas 77.000 kursi tersebut.

Tetapi sepinya penonton tidak mempengaruhi permainan di lapangan. Pertandingan baru berjalan 6 menit, Bruno Matos langsung melepaskan sepakan bebas yang berbuah gol indah bagi tuan rumah. Tendangan bebas yang dilakukan dari sisi kanan berjarak sekitar 25 meter melengkung dan langsung menghujam gawang wakil Myanmar.

Bermain di rumah dan tanpa tekanan membuat permainan Andritany dan kawan-kawan menjadi lebih berkembang. Ancaman terus diberikan sang Macan. Kombinasi serangan sisi sayap dan akurasi passing barisan tengah terus berusaha membongkar pertahanan lawan.

Persija bahkan mencetak gol susulan yang dicetak oleh Novri Setiawan hasil kerja sama bersama Rohit Chand dan Bruno Matos di menit ke-18 menutup paruh pertandingan dengan kemenangan tuan rumah 2-0.

 

Trigol Bruno Matos di Babak Kedua

Belum ada perubahan pemain usai jeda, Persija yang unggul dua gol kali ini tidak lagi menggebu-gebu. Namun satu serangan langsung berhasil mengubur mimpi sang tamu saat babak keua baru berjalan dua menit. Penetrasi Bruno lagi-lagi menjadi awal malapetaka. Bola silang dari sisi kiri, bergulir di muka gawang dan langsung disambar Heri Susanto yang bergerak seorang diri.

Tamu dari Myanmar benar-benar dibuat tidak berdaya. Menit ke-56 lagi-lagi gol tercipta, kali ini melalui Riko Simajuntak yang dengan ciri khas permainannya menerobos barisan pertahan lawan dan setelahnya menaklukan penjaga gawang Thit Sar Min Phone.

Sayangnya satu kecerobohan harus menodai gawang klub ibu kota yang dikawal Andritany. Di menit ke-80 Zin Min Tun berhasil menerobos sisi kiri pertahanan Persija seorang diri. Setelah Andritany terlewati, dengan mudah bola di arahkan ke gawang kosong dan membuat Shan United memperkecil kedudukan menjadi 4-1.

Namun proses gol serupa menjadi pembalasan di akhir laga. Bruno Matos menutup pesta dengan sepakan mudah di gawang kosong usai menerima asis dari Riko Simajuntak di menit ke-90. Bruno bahkan melengkapi trigolnya di injury time sesaat sebelum wasit meniup peluit panjang dan mengunci kemenangan besar Macan Kemayoran 6-1.

Meski menang meyakinkan, tidak ada pesta di Jakarta. Selain suasana SUGBK yang tidak seceria biasanya, selamat tinggal Asia tetap harus diucapkan. Namun setidaknya dengan kepala Macan Kemayoran tidak perlu tertunduk di pertandingan terakhirnya karena mampu memberikan perpisahan manis di depan segelintir suporter di SUGBK.

 

Baca Juga: SUGBK Bukan Rumah yang Nyaman Untuk Persija