Berita Asia

Piala AFC 2019: Macan Kemayoran Kembali!

15 Mei tahun lalu mimpi Persija Jakarta dan puluhan ribu pendukung setianya di pentas Asia terhenti di tempat ini, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sore ini, 26 Februari 2019, Macan Kemayoran kembali untuk memulai langkah mewujudkan mimpi yang sama.

Meski tidak lagi didampingi Stefano Cugurra, ditinggal Marko Simic yang tahun lalu menjadi andalan, serta hengkangnya beberapa pemain lama, Persija tetaplah Macan yang siap menerkam setiap lawan. Semua itu bukanlah penghalang mewujudkan mimpi Persija dan puluhan ribu suporter ibu kota untuk menjadi penguasa Asia.

Di tahun kedua berkompetisi di kancah Asia, Persija menjadikan pengalaman kegagalan tahun lalu sebagai modal berharga. Tentunya dikombinasikan dengan kekuataan yang telah diperbaiki. Kepergian Stefano Cugurra yang tahun lalu berhasil melaju hingga fase gugur digantikan Ivan Kolev sebagai pawang baru Macan Kemayoran. Begitu pula para pemain yang memilih meninggalkan ibu kota, posisinya telah digantikan oleh mereka yang tidak kalah kualitasnya.

 

Baca Juga: Rentetan Kesialan Persija Jelang Kualifikasi Liga Champions Asia

 

Sejak pagi stadion sudah mulai ramai, sebagian suporter mulai menjalankan siasat yang telah dipersiapkan. Rencana kembali mengagetkan Asia dengan koreografi telah disusun beberapa pekan. Hal itu juga yang tahun lalu dilakukan oleh Persija dan publik sepak bola Jakarta untuk mengejutkan Asia dan membuka mata mereka tertuju ke SUGBK.

Selain prestasi Persija di keikutsertaan pertama, kegilaan pendukung mereka juga menarik perhatian. Tiga dari empat pertandingan yang digelar di kandang Macan Kemayoran memecahkan rekor penonton terbanyak. Bukan hanya di tahun yang sama, tapi juga rekor tahun-tahun sebelumnya. Terlebih kreatifitas yang ditunjukan patut mendapat pujian. Aksi koreografi “Now You See Me” bahkan disebut-sebut menjadi yang terbaik di benua ini.

Tepat pukul 15.30 WIB Silvio Escobar melakukan sepak mula, sepakan pelan namun mampu membuat seisi SUGBK bergetar. Ledakan pertama dilontarkan penghuni tribun utara untuk memulai pertandingan. Koreografi “We Have No Limits” menjadi tajuk aksi kali ini. Dilengkapi dengan dua orang menapak bulan serupa gambaran Persija dan pendukungnya yang siap menaklukan Asia bahkan dunia.

 

 

Sepuluh menit awal sisi kanan Macan Kemayoran berkuasa penuh. Ismed Sofyan dan Riko Simanjuntak dibantu Bruno Matos mendominasi. Namun masih belum ada ancaman langsung ke gawang lawan.

Becamex Binh Duong berhasil menceploskan bola ke gawang Persija pada menit ke-16. Namun gol dianulir karena dianggap ada pelanggaran terhadap Andritany sebelumnya. Rohit Chand yang baru kembali ke ibu kota segera membalas. Sayang sepakan kerasnya masih membentur pemain lawan.

Kepulangan Rohit ke ibu kota nampaknya menjadi jawaban tepat untuk kebutuhan lini tengah Persija Jakarta. Macan Himalaya yang baru saja turun gunung memegang kendali penuh jantung permainan. Bukan hanya itu, Rohit juga mampu menjadi motor penggerak serangan. Umpan panjang ia lepaskan pada menit ke-28 menemui Heri Susanto dan diteruskan menjadi tembakan tepat sasaran pertama Persija.

Becamex Binh Duong bukan  tanpa peluang. Sayap kanan Ho Sy Giap berhasil menerobos penjagaan Dany Saputra dan berhasil mengancam Andritany. Begitu pula dengan Wander Luiz yang mampu melepaskan tendangan jarak jauh.

Suporter yang mulai tidak sabar mulai berteriak “Macan Bangun”, namun hingga babak pertama berakhir tidak ada satupun gol tercipta. Bahkan hanya satu peluang tembakan tepat sasaran bertambah di akhir babak, hasil kerja keras sang playmaker, Bruno Matos.

Tidak ada perubahan di awal babak kedua, permainan pun cenderung berimbang. Becamex Binh Duong yang mengandalkan Wander Luiz masih belum mampu menembus duet Ryuji Utomo dan Maman Abdurahman. Sedangkan Rohit mulai membagi rata bola ke kiri dan ke kanan.

 

Babak Kedua Berlanjut Alot

Menit ke-60 kedua pelatih mulai melakunan perubahan, Tran Minh Chien memasukan Vo Ngoc Tinh untuk menggantikan Tran Huu Dong sedangkan Ivan Kolev memasukan Novri Setiawan menggantikan peran penyerang utama, Silvio Escobar.

Permainan Persija memperlihatkan perubahan besar. Keluarnya Ecobar membuat Heri Susanto berdiri di depan sendirian, didampingi Riko dan Novri di kedua sisi. Hasilnya, Novri langsung mengancam dengan sepakan keras yang masih tipis di kiri tiang gawang.

Macan Kemayoran mendapat peluang bersih di depan gawang Becamex Binh Duong di menit ke-72. Umpan silang Novri menemui Heri Susanto. Namum karena kurang tenang peluang gagal dimaksimalkan. Beberapa menit kemudian Heri Susanto keluar lapangan untuk kemudian digantikan Fitra Ridwan.

Satu pemain yang baru mendarat di Jakarta kembali mendapat kesempatan bermain, Steven Paulle yang musim lalu menjebol gawang Andritany di Yogyakarta masuk menggantikan Riko Simanjuntak. Lagi-lagi perjudian besar dilakukan sebagai upaya terakhir. Masuknya Paulle mendorong Manan dan Rohit lebih kedepan membantu penyerangan.

Sayangnya, setelah semua upaya dilakukan, hasil 0-0 menutup pertandingan. Di bawah langit Jakarta yang cerah, Macan Kemayoran tertahan di rumahnya. Perjalanan masih panjang, mimpi menguasai Asia masih mungkin jadi nyata.