Berita Asia

Piala AFC 2019: Macan Kemayoran Takluk di Filipina

Persija Jakarta jalani laga ketiga sekaligus laga tandang kedua secara beruntun di ajang Piala AFC 2019. Setelah sebelumnya berhasil menaklukan Stadion Thuwunna di ibu kota Myanmar, kali ini Persija harus melawat ke Panaad Park and Stadium, Filipina. Sayang, Macan Kemayoran takluk di Filipina di tangan The Busmen, Ceres-Negros.

Jarak yang ditempuh Macan Kemayoran lebih jauh dari away sebelumnya. Untuk menuju kandang Ceres, Persija harus menempuh jarak kurang lebih 3.500 kilometer dengan 12 jam waktu penerbangan dan transit.

Untuk mengantisipasi kelelahan fisik, Ivan Kolev memutuskan memboyong pasukannya lebih awal. Seluruh tim telah tiba Sabtu (30/3) pukul 18.40 waktu setempat. Kemudian, Andritany dan kolega menjalani latihan sekaligus aklimatisasi di Ceres-Negros FC North Field, Talisay City, yang juga merupakan tempat Ceres berlatih satu hari setelahnya.

Dalam lawatan kali ini klub asal Jakarta tersebut tentu mengharap ulangan hasil sempurna lawatan sebelumnya, terlebih yang dihadapi adalah pemuncak klasemen sementara. Kemenangan dipastikan akan membuat mereka mengudeta Martin Steuble dan kawan-kawan, serta memperbesar peluang lolos ke babak berikutnya. Motivasi ini yang kemudian dibawa tim menghadapi laga.

“Motivasi kami juga karena Ceres berada di puncak. Paling tidak jangan sampai kalah untuk mendapat poin. Itu tekad kami dari tim Persija dan menjadi target dari manajemen,” ujar Mustaqim, asisten pelatih, pada konferensi pers jelang laga.

Namun misi Macan Kemayoran mencuri angka dipastikan tidaklah mudah. Sang lawan, Ceres-Negros FC, tampil impresif di dua pertandingan sebelumnya. Selain meraih dua kemenangan, wakil Filipina juga produktif dalam jumlah gol. Di tiap pertandingan pasukan Risto Vidakovic mengemas tiga gol. Masing-masing kemenangan 3-2 atas Shan United FC serta 1-3 atas Becamex Binh Duong wakil Vietnam.

Maman Abdurrahman dan Steven Paulle di lini belakang dipastikan akan diuji habis-habisan. Pasalnya Bienvenido Maranon, penyerang Ceres-Negros FC yang diturunkan sejak awal, merupakan top skor sementara bersama Baha Faisal (Al-Wehdat) dan Ganiyu Oseni (Hanoi FC), dengan masing-masing 4 gol.

Baca juga: Bienvenido Maranon, Penyerang Ceres-Negros yang Jadi Kompetitor Marko Simic untuk Gelar Top Skor Piala AFC

Sedikit kejutan hadir di sebelas pertama. Legenda hidup Persija, Bambang Pamungkas, turun sejak awal. Kehadiran Bepe nampak coba dijadikan solusi lini serang yang bermasalah usai ditinggal Marko Simic. Di menit-menit awal barisan pertahanan Persija nampak bermasalah. Serangan-serangan sayap Ceres beberapa kali dapat menembus hingga jantung pertahanan. Umpan silang berganti dikirim dari kanan dan kiri.

Hal yang sedari awal ditakuti akhirnya benar terjadi. Bienvenido Maranon yang sedari awal ditakutkan berhasil memaksimalkan umpan terukur Martin Steuble dari sisi kiri. Melalui sundulan kepala, skor berubah untuk tuan rumah.

Duet sehati Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas menunjukan taji. Menit ke-17 sepakan bebas Ismed mengarah langsung menuju kepala bambang pamungkas. Sayang masih berhasil digagalkan.

Pressing ketat Ceres memaksa Persija melepas umpan-umpan panjang yang tidak efektif sepanjang babak pertama. Lini tengah persija nampak begitu terisolasi. Sentuhan magis Bruno Matos tidak nampak sepanjang awal laga.

Ancaman berikutnya baru berhasil dilepaskan Bampang Pamungkas di akhir babak pertama. Sodoran bola matang Ramdani berhasil membelah pertahanan tuan rumah. Tapi lagi-lagi sontekannya masih melenceng tipis di sisi kanan gawang.

Sang Macan kian limbung di babak kedua

Di babak kedua Persija mulai mampu mengimbangi permainan. Melalui sisi kiri, Heri Susanto dan Dani Saputra mulai berani keluar membangun serangan. Tapi belum ada yang benar-benar mampu membahayakan.

Menit ke-61 Bruno Matos mendapat peluang emas. Tekanan yang terus diberikan membuat pemain bertahan serta penjaga gawang melakukan kesalahan. Sayang, Bruno yang telah berhasil melewati garis akhir pertahanan belum mampu menceploskan bola ke dalam gawang.

Kesempatan berikutnya hadir dari kaki Sandi Sute yang baru masuk lapangan. Kerja sama bola pendek dalam kotak penalti dengan Ramdani Lestaluhu diakhiri sepakan keras yang juga belum menemukan sasaran. Namun Ceres yang terus ditekan membalas menyerang. Sepakan keras Stephan Schrock dari luar kotak penalti mampu diselamatkan aksi akrobatik Andritany.

Di sisa laga yang berjalan seimbang tidak banyak peluang tercipta. Kerja sama Stephan Schrock, Bienvenido Maranon, dan Mike Ott beberapa kali mengancam tetapi belum berbuah gol. Bahkan kesempatan mutlak berduel dengan Andritany masih mampu dimenangi ‘Bagol’.

Sementara serangan Persija Jakarta nampak tidak berpola. Serangan yang dibangun Bambang Pamungkas, Riko Simajuntak, Ramdhani Lestaluhu, dan Rohit Chand nampak tidak dapat bekerja dengan mulus. Macan Kemayoran nampaknya masih menyimpan rindu pada Marko Simic yang masih absen usai tersandung kasus di luar lapangan hijau.

Baca juga: Simic Ohh… Simic

Kekalahan 1-0 Persija Jakarta atas Ceres-Negros FC tidak merubah apapun kala Macan Kemayoran harus takluk di Filipina dan Maranon mampu menabung gol demi meraih sepatu emas turnamen. The Busmen sendiri tetap di puncak klasemen sedangkan Macan Kemayoran tertahan di bawahnya. Macan Kemayoran memiliki kesempatan membalas di kandangnya, Stadion Utama Glora Bung Karno, Jakarta, 23 April 2019 mendatang.